Ada pohon pisang di jalan pusat perkantoran Pemkab Sukabumi, Dewex: Memalukan!

- Redaksi

Minggu, 13 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jalan Jajaway Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi rusak - Dede Eko S

Jalan Jajaway Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi rusak - Dede Eko S

sukabumiheadline.com – Dalam dua pekan terakhir, April 2025, banyak warganet mengunggah foto dan video kondisi jalan di kawasan pusat perkantoran milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi yang ditanami pohon pisang.

“Ada pohon pisang tumbuh subur
di jalan raya jajaway palabuhanratu,” tulis akun Dede Eko S, pada Rabu (5/4/2025) lalu disertai unggahan foto jalan yang “ditumbuhi” pohon pisang.

“Ajaib!! pohon pisang tumbuh di jalan jajaway palabuhanratu,” tulis akun Palabuhanratu dengan disertai unggahan video pendek dengan setting lokasi yang sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Puluhan netizen menyayangkan kondisi tersebut. Salah satunya, akun Sopyan Nursalam meninggalkan komentar bernada marah dan kecewa dengan tulisan kapital, “INI JALAN SUDAH BOLONG-BOLONG, SAMPAI DITANAMIN PISANG SAMA WARGA!! MALU-MALUIN!! PEMDA KEMANA AJA???” tulisnya di kolom komentar.

“BUPATI BARU GUBERNUR BARU JANGAN CUMA PIDATO DOANG, AYO GERAK CEPAT!! KAMI BUTUH JALAN, BUKAN KEBUN PISANG DI TENGAH ASPAL!! RAKYAT BUTUH JALAN MULUS, BUKAN JANJI MULUS!” lanjut Sopyan.

Untuk diketahui, Jalan Jajaway tergolong strategis, terletak di Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu. Di sepanjang jalan tersebut, terdapat sejumlah kantor milik Pemkab Sukabumi, di antranya Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sukabumi.

Selain itu, di kawasan yang sama juga terdapat Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi, Mapolres Sukabumi, hingga Pengadilan Agama (PA).

Baca Juga :  Jalan Rusak, Pasien Melahirkan di Mobil Bak Terbuka, Cerita Bidan di Cikakak Sukabumi

Kepada sukabumiheadline.com, salah seorang tokoh pemuda Sukabumi, Dewex Sapta Anugrah, menyebut kondisi tersebut sebagai memalukan.

“Mengingat Palabuhanratu merupakan Ibu Kota Kabupaten Sukabumi, kondisi ini sangat memalukan,” kata Dewek, Ahad (13/4/2025).

“Sebagai ibu kota, Palabuhanratu adalah etalasenya Kabupaten Sukabumi. Dengan demikian, bagaimana kondisi riil Kabupaten Sukabumi, bisa dilihat dari etalasenya,” tambahnya.

Lebih jauh, mantan Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi Raya itu menilai kepemimpinan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, Asep Japar dan Andreas, lamban dalam merespons keluhan masyarakat.

“Jika kita bandingkan dengan Kabupaten Cianjur dan Garut, misalnya, Sukabumi harus saya bilang lamban. Sampai hari ini saya tidak melihat ada gebrakan berarti yang bisa dirasakan oleh masyarakat,” kata Dewex.

“Untuk Cianjur, bupati dan wakil bupati terlihat gesit melakukan sejumlah terobosan seperti penataan di kawasan Puncak. Kemudian di Garut, meskipun yang sering terlihat muncul adalah wakil bupati, tetapi sejumlah terobosan bisa dilihat,” lanjutnya.

Dewek juga menyayangkan dengan kondisi kemacetan lalu lintas ketika musim libur Lebaran tahun ini, terutama di kawasan Pantai Palabuhanratu.

“Jika di jalur Puncak Bogor hingga Cianjur, dan Garut serta Cirebon para pengemudi angkot, andong atau becak bisa mendapatkan kompensasi libur narik, kenapa Palabuhanratu tidak?” katanya.

“Saya menilai Kabupaten Sukabumi seperti dianaktirikan Pemprov Jawa Barat. Mungkin saja Kang Dedi Mulyadi menilai Bupati Sukabumi ini tidak bisa mengimbangi kecepatan kerja gubernur,” lanjut Dewex.

