23 C
Sukabumi
Kamis, Mei 16, 2024

Jadwal, Rute dan Tarif DAMRI Sagaranten, Tegalbuleud, Surade dan Palabuhanratu

sukabumiheadline.com l DAMRI terus memperkuat konektivitas dengan...

Biodata dan alasan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri masuk Islam

sukabumiheadline.com - Inspektur Jenderal Polisi atau Irjen...

Tak Terima Ditegur, Pria Ini Getok Korban dengan Kunci Motor di Kabandungan Sukabumi

SukabumiTak Terima Ditegur, Pria Ini Getok Korban dengan Kunci Motor di Kabandungan Sukabumi

sukabumiheadline.com l Seorang pria berinisial KH, asal Bandung, Jawa Barat, harus berurusan dengan polisi akibat perbuatannya menggetok kepala korban dengan kunci sepeda motor.

Pria berusia 43 tahun itu menjadi terduga pelaku penganiayaaan korban, R (34) dengan menggunakan kunci kontak sepeda motor hingga terluka.

Informasi diperoleh, peristiwa tersebut terjadi di Kampung Kabandungan, Desa Parungseah, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya, KH berhasil diringkus polisi pada Ahad (10/12/2023) sekira jam 20.00 WIB. KH diringkus Tim Satreskrim Polres Sukabumi Kota.

Hal itu disampaikan Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan Wibowo melalui Kasat Reskrim, AKP Bagus Panuntun pada konferensi pers di Mapolres Sukabumi Kota.

Bagus menerangkan motif terduga pelaku yang merupakan warga Ciparay, Kabupaten Bandung hingga nekad melakukan tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan korban menderita luka sobek di beberapa bagian tubuh korban tersebut diakibatkan tersinggung oleh kata-kata yang dilontarkan korban.

“Pelaku memukul korban lebih dari satu kali dengan menggunakan kunci kontak sepeda motor ke arah kepala dan badan korban,” jelas Bagus dikutip sukabumiheadline.com, Jumat (15/12/2023).

“Pelaku marah karena tidak terima sebelumnya ditegur oleh orang tua korban. Kemudian pelaku mendatangi rumah korban dan langsung melakukan pemukulan tersebut. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka sobek di bagian dahi sebelah kiri, luka sobek di bagian kepala belakang sebelah kiri, luka lecet di bagian pundak sebelah kiri,” terang Bagus.

Penganiayaan, jelas Bagus, dipicu sikap pelaku yang tersinggung dengan perkataan korban.

“Karena ada ketersinggungan dari omongan korban menyinggung pelaku, kemudian pelaku melakukan penganiayaan,” imbuhnya.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer