Sikah, Lansia Sebatang Kara Hidup dari Mungut Biji Pala di Parakansalak Sukabumi

- Redaksi

Kamis, 10 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mak Sikah saat menumpang makan di rumah tetangga. l Maya Safarina

Mak Sikah saat menumpang makan di rumah tetangga. l Maya Safarina

SUKABUMIHEADLINE.com l PARAKANSALAK – Kisah pilu seorang wanita lansia di Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, hidup sebatang kara. Karena tak ingin menyusahkan keluarganya, Mak Sikah, tinggal di rumah peninggalan orangtuanya di Desa Bojongasih, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi.

Usianya sudah renta, Mak Sikah yang tidak memiliki KTP itu mengaku lupa usianya sendiri. Namun, tetangga-tetangganya memperkirakan usia Mak Sikah sekira 75-80 tahun.

Mak Sikah hidup sebatang kara semenjak ditinggal suami anaknya yang entah di mana. Ia ditinggal sendiri, dan puluhan tahun hidup sebatang kara dalam keterbatasan.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Mak Sikah biasa memungut biji buah pala yang jatuh dari pohon. Buah pala tersebut, kemudian ia kumpulkan bijinya untuk dijual ke pengepul. Hal itu dilakukannya setiap hari, meskipun untuk memenuhi kebutuhan makan sekali pun kadang tidak mencukupi.

“Ingin hidup mandiri, dengan mencari biji pala, hasilnya dijual untuk kebutuhan sehari-hari, seperti membeli lauk pauk,” kata Mak Sikah kepada sukabumiheadline.com dalam bahasa Sunda, Kamis (10/2/2022).

Karena lebih sering tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan makan, Mak Sikah sering kali mendapat bantuan dari tetangga-tetangganya.

Baca Juga :  Anak Diperkosa Tak Diusut Polisi, Ibu asal Gunungguruh Sukabumi Ngadu ke Hotman Paris

Nenek malang ini sebenarnya memiliki keluarga dekat, seorang keponakannya yang tinggal tidak jauh dari tempat tinggalnya. Namun, karena tidak ingin merepotkan keluarganya, Mak Sikah memilih hidup sendiri.

“Sudah puluhan tahun tinggal di sini, tidak mau menyusahkan banyak orang,“ katanya.

Di dalam rumahnya hanya ada satu Kasur dan satu bantal kapuk lusuh. Tidak ada satupun lemari untuk menyimpan pakaian, karenanya ia menyimpan pakaiannya di dalam karung.

“Ya begini, seadanya, yang penting bisa tidur. Bersyukur aja, alhamdulillah,” kata Mak Sikah mengakhiri perbincangan.

Berita Terkait

Bencana alam di Purabaya Sukabumi, rumah hingga kambing terbawa banjir
Terungkap, korban tewas di Pantai Karanghawu Sukabumi bernama Nazari Nasrullah
Sabtu Desember kelabu, turis tewas terseret ombak Pantai Karanghawu Sukabumi
Proyek Jaling di Ciambar Sukabumi, belum dipakai aspal bisa dikelupas jari
Segini jumlah PNS Pemkab Sukabumi berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan
Profil dan kekayaan AKBP Ardian Satrio Utomo, Kapolres Sukabumi Kota baru ganti Rita Suwandi
Mulai hari ini Polres Sukabumi Operasi Lilin Lodaya 2025
DPRD Kabupaten Sukabumi sepakati 18 Propemperda

Berita Terkait

Senin, 29 Desember 2025 - 04:09 WIB

Bencana alam di Purabaya Sukabumi, rumah hingga kambing terbawa banjir

Minggu, 28 Desember 2025 - 16:26 WIB

Terungkap, korban tewas di Pantai Karanghawu Sukabumi bernama Nazari Nasrullah

Sabtu, 27 Desember 2025 - 21:26 WIB

Sabtu Desember kelabu, turis tewas terseret ombak Pantai Karanghawu Sukabumi

Kamis, 25 Desember 2025 - 19:52 WIB

Proyek Jaling di Ciambar Sukabumi, belum dipakai aspal bisa dikelupas jari

Rabu, 24 Desember 2025 - 20:28 WIB

Segini jumlah PNS Pemkab Sukabumi berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan

Berita Terbaru

Ilustrasi pegawai yang menguasai bidang artificial intelegence - sukabumiheadline.com

Internasional

Arab Saudi dan UEA butuh 1,5 juta lebih pekerja bidang AI

Senin, 29 Des 2025 - 01:43 WIB