Kaki Diamputasi, Cerai Sama Istri, Curhat Penjual Kopi Keliling di Kota Sukabumi

- Redaksi

Rabu, 1 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Iyus Yusuf, pedagang kopi keliling penyandang disabilitas. l Eka Lesmana

Iyus Yusuf, pedagang kopi keliling penyandang disabilitas. l Eka Lesmana

SUKABUMIHEADLINE.com l GUNUNGPUYUH – Iyus Yusuf, seorang pedagang kopi keliling penyandang disabilitas fisik mampu bertahan hidup dari hasil berjualan keliling, meskipun dalam kondisi krisis akibat pandemi Covid-18.

Namun, diakui warga Kampung Kutapasir RT 04/11 Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat itu jika dirinya pernah terseok akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang selalu diperpanjang.

Sebelumnya, Iyus merupakan pedagang kaki lima yang berjualan menetap di Jalan Brawijaya. Namun, setelah pemerintah menerapkan PPKM, usahanya itu terpaksa harus gulung tikar karena sepinya pembeli.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat pemberlakuan PPKM ketika itu, Iyus menyebut usahanya langsug drop akibat sepi pembeli. Sementara di sisi lain, ia harus tetap mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidpnya sehari-hari.

Baca Juga :  Remaja Cisaat Sukabumi Pelaku Pembacokan Diringkus Polisi, Begini Kronologisnya

Iyus mengaku, sejak saat itu dirinya terpaksa berjualan keliling sekitaran Kota Sukabumi menggunakan motor roda empat.

“Saya sudah lama mangkal berjualan di Jalan Brawijaya, tetapi kalau jualan menggunakan motor roda empat ini semenjak PPKM, saat pandemi Covid-19 saja. Sekarang pendapatan sehari paling Rp100 ribu,” ujarnya kepada sukabumiheadline.com, Selasa (31/8/2021) lalu.

Iyus yang seorang tuna daksa, itu mengaku jika dirinya tidak mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.

Padahal, kondisi fisiknya sudah tidak lengkap lagi semenjak kakinya diamputasi setelah menjadi korban kecelakaan lalu lintas.

Baca Juga :  Ingat, Mulai 2023 LPG 3 Kg Hanya untuk Warga Sukabumi yang Miskin Ekstrem

“Saya kehilangan kaki kanan saya semenjak kecelakaan tahun 2009, saya ditabrak mobil dan terpaksa kaki saya harus diamputasi. Saya tidak dapat bantuan apapun sampai saat ini baik itu Bansos, PKH, BLT, dan lainnya,” ungkap dia.

Iyus mengaku saat ini dirinya hidup bersama sang anak, usai bercerai dengan istrinya. Tak hanya itu, Iyus dan anaknya saat inipun hanya menumpang di rumah kakaknya, di Gang Limus RT 01/02, Kelurahan/Kecamatan Cikole.

“Sejak berpisah dengan istri, saya dan anak yang masih sekolah SMK numpang di rumah kakak. Motor ini juga dibeliin kakak,” keluhnya.

“Saya berharap mendapatkan bantuan, karena saya mendengar langsung dari bapak Jokowi di televisi bahwa tuna daksa seperti saya akan mendapatkan bantuan,” harap Iyus.

Berita Terkait

Mengenal pesona green stone Sukabumi yang mendunia
Petani Cidadap Sukabumi keluhkan harga pupuk subsidi dijual lebih mahal
Selain Maruarar Sirait, anaknya juga ngebet investasi di Persib Bandung, ternyata ini alasannya
Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO
Rajin kritik Dedi Mulyadi, ternyata gaji Komisioner KPAI capai Rp26 juta per bulan
Hanipa, pesepakbola Timnas Putri asal Sukabumi ini minta bantuan Dedi Mulyadi
Pendiri Microsoft, Bill Gates tak ingin mati dalam keadaan kaya: Memalukan
Persib masuk bursa efek, Menteri PKP akan investasi Rp100 M, berharta Rp1,5 T ini rinciannya

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 00:16 WIB

Mengenal pesona green stone Sukabumi yang mendunia

Selasa, 3 Juni 2025 - 13:00 WIB

Petani Cidadap Sukabumi keluhkan harga pupuk subsidi dijual lebih mahal

Senin, 2 Juni 2025 - 19:36 WIB

Selain Maruarar Sirait, anaknya juga ngebet investasi di Persib Bandung, ternyata ini alasannya

Kamis, 29 Mei 2025 - 08:40 WIB

Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO

Rabu, 28 Mei 2025 - 10:00 WIB

Rajin kritik Dedi Mulyadi, ternyata gaji Komisioner KPAI capai Rp26 juta per bulan

Berita Terbaru