Anggota DPRD tantang Bupati Sukabumi tembus kemacetan Cibadak tanpa pengawalan

- Redaksi

Rabu, 7 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kemacetan di depan PT Daehan Global, Cibadak, Kabupaten Sukabumi - Hera Iskandar

Kemacetan di depan PT Daehan Global, Cibadak, Kabupaten Sukabumi - Hera Iskandar

sukabumiheadline.com – Masalah klasik kemacetan di Jalan Nasional ruas Sukabumi-Bogor, tepatnya di depan PT Daehan Global, Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak, sudah lama dikeluhkan masyarakat.

Di sisi lain Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi dinilai tutup mata. Publik menilai Pemkab lepas tangan, sehingga dinilai tidak pernah melakukan upaya konkret untuk menyelesaikan kemacetan tersebut.

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar, bahkan meminta Bupati Sukabumi Asep Japar untuk membawa kendaraan sendiri dan tanpa pengawalan, agar bisa merasakan dampak akibat kemacetan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya ingin mengajak Bupati Sukabumi melewati Kemacetan di Daehan (Global –red) Cibadak dengan membawa mobil sendiri tanpa pengawalan, saat diburu waktu hendak kerja,” kata Hera dalam unggahannya di akun Facebook pribadinya, Rabu (6/5/2025).

“Dan saya ingin tahu apa yang dirasakannya, setelah satu jam, terkadang lebih, waktu terbuang,” lanjut Hera.

Baca Juga :  Detail jawaban bupati terhadap fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Sukabumi soal Revisi Perda 15/2023

Hera juga menantang Asep Japar untuk mengambil langkah konkret setelah merasakan sendiri terjebak kemacetan, karena kemacetan tersebut setiap hari dirasakan warga.

“Dan apa yang hendak diperbuatnya kemudian. Ini yang masyarakat rasakan selama ini, dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi seperti tak berdaya menghadapinya,” pungkas anggota Fraksi Partai Gerindra itu.

Senada Hera, Founder Lingkar Kajian Kebangsaan Dewek Sapta Anugerah menilai Bupati Sukabumi hingga saat ini minim inovasi dan terlalu sering melakukan kegiatan seremonial.

“Ya itu. Bupati Sukabumi terlalu sering melakukan kegiatan seremonial, seperti silaturahim, pelepasan, dan lain-lain. Padahal, kegiatan seperti itu seharusnya didelegasikan ke wakil bupati atau sekretaris daerah,” kata Dewek kepada sukabumiheadline.com, Rabu sore.

Terkait solusi kemacetan, Dewek menilai Pemkab Sukabumi selalu terkesan pasrah. Ia menyebut bahwa masyarakat tidak terlalu melihat hasil, namun ingin melihat seberapa sungguh-sungguh pemkab berusaha menyelesaikan kemacetan.

“Ketika kita melihat di berbagai daerah di Jawa Barat, kepala daerah terpilih melakukan penataan pedagang kaki lima yang berjualan di atas trotoar untuk mengurangi penyebab kemacetan lalu lintas, atau melakukan penertiban bangunan di atas bantaran sungai, kita tidak melihat itu di Sukabumi,” kata Dewek.

Baca Juga :  Indramayu miskin dipimpin kepala daerah terkaya, bandingkan dengan Sukabumi

“Belum lagi soal Jalan Kabupaten rusak, karena kemacetan tidak selalu disebabkan tingginya volume kendaraan yang melintas. Jalan rusak juga menyebabkan arus lalu lintas menjadi terhambat,” katanya.

Eks Ketua GMNI Sukabumi Raya itu juga menilai, sebagai bupati, Asep Japar belum membuat terobosan apapun.

“Pemkab Sukabumi selalu pasrah menunggu Jalan Tol Bocimi selesai. Padahal, jika ruas Seksi 3 selesai, kemacetan akan berpindah ke wilayah Cisaat. Lalu upaya antisipasi apa yang dilakukan di Cisaat? Kan tidak ada,” kata Dewek.

“Intinya, kita belum melihat bupati membuat terobosan berarti yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Ini sangat disayangkan. Ketika kabupaten lain di Jawa Barat berlomba berlari mengejar ketertinggalan dan mengimbangi kerja sat set gubernur, sementara di Sukabumi masih terlihat normatif, dari giat seremoni ke seremoni,” pungkasnya.

Berita Terkait

Dukung TMMD ke-124, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi: Wujud sinergi bangun daerah
Hardiknas 2025, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi ingatkan soal keberpihakan anggaran
Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi, bahas evaluasi kinerja dan LKPJ Bupati
Silaturahmi dengan serikat buruh, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi ingatkan pentingnya investasi
Pesan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi pada peringatan ke-29 Hari OTDA: Menuju Indonesia Emas 2045
DPRD Kabupaten Sukabumi setujui Raperda Perubahan No 15/2023 tentang PDRD
Detail jawaban bupati terhadap fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Sukabumi soal Revisi Perda 15/2023
Pandangan fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Sukabumi terhadap Raperda Perubahan PDRD

Berita Terkait

Rabu, 7 Mei 2025 - 18:35 WIB

Dukung TMMD ke-124, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi: Wujud sinergi bangun daerah

Rabu, 7 Mei 2025 - 14:09 WIB

Anggota DPRD tantang Bupati Sukabumi tembus kemacetan Cibadak tanpa pengawalan

Jumat, 2 Mei 2025 - 17:55 WIB

Hardiknas 2025, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi ingatkan soal keberpihakan anggaran

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:56 WIB

Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi, bahas evaluasi kinerja dan LKPJ Bupati

Selasa, 29 April 2025 - 18:48 WIB

Silaturahmi dengan serikat buruh, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi ingatkan pentingnya investasi

Berita Terbaru

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 75?

Regulasi

Minum kopi di Sukabumi bakal dipajaki 5 persen

Kamis, 8 Mei 2025 - 22:22 WIB