Aksi Boikot Israel Bikin Starbucks Rugi Rp186 Triliun

- Redaksi

Senin, 11 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Starbucks merugi akibat aksi boikot produk pro Israel. l Istimewa

Starbucks merugi akibat aksi boikot produk pro Israel. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Starbucks mengalami penurunan nilai pasar sebesar hampir US$12 miliar (sekitar Rp186 triliun) selama sebulan terakhir.

Kerugian yang dialami kedai kopi ini terjadi karena penjualan dilaporkan melambat di tengah menurunnya daya beli konsumen dan meningkatnya perselisihan perusahaan dengan karyawannya sendiri.

Di sisi lain, ada juga yang berspekulasi bahwa penurunan nilai tersebut menjadi dampak aksi boikot serangan Israel ke Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meskipun menghasilkan pertumbuhan penjualan yang lebih baik dari perkiraan sebesar 8% pada kuartal fiskal keempat, harga saham kedai kopi tersebut melambat setiap pekannya, mengikuti tren di industri makanan ringan dan kopi.

Diketahui, saat pasar dibuka pada Senin (4/12/2022), saham Starbucks turun sebanyak 1,6%. Ini terjadi selama 11 sesi berturut-turut yang merupakan penurunan terpanjang sejak debut Starbucks di publik pada tahun 1992.

Penurunan ini menghapus 9,4% nilai pasar Starbucks, atau turun hampir US$12 miliar, demikian dikutip dari NewYork Post, Ahad (10/12/2023).

Baca Juga :  Jual Motor Langka, Artis asal Sukabumi Ananda Omesh Donasi ke Gaza dan PMI, Ini Pembelinya

Pada jam-jam awal perdagangan di hari Kamis, harga saham perusahaan yang berbasis di Seattle itu turun sekitar 6,5% menjadi US$96,90 setiap bulan.

Mogok Kerja dan Aksi Boikot Israel

Ketika harga saham Starbucks mulai menurun, perusahaan sedang memperingati Red Cup Day tahunan, meskipun perayaan tersebut dibayangi oleh mogok kerja para karyawan.

Ratusan pekerja yang tergabung di serikat pekerja Workers United, memilih untuk meninggalkan pekerjaannya di hari promosi, dan menuntut peningkatan staf dan jadwal bekerja mereka.

Sementara staf non-serikat mengalami hari yang berat karena kekurangan staf. Mereka kebanjiran pesanan hingga akhirnya minuman menumpuk dan kena damprat pelanggan yang marah karena menunggu pesanannya terlalu lama.

Protes tersebut hanyalah kejadian terbaru perselisihan Starbucks dengan serikat pekerjanya.

Bulan lalu, kedua entitas tersebut mengajukan tuntutan hukum yang saling bertentangan atas postingan media sosial serikat pekerja yang menyatakan “Solidaritas dengan Palestina!” setelah serangan mematikan Israel.

Baca Juga :  Dipecat Scream VII Gegara Bela Palestina, Melissa Barrera Dibela 1.300 Bintang Hollywood

Setelah Workers United mempublikasikan pernyataan kontroversial tersebut dalam postingan yang telah dihapus di X bulan lalu, yang memiliki hampir 100.000 followes, Starbucks dengan cepat menjauhkan organisasi tersebut dari perusahaan.

“Kami dengan tegas mengutuk tindakan terorisme, kebencian dan kekerasan, serta tidak setuju dengan pernyataan dan pandangan yang diungkapkan oleh Workers United dan anggotanya. Perkataan dan tindakan Workers United adalah milik mereka, dan mereka sendiri,” kata Starbucks.

Tanggapan tersebut ditafsirkan sebagai bentuk dukungan terhadap Israel atas Palestina, sehingga memicu seruan boikot. Terlepas dari upaya Starbucks untuk meredam seruan boikot, tagar #boycottstarbucks masih menjadi tren di media sosial.

Menurut Pusat Kreatif TikTok, basis data yang merinci wawasan pengguna, tagar tersebut telah digunakan sekitar 16.000 kali selama 30 hari terakhir, menghasilkan total 167 juta tampilan.

Di X, pengguna media sosial lainnya tampak mendukung penurunan pasar Starbucks.

Berita Terkait

Naik pangkat jadi Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi, berapa gaji yang diterima pria Sukabumi ini?
Dibangun dua tahap, pemerintah siapkan Rp14 triliun untuk Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang
Bangun kilang minyak Sukabumi, Danantara gandeng 3 perusahaan AS ini
Larangan study tour dicabut? Ini rekomendasi lokasi dari Dedi Mulyadi untuk pelajar
Karyawati terbaik, wanita asal Sukabumi Eer Nurhasanah mendapat reward umrah
Ternyata ini tujuan kilang minyak Sukabumi dibangun
Hasilkan 2.898,33 ton per tahun, ini kecamatan penghasil teh dan tembakau di Sukabumi
Penjelasan Metland terkait pemilik Hotel Horison Sukabumi

Berita Terkait

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 07:00 WIB

Naik pangkat jadi Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi, berapa gaji yang diterima pria Sukabumi ini?

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 03:53 WIB

Dibangun dua tahap, pemerintah siapkan Rp14 triliun untuk Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang

Jumat, 8 Agustus 2025 - 03:59 WIB

Bangun kilang minyak Sukabumi, Danantara gandeng 3 perusahaan AS ini

Rabu, 6 Agustus 2025 - 10:29 WIB

Larangan study tour dicabut? Ini rekomendasi lokasi dari Dedi Mulyadi untuk pelajar

Selasa, 5 Agustus 2025 - 03:34 WIB

Karyawati terbaik, wanita asal Sukabumi Eer Nurhasanah mendapat reward umrah

Berita Terbaru

Honda CB125 Hornet - Honda

Otomotif

Honda CB125 Hornet, motor sport seharga Rp20 juta

Minggu, 10 Agu 2025 - 03:26 WIB