Sindir Fadli Zon, Pengamat: Islamofobia Jadi Alat Raih Suara

- Redaksi

Rabu, 13 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fadli Zon. l Ilustrasi: Fery Heryadi

Fadli Zon. l Ilustrasi: Fery Heryadi

SUKABUMIHEADLINE.com I JAKARTA – Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi menuding pernyataan politikus Partai Gerindra Fadli Zon menggadang-gadang islamofobia atau ketakutan terhadap Islam terkait kepentingan perolehan suara pemilu melalui politik identitas.

“Islamofobia ini selalu dipakai oleh politisi di negara-negara dengan minoritas muslim sebagai alat untuk menormalisasi kebencian terhadap Islam,” katanya, dalam sebuah acara diskusi di tvOne, Selasa (12/10/2021) malam.

Namun, tambah Islah, di negara-negara dengan mayoritas muslim [islamofobia] juga dipakai sebagai alat politik identitas untuk memperkuat kebencian itu sebagai daya pikat elektoral.

“Artinya begini, islamofobia ini tidak berdiri sendiri. Ini dinikmati kedua belah pihak. Baik non-Islam maupun orang Islam sendiri,” katanya.

Sebelumnya, Fadli mewacanakan pembubaran Densus 88/Antiteror Polri yang dinilainya berbau islamofobia usai menyebut kemenangan Talban memicu teror di dalam negeri.

“Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia. Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja. Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas,” kicau Fadli di akun Twitter-nya, Rabu (6/10/2021).

Fadli Zon, yang merupakan anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat V (Kabupaten Bogor), berwacana bahwa teroris kerap sengaja diciptakan oleh otoritas negara sebagai komoditas.

Baca Juga :  Mengaku Nonton Video Porno, Anggota Parlemen Inggris Mengundurkan Diri

Kan ada juga istilah dalam intelejen itu, agen-agen yang ditanam di kelompok teroris sebetuknya mereka lah yang menggerakkan. Dan mereka itu lah yang biasanya merekrut bahkan membiayai,” kata dia pada acara diskusi yang sama.

Pada kesempatan tersebut, Fadli merujuk buku Trevor Aaranson berjudul ‘Terror Factory’ yang mengungkap bahwa dari 581 kasus teror di Amerika, 580 di antaranya adalah buatan Federal Bureau Investigation (FBI).

“Jadi ini menurut saya harus kita teliti jangan sampai kita juga termakan oleh kampanye war on terror ini. Dan sasarannya adalah saya kira hampir 100 persen ditujukan kepada Islam,” kata dia.

Berita Terkait

Kebijakan Dedi Mulyadi Rp1.000 Sapoe diragukan warga Sukabumi
KDM tutup tambang Parung Panjang, Menteri PU jamin Tol Bocimi Seksi 3 tak terganggu
Dedi Mulyadi akan pidanakan SPPG yang sebabkan keracunan MBG
Dewan Pers soroti Istana cabut ID Pers karena tanya soal keracunan MBG ke Prabowo
Polda Jabar akan pulangkan Reni, wanita Sukabumi disekap dan dipaksa nikah di China
Resmi, Pilkades Serentak di Sukabumi gunakan e-Voting
Dedi Mulyadi minta polisi sikat penjual Reni, gadis asal Sukabumi ke China
Setelah kasus Raya di Kabandungan Sukabumi, mulut dan hidung balita ini keluarkan cacing

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 19:25 WIB

Kebijakan Dedi Mulyadi Rp1.000 Sapoe diragukan warga Sukabumi

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 22:51 WIB

KDM tutup tambang Parung Panjang, Menteri PU jamin Tol Bocimi Seksi 3 tak terganggu

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 01:47 WIB

Dedi Mulyadi akan pidanakan SPPG yang sebabkan keracunan MBG

Minggu, 28 September 2025 - 19:12 WIB

Dewan Pers soroti Istana cabut ID Pers karena tanya soal keracunan MBG ke Prabowo

Kamis, 25 September 2025 - 02:50 WIB

Polda Jabar akan pulangkan Reni, wanita Sukabumi disekap dan dipaksa nikah di China

Berita Terbaru

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi - Kang Dedi Mulyadi

Jawa Barat

Kebijakan Dedi Mulyadi Rp1.000 Sapoe diragukan warga Sukabumi

Senin, 6 Okt 2025 - 19:25 WIB