Cerita Pilu di Balik Rumpun Bambu, Nestapa Wanita Kampung Cisarua Sukabumi

- Redaksi

Selasa, 1 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana Kampung Cisarua, Desa Sukamanah, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. l Dendi Lesmana

Suasana Kampung Cisarua, Desa Sukamanah, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. l Dendi Lesmana

SUKABUMIHEADLINE.com l GEGERBITUNG – Keterbatasan dan kerusakan infrastruktur jalan sangat berdampak ke berbagai bidang dalam kehidupan masyarakat. Terlebih, bagi warga kampung yang hidup di pelosok daerah. Persoalan yang dihadapi warga tak lagi sekadar jaringan internet yang kerap kerlip, tapi sudah menyangkut kesehatan fisik dan keselamatan nyawa menjadi taruhannya.

Alasan keterbatasan anggaran dan luasnya wilayah, kerap menjadi dalih klise ketertinggalan suatu desa atau penyebab rusaknya infrastruktur jalan desa dan lainnya.

Bahkan, tarik menarik kepentingan politik di level desa sekalipun, kerap kali menjadikan warga tak berdosa sebagai korbannya. Tak jarang, kepala desa (Kades) yang memenangi kontestasi pemilihan kepala desa (Pilkades) kemudian menganaktirikan warga yang dianggap tidak mendukungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara, di sisi lain, warga setiap hari harus dihadapkan dengan satu persoalan saja yang bahkan bisa selama puluhan tahun tidak terselesaikan, jalan rusak.

Kondisi tersebut dirasakan hampir semua warga di banyak desa di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Seperti halnya warga Kampung Cisarua RT 04/02, Desa Sukamanah, Kecamatan Gegerbitung.

Nestapa Wanita Cisarua

Kampung Cisarua RT 04/02, Desa Sukamanah, berada di Kecamatan Gegerbitung. Letaknya terpencil, jauh dari hiruk pikuk keramaian kota. Kampung ini berada di sebuah dataran rendah yang bahkan nyaris tertutup rimbunnya pepohonan.

Baca Juga :  Ngamuk Tak Diberi Uang Rp500 Ribu, Pemuda di Cidadap Sukabumi Bakar Rumah
Screenshot 2022 11 01 00 22 06 55 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Wanita Kampung Cisarua, Desa Sukamanah, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. l Istimewa

Karenanya, tak heran jika untuk mencapai kampung tersebut harus melewati jalanan sempit sejauh sekira tiga kilometer yang licin dan berlumpur ketika hujan, atau berdebu ketika musim kemarau.

Bahkan, di beberapa titik terlihat tebing curam di sisi jalan yang longsor, sehingga membahayakan jika melintasinya di saat musim hujan atau malam hari.

Wajar jika kaum wanita di kampung ini bukan sekali saja mengalami pengalaman memilukan, terutama mereka yang tengah menderita sakit atau tengah mengandung.

“Kondisi ini sudah 20 tahun. Kami sangat kesulitan apalagi jika ada warga yang sakit atau lagi hamil,” ujar salah seorang wanita yang menolak di sebutkan namanya kepada sukabumiheadline.com, Ahad (30/10/2022).

Sementara, salah seorang pemuda Kampung Cisarua, Dendi Lesmana, mengamini jika Jalan Desa tersebut sudah lebih dari 20 tahun kondisinya dibiarkan tak terurus.

“Betul, 20 tahun lebih. Seingat saya sih dari saya kecil kondisinya gak berubah sampai sekarang. Dari saya umur empat tahun kayaknya,” kata pemuda berusia 24 tahun itu.

Screenshot 2022 11 01 01 24 13 35 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Jalan Desa di Kampung Cisarua, Desa Sukamanah, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. l Dendi Lesmana

Karenanya, Dendi berharap pemerintah setempat memberikan perhatian lebih kepada warga kampungnya. Mengingat, warga kerap mengalami kesulitan ketika harus membawa warga lainnya yang menderita sakit.

Baca Juga :  Pemilik Asyik Ngobrol dengan Tetangga, Rumah di Cibadak Sukabumi Terbakar

“Kasihan kalau ada warga yang sakit, harus digotong atau naik sepeda motor. Terlebih sekarang titik longsor aja ada tiga,” jelasnya.

“Saya sangat kasihan sama ibu-ibu yang lagi hamil. Sementara, mobil susah masuk karena jalan sempit. Kalau kondisi hujan, pasien mau gak mau harus digotong,” kata pemuda yang baru setahun pulang dari merantau ke kampung halamannya itu.

Satu-satunya Akses Jalan

Ditambahkan Dendi, jalan setapak tersebut merupakan satu satunya akses jalan bagi warga untuk berbagai macam aktivitas sehari-hari. Dari mulai pelajar berangkat ke sekolah hingga warga yang menjual berbagai hasil pertanian mereka.

Screenshot 2022 11 01 00 12 27 24 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Jalan Desa di Kampung Cisarua, Desa Sukamanah, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. l Dendi Lesmana

“Ini satu satunya akses jalan. Setiap hari warga menggunakan jalan itu untuk berbagai kegiatan, seperti berangkat ke sekolah atau menjual hasil pertanian mereka,” jelas Dendi.

Diakuinya, Dendi selama ini bekerja mencari nafkah di luar daerah dan baru sejak 2021 lalu ia memutuskan kembali ke kampungnya untuk merintis usaha di bidang pertanian.

“Saya sendiri sengaja pulang merantau karena ingin memulai usaha pertanian di kampung. Saya berharap, kepada Bupati Sukabumi, Camat Gegerbitung, atau Kepala Desa Sukamanah, tolong perhatikan kampung kami,” harap Dendi.

“Saya ingin mulai membuka usaha pertanian, saya berharap dukungan berupa perbaikan jalan, agar kami para pemuda di sini bisa lebih produktif lagi membangun desa kami,” pungkasnya.

Berita Terkait

Didominasi perempuan, ini jumlah TKI asal Sukabumi 5 tahun terakhir
Ketahui Visi, Misi dan 11 Proyek Prioritas yang keren dari Bupati/Wabup Sukabumi
Hitung luas wilayah, jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi Utara dan calon ibu kota
Catatan kritis 100 Hari Kerja Bupati/Wabup Sukabumi, LKK beri nilai 2 dari 10
Ini 9 Program 100 Hari Bupati/Wabup Sukabumi finish 31 Mei, mana sudah terwujud?
Kilas balik 1995: 3 kecamatan di kabupaten disetujui Soeharto gabung Kota Sukabumi
Pengertian dan perbandingan besar APBD kota dan kabupaten di Jawa Barat, Sukabumi berapa?
Brigjen TNI Maulana Ridwan, jenderal bintang satu asal Sukabumi atasan Letkol Teddy

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 13:00 WIB

Ketahui Visi, Misi dan 11 Proyek Prioritas yang keren dari Bupati/Wabup Sukabumi

Selasa, 3 Juni 2025 - 01:24 WIB

Hitung luas wilayah, jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi Utara dan calon ibu kota

Senin, 2 Juni 2025 - 01:37 WIB

Catatan kritis 100 Hari Kerja Bupati/Wabup Sukabumi, LKK beri nilai 2 dari 10

Sabtu, 31 Mei 2025 - 00:01 WIB

Ini 9 Program 100 Hari Bupati/Wabup Sukabumi finish 31 Mei, mana sudah terwujud?

Jumat, 30 Mei 2025 - 01:54 WIB

Kilas balik 1995: 3 kecamatan di kabupaten disetujui Soeharto gabung Kota Sukabumi

Berita Terbaru