sukabumiheadline.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berjanji tidak akan ikut campur menentukan direktur hingga komisaris independen di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Semua yang menjabat harus memenuhi kualifikasi perbankan memadai dan pengalaman kerja yang cukup.
Hal ini disampaikan Dedi Mulyadi saat ditanya tentang masa depan Bank BJB seusai Komisi Pemberantasan Korupsi menemukan dugaan penyalahgunaan anggaran belanja iklan tahun 2021-2023 sebesar Rp222 miliar.
Dedi Mulyadi memastikan akan mencari sosok bankir profesional untuk duduk sebagai Dirut bjb. Menurutnya sosok yang terpilih harus bersih dan tidak terafiliasi serta tidak melakukan kasak kusuk agar terpilih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yang pertama saya ingin mengedepankan independensi yang namanya bank itu harus independen. Saya sampaikan bahwa tidak boleh ada langkah-langkah politik, intervensi-intervensi politik, lobi-lobi politik untuk kepentingan pemilihan Dirut Bank Jabar,” kata Dedi.
Dedi akan menyerahkan pada otoritas untuk melakukan seleksi langsung kandidat direktur utama.
“Untuk itu saya memberikan kewenangan penuh pada lembaga yang memiliki otoritas melakukan seleksi terhadap calon Dirut Bank Jabar. Dirut-nya bisa berasal dari mana saja. Yang penting memiliki beberapa kualifikasi,” ungkapnya.
Dedi juga menginstruksikan untuk mengurangi jumlah pegawai serta menutup kantor cabang yang tidak produktif.
“Cari calon direksi yang mau melakukan itu. Yang kedua, jumlah pegawai jangan terlalu banyak, karena mengelola uang yang harus berdampak,” pinta Dedi.
Ia juga meminta biaya operasional bjb dari 90 persen ditekan hingga 50 persen.
“Biaya operasional bjb Rp95 miliar turunkan ke Rp45 miliar. 90 persen biaya operasional, turunkan ke 45,” tegas Dedi.
Kemudian, soal kredit macet, ia meminta harus dihentikan.
“Kemudian bjb juga harus menyetop berbagai bentuk kredit yang memiliki potensi fiktif dan kemacetan,” pungkasnya.
Gubernur Jawa Barat menyampaikan, ia akan memperbaiki kondisi bjb. Ia juga menjamin dirinya akan profesional. Dengan demikian, ia berharap Bank Jabar mampu menjadi bank terbadik di seluruh negeri.
“Tapi itu komitmen saya. Saya benahi dan saya bersikap profesional. Harus diubah, harus diperbaiki, menjadi bank terbaik di Indonesia,” tutup Dedi.