5 profesor asal Sukabumi, dari pakar perbankan syariah hingga wanita lulusan Harvard

- Redaksi

Selasa, 3 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pakar perbankan syariah Indonesia asal Sukabumi, Syafii Antonio - Istimewa

Pakar perbankan syariah Indonesia asal Sukabumi, Syafii Antonio - Istimewa

sukabumiheadline.com – Profesor adalah istilah dari bahasa Latin yang bermakna “seseorang yang dikenal oleh publik berprofesi sebagai pakar” (bahasa Inggris: Professor) atau guru besar adalah seorang guru senior, dosen dan atau peneliti yang biasanya dipekerjakan oleh institusi pendidikan perguruan tinggi.

Di Indonesia, gelar profesor merupakan jabatan fungsional, bukan gelar akademis. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Butir 3, menyebutkan bahwa guru besar atau profesor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi.

Jika sebelumnya dosen dengan gelar akademis magister (S2), bahkan sarjana (S1) bisa menjadi guru besar/profesor, maka sejak 2007 hanya mereka yang memiliki gelar akademik doktor saja yang bisa menjadi profesor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal ini disebabkan karena hanya profesor inilah yang memiliki kewenangan untuk membimbing calon doktor. jadi dalam dunia profesi ada 4 tingkatan jabatan fungsional. Pertama adalah Asisten Ahli, Kedua Lektor, Kemudian Lektor Kepala, dan yang tertinggi adalah, Guru Besar atau profesor.

Meskipun banyak warga Sukabumi, Jawa Barat, telah berhasil menyelesaikan pendidikan jenjang S3 (doktor), namun beratnya persyaratan seseorang untuk menjadi profesor, tidak banyak warga Sukabumi yang berhasil merengkuh gelar tersebut.

Berikut adalah ulasan tentang 5 tokoh asal Sukabumi bergelar profesor, dari pakar perbankan syariah hingga wanita lulusan Harvard.

1. Rahardi Ramelan

Rahardi Ramelan. l Istimewa
Rahardi Ramelan – Istimewa

Prof. Dr. (HC) Ir. Rahardi Ramelan, M.Sc.ME., adalah Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia pada Kabinet Reformasi Pembangunan. Karier moncer Rahardi Ramelan, sekembalinya dari Jerman ke Indonesia, harus berakhir tragis karena divonis bersalah dalam kasus korupsi Badan Urusan Logistik (Bulog) yang pernah dipimpinnya.

Baca Juga :  Momen profesor asal Sukabumi diteriaki "Zionis!", ternyata ini dosanya

Walaupun sejumlah pihak menuding politisasi kasus hukum Rahardi, dengan menjadikan pria asal Sukabumi itu sebagai korban, namun hal itu tetap menjadi catatan tak menyenangkan dalam hidupnya.

Baca selengkapnya: Rahardi Ramelan, Pakar Struktur Pesawat Terbang asal Sukabumi, dari MBB Jerman Jadi Menteri

2. Heri Hermansyah

Heri Hermansyah ketika menyelesaikan Studi S2 di Tohoku University, Jepang dengan Beasiswa Panasonic - Istimewa
Heri Hermansyah ketika menyelesaikan Studi S2 di Tohoku University, Jepang dengan Beasiswa Panasonic – Istimewa

Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menempuh pendidikan pendidikan di Universitas Indonesia (S.T., Prof.) dan Universitas Tohoku, Jepang (M.Eng., Dr.).

Heri memulai kariernya sebagai staf pada sebuah perusahaan perdagangan internasional sebelum kembali ke almamaternya sebagai dosen. Ia secara resmi menjadi dosen muda di Departemen Teknik Gas dan Petrokimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia per 1 Maret 1999.

Selain mengajar dan meneliti, ia mendapatkan beberapa amanah untuk menempati beberapa jabatan struktural secara berjenjang. Pada level departemen, Heri pernah menjabat sebagai Ketua Group Riset Rekayasa Industri Bioproses, Direktur Unit Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat Teknik Gas dan Petrokimia (UPPM TGP), dan Ketua Program Studi Teknik Bioproses.

