sukabumiheadline.com – Wisatawan yang akan berkunjung ke wilayah Sukabumi, akan dilayani oleh kereta wisata, KA Jaka Lalana. Hal ini terungkap dalam percakapan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bobby Rasyidin.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas inovasi transportasi baru yang akan mempermudah mobilitas petani dan pedagang di Jawa Barat.
Sebagai langkah awal, KAI juga akan meluncurkan Kereta Wisata Cianjur–Sukabumi pada Desember mendatang sebagai bagian dari revitalisasi jalur kereta di wilayah selatan Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Nah, berikutnya akan diluncurkan kereta wisata, namanya Jaka Lalana,” kata Dedi Mulyadi, dikutip sukabumiheadline.com dari video di akun Instagram pribadinya, Rabu (12/11/2025).
“Dari Jakarta, ke Bogor, ke Sukabumi, dan Cianjur,” timpal Bobby Rasyidin.
Kereta petani dan pedagang

Diberitakan sebelumnya, melalui konsep “Kereta Petani dan Pedagang”, Pemda Provinsi Jabar dan KAI berkomitmen menghadirkan sarana distribusi hasil bumi yang efisien, murah, dan ramah lingkungan.
Dalam pertemuan tersebut, KDM– sapaan akrab Dedi Mulyadi –mengusulkan agar salah satu jalur kereta di Jawa Barat dimanfaatkan untuk mengangkut hasil pertanian dan peternakan, seperti domba, ayam, sayur, buah, dan beras.
“Saya ingin satu rel disiapkan khusus untuk petani dan pedagang. Jadi mereka bisa membawa hasil bumi langsung ke pasar tanpa mengganggu penumpang umum,” ujar KDM dikutip sukabumiheadline.com, Sabtu (8/11/2024.
“Dari mana?” tanya Dedi Mulyadi.
“Bandung, Cianjur, Bogor, Depok,” jawab Bobby.
“Tapi kan Depok bukan daerah pertanian. Sukabumi! Karena dari Bandung satu jalur tuh,” timpal Dedi Mulyadi.
Dirut KAI Bobby Rasyidin menyambut baik ide tersebut.
Ia mengungkapkan KAI telah memproduksi empat unit Kereta Petani dan Pedagang dan berencana menambah empat unit lagi yang akan difokuskan untuk melayani wilayah Jawa Barat.
“Empat unit tambahan ini kami siapkan khusus untuk Jawa Barat. Produksinya segera kami jalankan,” kata Bobby.
Bobby menambahkan, desain kereta untuk Jawa Barat akan dibuat khusus tanpa sistem pendingin (AC), menyesuaikan dengan kebutuhan pengangkutan hasil ternak dan pertanian.
“Presiden juga menyarankan agar kereta angkutan semacam ini tidak menggunakan AC karena dapat membahayakan hewan ternak seperti ayam atau domba,” ujarnya.
KDM menilai langkah ini akan sangat membantu pedagang kecil, terutama di daerah-daerah penghasil. Baca selengkapnya: Pemprov Jabar dan PT KAI hadirkan Kereta Petani dan Pedagang, Bandung – Sukabumi – Bogor