Baca Juga :  Mobil Tak Kuat Naik dan Motor Jatuh, Jalan Rusak di Kadudampit Sukabumi

Bahkan, Dewek menilai Asep Japar dan Andreas kalah gesit dengan Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami.

“Dibandingkan Bupati Pangandaran, meskipun seorang perempuan, saya menilai Asep Japar dan Andreas kalah gesit,” yakin dia.

“Menjelang Lebaran, misalnya, kepala daerah lain turun ke jalan, memastikan tidak ada yang berjualan di badan atau baju jalan. Meninjau sejumlah kawasan wisata, memastikan infrastruktur baik, mengedukasi warga dan mewanti-wanti tidak ada premanisme agar para wisatawan merasa aman dan nyaman,” paparnya.

Karenanya, Dewek menilai wajar ketika keluhan sama muncul di kawasan Pantai Minajaya, di mana banyak pengunjung mengeluhkan infrastruktur yang rusak, sementara retribusi tetap dipungut. Baca selengkapnya: Wisatawan Pantai Minajaya Sukabumi protes HTM Rp12.000/orang, benarkah sesuai Perda No. 15/2023?

“Dengan tagline Melanjutkan Kebaikan, tidak ada alasan kondisi infrastruktur di Pantai Minajaya rusak, karena pada tahun lalu kondisi tersebut sempat menimbulkan kegaduhan akibat protes warga, sehingga akhirnya portal retribusi dibuka paksa dan digratiskan,” bebernya.

Berita Terkait: Jalan rusak dan fasilitas kumuh, ormas JTM bubarkan Pos Retribusi Pantai Minajaya Sukabumi

Namun, Dewex membantah, terkait pasangan Asep Japar dan Andreas yang belum lama dilantik, sehingga belum bisa optimal dalam bekerja.

“Lalu bagaimana dengan tagline Melanjutkan Kebaikan? Jadi saya lebih menilai sebagai lamban. Bagaimana dengan kecamatan lain yang jauh dari pusat pemerintahan, kalau di Palabuhanratu sendiri kondisinya seperti itu. Ini memalukan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Bocah 6 tahun di Kabandungan Sukabumi dianiaya kakek temannya
Polisi selidiki motif dan identitas pria asal Sukabumi ditemukan tewas di Garut
Ini dia Ali Saepudin, pria 33 tahun pemotor ugal-ugalan di Cicurug Sukabumi
Pesan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025
Pelaku bacok pelajar SMK Teknika Cisaat Sukabumi dibekuk di Cicantayan
Nasib tragis Eem Suhaemi, wanita asal Sukabumi ditemukan tewas dalam sumur
Letak geografis kecamatan terendah di Kota Sukabumi dan terdekat ke ibu kota
Siswa SMK Teknika Cisaat dibacok OTK di Sukabumi

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 02:07 WIB

Bocah 6 tahun di Kabandungan Sukabumi dianiaya kakek temannya

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:35 WIB

Ini dia Ali Saepudin, pria 33 tahun pemotor ugal-ugalan di Cicurug Sukabumi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 17:57 WIB

Pesan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025

Selasa, 21 Oktober 2025 - 20:43 WIB

Pelaku bacok pelajar SMK Teknika Cisaat Sukabumi dibekuk di Cicantayan

Selasa, 21 Oktober 2025 - 20:05 WIB

Nasib tragis Eem Suhaemi, wanita asal Sukabumi ditemukan tewas dalam sumur

Berita Terbaru

Ilustrasi anak menangis dimarahi orang tua, lalu lapor polisi - sukabumiheadline.com/AI

Peristiwa

Bocah 6 tahun di Kabandungan Sukabumi dianiaya kakek temannya

Sabtu, 25 Okt 2025 - 02:07 WIB

Style busana ke kampus buat mahasiswa-mahasiswi baru menurut AI

Trend

Ragam style busana ke kampus buat maba menurut AI

Sabtu, 25 Okt 2025 - 01:09 WIB