Baca selengkapnya: Mini biografi Heri Hermansyah: Peneliti BRIN dan Dekan FT UI asal Sukabumi lulusan Tohoku University

3. Deddy Ismatullah

Prof. Dr. Deddy Ismatullah, M.Hum
Prof. Dr. Deddy Ismatullah, M.Hum – Istimewa

Prof. Dr. Deddy Ismatullah, M.Hum lahir di Sukabumi pada 5 Juli 1957 dan wafat pada 6 Juli 2018. Ia adalah Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung periode 2011-2015. Cucu dari Pahlawan Nasional, KH Ahmad Sanusi ini merupakan lulusan Universitas Padjadjaran Bandung, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Pakuan Bogor, dan IAIN (kini UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.

Baca Juga :  Prof. Mayling Oey-Gardiner, Ph.D, Kiprah Wanita Sukabumi di Dunia Pendidikan dan Penelitian

Baca selengkapnya: Keturunan Rasulullah SAW, 5 Fakta KH Ahmad Sanusi Pahlawan Nasional asal Sukabumi

4. Muhammad Syafii Antonio

Pakar perbankan syariah Indonesia asal Sukabumi, Syafii Antonio. l Istimewa
Pakar perbankan syariah Indonesia asal Sukabumi, Syafii Antonio. – Istimewa

Prof. Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec. lahir di Sukabumi pada ahir 12 Mei 1967. Ia adalah profesor ahli perbankan syariah, dan pendiri Institut Agama Islam Tazkia. Syafii Antonio lahir dengan nama Nio Cwan Chung atau nama Indonesianya Pilot Sagaran Antonio, tetapi kemudian menggunakan nama Muhammad Syafii Antonio setelah masuk Islam pada tahun 1984.

Baca selengkapnya: Profil dan Biodata Syafii Antonio, Pakar Perbankan Syariah Indonesia asal Sukabumi

5. Mayling Oey-Gardiner

Wanita profesor asal Sukabumi, Mayling Oey-Gardiner. l Istimewa
Wanita profesor asal Sukabumi, Mayling Oey-Gardiner. l Istimewa

Prof. Mayling Oey-Gardiner, Ph.D lahir pada 25 Februari 1941. Ia adalah perempuan kelahiran Sukabumi yang juga seorang peneliti dan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ia merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Ia juga mengaku sangat dekat dengan ibunya.

“Ibu selalu mendorong saya untuk terus sekolah” tuturnya. Sayang, sang ibu wafat pada 1972 sebelum Mayling – demikian panggilan akrabnya – meraih gelar doktor demografi.

Ia adalah sosok yang haus ilmu. Karenanya ia kerap mendapatkan beasiswa kuliah di berbagai negara, antara lain mengambil M.Sc. Ilmu Kependudukan di Harvard School of Public Health, Boston, Massachusetts,1974.

Baca selengkapnya: Prof. Mayling Oey-Gardiner, Ph.D, Kiprah Wanita Sukabumi di Dunia Pendidikan dan Penelitian

Berita Terkait

Catatan sejarah Parungkuda Sukabumi: Dari persinggahan Prabu Siliwangi hingga GT Bocimi
Libatkan kades dan kadis di Sukabumi, ini hukum pelaku korupsi dalam Islam
Belajar dari Resbob: Menghina orang lain berdasarkan suku menurut hukum Islam dan UU ITE
5 pebisnis kaya sahabat Rasulullah dan pujian Nabi Muhammad SAW untuk mereka
Makna dan jadwal Misa Natal 2025 Gereja Katolik di Sukabumi dan Cianjur
22 Desember diperingati Hari Ibu dan 5 fakta uniknya
Jika memeliharanya dapat rahmat di hari kiamat, bolehkah buang kucing menurut Islam?
Mengenal Kota Paris, kompleks perumahan pertama dan tertua di Sukabumi

Berita Terkait

Minggu, 28 Desember 2025 - 02:38 WIB

Catatan sejarah Parungkuda Sukabumi: Dari persinggahan Prabu Siliwangi hingga GT Bocimi

Jumat, 26 Desember 2025 - 22:48 WIB

Libatkan kades dan kadis di Sukabumi, ini hukum pelaku korupsi dalam Islam

Kamis, 25 Desember 2025 - 13:00 WIB

Belajar dari Resbob: Menghina orang lain berdasarkan suku menurut hukum Islam dan UU ITE

Rabu, 24 Desember 2025 - 05:02 WIB

5 pebisnis kaya sahabat Rasulullah dan pujian Nabi Muhammad SAW untuk mereka

Selasa, 23 Desember 2025 - 22:38 WIB

Makna dan jadwal Misa Natal 2025 Gereja Katolik di Sukabumi dan Cianjur

Berita Terbaru