Masjid Besar Jampang Tengah Sukabumi Bertetangga dengan Pasukan Belanda

- Redaksi

Jumat, 21 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masjid Besar Al Hurriyyah 1906. l Istimewa

Masjid Besar Al Hurriyyah 1906. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com I JAMPANG TENGAH – Banyak masjid di Sukabumi yang menjadi saksi sejarah perjuangan anak bangsa dalam merebut kemerdekaan dari penjajah Belanda dan Jepang. Salah satunya Masjid Besar Al Hurriyyah 1906 di Kampung Bojonglopang, Desa/Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi.

Penelusuran sukabumiheadline.com, selain menjadi saksi sejarah perjuangan merebut kemerdekaan di masa lalu, masjid ini juga menjadi ikon peninggalan sejarah di Jampang Tengah. Pasalnya, masjid ini dibangun sekira tahun 1906.

Dengan demikian, masjid ini sudah berdiri sejak Sukabumi masih berstatus kewedanaan dan keresidenan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak heran, jika dulu di seberang Masjid Besar Al Hurriyyah 1906 pernah berdiri Bahkan, zaman dulu di seberang markas pasukan tentara Belanda. Sayangnya saat ini, markas militer Belanda tersebut telah berubah menjadi terminal dan pasar.

Baca Juga :  Terlibat Pembangunan PLTA, Lulusan SMK di Sukabumi Dipuji JK

Sejarah singkat Masjid Besar Al Hurriyyah 1906 tersebut dituturkan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Hurriyyah 1906 Zamzuri. Menurut penuturannya, di bagian depan masjid sengaja dituliskan “Masjid Besar Al Hurriyyah 1906”, sebagai tanda tahun pembangunan masjid tersebut.

Zamzuri mengatakan, masjid bersejarah tersebut telah mengalami tiga kali renovasi, sehingga desain arsitekturnya tetap sesuai dengan perkembangan zaman.

“Hingga saat ini masjid sudah tiga kali dipugar agar desainnya bisa menyesuaikan perkembangan zaman,” ujar Zamzuri, Kamis (19/1/2022).

Baca Juga :  Suhendri, Kakek 78 Tahun asal Sukabumi Populer di Kalimantan

Dituturkan Zamzuri, Masjid Besar Al Hurriyyah 1906 terakhir kali dipugar pada 2015 agar tampilannya lebih modern. “Pemugaran terakhir dilakukan 2015. Bangunannya lebih modern karena menyesuaikan perkembangan zaman.”

Karena tidak seluruh bagian masjid mengalami pemugaran, tambah Zamzuri, hingga saat ini masih terdapat sisa bangunan lama yang menjadi identitas masjid.

Ke depannya, ia berharap, Masjid Besar Al Hurriyyah 1906 bisa menjadi cagar budaya bersejarah. “Masih tersisa bangunan lama yang menjadi ciri atau identitas. Ada tersisa pondasi di belakang masjid. Di kawasan ini masih ada juga bangunan tua seumuran masjid. Harapan saya sih bisa menjadi cagar budaya bersejarah,” harapnya.

Saat ini, selain digunakan masyarakat untuk beribadah, masjid tersebut juga kerap menjadi tempat transit para pengendara atau wisatawan yang melintas.

Berita Terkait

Kenapa nikah Syighar diharamkan dalam Islam? Wanita Sukabumi wajib tahu
PBNU protes keras tayangan Trans7
Cendekiawan Muslim asal Sukabumi raih Tohoku University International Award
Adab, doa masuk dan keluar kamar mandi atau toilet
Keselamatan dan kesehatan kerja menurut Islam
Peneliti temukan fakta-fakta baru di Gunung Padang
Adab dan doa memasuki bangunan tak berpenghuni menurut Islam
Jenis, syarat dan hukum mewakilkan wali nikah melalui chatting atau video call dalam Islam

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 21:01 WIB

Kenapa nikah Syighar diharamkan dalam Islam? Wanita Sukabumi wajib tahu

Selasa, 14 Oktober 2025 - 13:00 WIB

PBNU protes keras tayangan Trans7

Senin, 13 Oktober 2025 - 06:30 WIB

Cendekiawan Muslim asal Sukabumi raih Tohoku University International Award

Minggu, 12 Oktober 2025 - 14:22 WIB

Adab, doa masuk dan keluar kamar mandi atau toilet

Rabu, 8 Oktober 2025 - 02:30 WIB

Keselamatan dan kesehatan kerja menurut Islam

Berita Terbaru

Film

Tak Kenal Maka Taaruf, bukan film cinta biasa

Sabtu, 18 Okt 2025 - 17:59 WIB

Longsor Jalan Tol Bocimi Seksi 2 kilometer 64, Ciambar, Sukabumi. - Istimewa

Jawa Barat

Dedi Mulyadi minta penyelesaian Jalan Tol Bocimi dipercepat

Sabtu, 18 Okt 2025 - 03:44 WIB