Pilih Didenda karena Bela Palestina, Tim Basket Irlandia Tolak Jabat Tangan Pemain Israel

- Redaksi

Senin, 12 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

sukabumiheadline.com l Tim nasional (timnas) bola basket wanita Irlandia menghadapi kemungkinan sanksi denda setelah menolak bersalaman dengan pemain Israel dalam laga Kualifikasi Basket Wanita Euro 2025.

Kualifikasi digelar Federasi Bola Basket Internasional (FIBA), digelar pada Kamis (8/2/2024), di Latvia, timnas Irlandia sengaja ‘mengacuhkan’ pemain Israel.

Saat upacara sebelum pertandingan di Riga, ibu kota Latvia, para timnas Irlandia memilih menyanyikan lagu kebangsaan di pinggir lapangan sementara pemain Israel berdiri di lapangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diberitakan Anadolu Agency, timnas Irlandia menghadapi kemungkinan sanksi denda atas laporan memboikot pertandingan melawan Israel.

Menurut CEO Bola Basket Irlandia, John Feehan, mengatakan bahwa tim yang memboikot pertandingan dengan Israel akan “mendapat denda besar dari FIBA hingga 180 ribu Euro.”

Selain denda tersebut, denda sebesar 100 ribu Euro juga akan diberikan pada timnas Irlandia jika pertandingan kedua melawan Israel tidak dimainkan.

Selain itu, aturan kompetisi FIBA juga berpotensi membuat timnas Irlandia dikeluarkan dari Kualifikasi Basket Wanita Euro 2025 dan kualifikasi dalam laga lainnya, yang menyebabkan larangan efektif selama lima tahun, dilansir Palestine Chronicle.

Baca Juga :  Wanita Cicurug Sukabumi Merana di Mekah BB Turun 17 Kg, Kakak Minta Pemerintah Bantu

Dalam laga tersebut, Irlandia mengalami kekalahan dari Israel dengan skor akhir 87-57.

Meski demikian, pelatih kepala Irlandia, James Weldon, memuji para pemainnya atas “kedewasaan luar biasa dalam cara mereka menangani minggu yang sangat penuh tekanan.”

Sebagai informasi, pertandingan antara Irlandia vs Israel seharusnya berlangsung pada November 2023 lalu, namun ditunda karena agresi Israel ke Gaza.

Laga kemudian dijadwal ulang ke tempat netral di Latvia pada Kamis lalu.

Dukungan Irlandia terhadap Palestina sudah berlangsung sejak lama.

Pada 1980, Irlandia membuat sejarah dengan menjadi anggota Uni Eropa pertama yang secara resmi menyerukan pembentukan negara Palestina.

Meski masyarakat Irlandia tidak dikenal anti-semitisme, pemerintah dan rakyatnya pada umumnya memiliki empat mendalam terhadap perjuangan Palestina.

Pasalnya, kondisi Palestina mengingatkan Irlandia bagaimana kesengsaraan sejarah mereka sendiri.

Iran Minta FIFA Tangguhkan Israel
Penolakan terhadap Israel juga terjadi di cabang olahraga sepak bola.

Pada Sabtu (10/2/2024), Federasi Sepak Bola Iran (FFIRI) mengatakan pihaknya telah meminta kepada Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) untuk menangguhkan federasi sepak bola Israel (IFA) atas genosida yang terjadi di Gaza.

Baca Juga :  Sindiran SPN untuk Disnakertrans Soal Wanita Sukabumi Pilih jadi Buruh Pabrik

Dalam pengumuman yang diunggah di situs resminya, FFIRI meminta FIFA untuk “menangguhkan sepenuhnya” IFA “dari semua aktivitas yang berkaitan dengan sepak bola”.

Permintaan itu juga berisikan desakan “tindakan segera dan serius” oleh FIFA dan asosiasi anggotanya “untuk mencegah berlanjutnya” kehjahatan Israel.

Dikutip dari The Arab News, Iran memang sudah sejak lama tidak mengakui Israel. Bahkan, Iran melarang semua kontak antara atletnya dengan atlet Israel.

Pemerintah Iran pada Agustus 2023, memberikan larangan seumur hidup terhadap atlet angkat besi Mostafa Rajaei, setelah berjabat tangan dengan atlet Israel di sebuah acara di Polandia.

Federasi angkat besi Iran juga memecat ketua delegasi kompetisi tersebut, Hamid Salehinia.

Pada 2021, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mendesak para atlet “untuk tidak berjabat tangan dengan perwakilan rezim kriminal (Israel) untuk mendapatkan medali”.

Sekelompok asosiasi sepak bola Timur Tengah, termasuk Palestina, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, juga menuntut agar para pemimpin sepak bola dunia melarang Israel atas perangnya di Gaza,” lapor Sky News pada Kamis.

Berita Terkait

Arab Saudi dan UEA butuh 1,5 juta lebih pekerja bidang AI
Mohammed Taufiq Johari: Dari Unisba Bandung jadi Menpora Malaysia, magang di Garut, istri WNI
Suasana Natal di Gaza yang penuh keprihatinan
Fenomena ratusan sinkhole di Turkiye, pernah terjadi di Sukabumi, ini pemicunya
Pemukim Yahudi di Tepi Barat bertambah signifikan, PBB murka
Korupsi Rp556 miliar, eks Menteri Olah Raga China dihukum mati
Meski negaranya hancur, warga Gaza sumbang 1.000 Dolar AS untuk korban banjir Sumatera
Belum usai dengan Rusia, Ukraina diambang perang dengan negara Muslim

Berita Terkait

Senin, 29 Desember 2025 - 01:43 WIB

Arab Saudi dan UEA butuh 1,5 juta lebih pekerja bidang AI

Jumat, 26 Desember 2025 - 21:09 WIB

Mohammed Taufiq Johari: Dari Unisba Bandung jadi Menpora Malaysia, magang di Garut, istri WNI

Jumat, 26 Desember 2025 - 03:00 WIB

Suasana Natal di Gaza yang penuh keprihatinan

Kamis, 25 Desember 2025 - 18:11 WIB

Fenomena ratusan sinkhole di Turkiye, pernah terjadi di Sukabumi, ini pemicunya

Senin, 15 Desember 2025 - 01:04 WIB

Pemukim Yahudi di Tepi Barat bertambah signifikan, PBB murka

Berita Terbaru

Regulasi

Sukabumi masuk 15 daerah dengan UMK tertinggi 2026

Senin, 29 Des 2025 - 21:41 WIB