Cerita Mualaf Ingrid Kansil, Dari Taat ke Gereja hingga Bawa Ayah Masuk Islam

- Redaksi

Selasa, 16 Mei 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ingrid Kansil. l Istimewa

Ingrid Kansil. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Ingrid Kansil menjadi salah satu artis wanita Indonesia yang memutuskan mualaf dan mendalami ajaran agama Islam.

Kisah mualaf Ingrid Kansil tergolong menarik karena sebelumnya ia seorang wanita yang sangat taat dengan ajaran Katolik. Ingrid bahkan mengaku rajin beribadah ke gereja dan memohon kemudahan hidup kepada Tuhan.

“Saya termasuk yang paling rajin ke Gereja. Saya itu sangat percaya Tuhan itu yang mengatur semuanya. Sebelum masuk Islam, saya percaya bahwa Tuhan sudah atur semuanya,” kata Ingrid Kansil dalam tayangan YouTube Venna Melinda yang dikutip sukabumiheadline.com pada Selasa (15/5/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ingrid menambahkan, cerita dirinya memutuskan untuk mualaf ketika masih duduk di bangku kuliah pada 1997. Keputusan menjadi mualaf dipilih Ingrid jauh sebelum menikah dengan seorang politisi bernama Syarief Hasan.

“Waktu kuliah, mualafnya tahun 1997. Jauh sebelum menikah,” aku Ingrid.

Baca Juga :  Terbaru, 5 Bintang Hollywood Dikabarkan Mualaf

Ayah Ingrid Kansil Mualaf 

Ingrid lantas cerita soal tumbuh dan besar dari keluarga yang berbeda agama. Ayah Ingrid yang bernama Setiabudi Kansil adalah pemeluk agama Kristen. Sementara ibunda Ingrid, Inne Ruchaeni merupakan seorang Muslimah.

Meski menikah beda agama, orang tua Ingrid Kansil tetap bisa membina rumah tangga dengan harmonis. Namun, kini kedua orang tua Ingrid Kansil sudah sama-sama memutuskan menjadi mualaf dan hijrah.

“Ayah dan ibu saya dulu beda agama, tapi tetap rukun satu rumah. Papa dari Sulawesi Utara, Mama asal Jawa Barat. Alhamdulillah, sekarang sudah hijrah semua,” ungkapnya.

Sebelum menjadi mualaf, Ingrid Kansil mengaku belajar kehidupan dari berbagai ajaran agama. Berbagai pelajaran kehidupan tersebut akhirnya membuat memilih Islam sebagai keyakinannya.

“Sebelum mualaf, saya memang mempelajari beberapa agama. Saya banyak diskusi dengan paman yang kebetulan lebih dahulu hijrah. Saya juga bertanya terkait beberapa perbedaan dalam agama,” ujar Ingrid.

Baca Juga :  Tak hanya Muslim, pemeluk Kristen Ortodoks berkerudung, shalat dan berpuasa

“Bagi saya pada saat itu, yang paling rationable (masuk akal) adalah agama yang sekarang,” sambungnya.

Keputusan Ingrid untuk menjadi mualaf ternyata sempat ditentang oleh sang ayah. Namun, sang ayah perlahan mulai bisa menerima keputusan Ingrid untuk memeluk agama Islam.

Siapa sangka, sang ayah kemudian juga ikut memutuskan meyakini Islam tepat setahun setelah Ingrid Kansil menjadi mualaf.

“Papa yang dulunya Kristen akhirnya ikut masuk Islam, setahun setelah aku mendapat hidayah,” ujar Ingrid.

Kini, Ingrid merasa hidupnya jauh lebih tenang suai menjadi umat Muslim. Tak hanya itu, Ingrid juga mengaku terharu karena selalu merasakan kebesaran Tuhan lewat doa yang kerap terkabulkan.

Alhamdulillah, ketika kita berdoa, doa kita pasti terkabul. Sampe aku aku tuh enggak tahu lagi harus membalasnya sama Tuhan,” ungkap Ingrid sembari menangis.

“Karena apa yang aku minta, pasti semuanya diikutin sama Tuhan,” tutupnya.

Berita Terkait

Geliat Mayling Oey-Gardiner asal Sukabumi, Guru Besar FEUI hingga amicus curiae untuk Hasto
Melihat penampakan interior Kabah, kiblat Muslim seluruh dunia
Mengenang tragedi Sukabumi 1969, laga Putri Priangan vs Malaysia
Mengenal pemilik dan sejarah singkat RSI Assyifa Sukabumi
Profil dan karya Prof. Yudi Latif, Ph.D, cendekiawan Muslim asal Sukabumi
Tak hanya Muslim, pemeluk Kristen Ortodoks berkerudung, shalat dan berpuasa
Prabowo cerita banyak jamaah haji RI ingin wafat di Arab Saudi, ini respons Pangeran MBS
Gus Miftah komentari pembubaran kegiatan ibadah jemaat Kristen di Sukabumi

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 04:24 WIB

Geliat Mayling Oey-Gardiner asal Sukabumi, Guru Besar FEUI hingga amicus curiae untuk Hasto

Jumat, 25 Juli 2025 - 10:05 WIB

Melihat penampakan interior Kabah, kiblat Muslim seluruh dunia

Selasa, 22 Juli 2025 - 00:29 WIB

Mengenang tragedi Sukabumi 1969, laga Putri Priangan vs Malaysia

Jumat, 18 Juli 2025 - 03:39 WIB

Mengenal pemilik dan sejarah singkat RSI Assyifa Sukabumi

Selasa, 15 Juli 2025 - 00:27 WIB

Profil dan karya Prof. Yudi Latif, Ph.D, cendekiawan Muslim asal Sukabumi

Berita Terbaru

Bendera Partai Gerindra. l Istimewa

Politik

Susunan Pengurus DPP Gerindra Periode 2025-2030

Minggu, 3 Agu 2025 - 19:21 WIB