Huni Gubuk Reot, Dua Keluarga di Nagrak Sukabumi Butuh Perhatian Pemerintah

- Redaksi

Senin, 1 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rutilahu Tata dan Nenih Nursidah di Nagrak. l Istimewa

Rutilahu Tata dan Nenih Nursidah di Nagrak. l Istimewa

sukabumiheadline.com I NAGRAK – Rumah reot yang berada di Kampung Babakan Baru RT 04/08, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi berdiri menunggu keajaiban.

Bangunan kayu yang sudah lapuk milik pasangan Tata (54) dan Nenih Nursidah (47) ini nampak jelas karena berada persis di samping jalan desa.

“Ya kondisinya seperti ini, selain sudah lapuk genteng nya pun sudah banyak yang bocor,” ungkap Tata kepada sukabumiheadline.com, Senin (01/11/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak hanya itu, atap rumah dan kamar sudah terlihat mengelupas dan di tahan tiang bambu hingga keluarga Tata tidak mau tidur di dalam salah satu kamarnya di takutkan roboh dan menimpa keluarga nya.

Baca Juga :  Rabu Kelabu di Ciambar Sukabumi, Pohon Tumbang dan Dinding Rumah Jebol

“Kamar yang itu (sambil menunjuk ruangan kamar -red) sudah tidak di tempati karena kondisinya mengkhawatirkan takutnya pas di isi terjadi ambruk,” cetusnya.

Sedangkan dapur milik Tata terlihat berlantaikan tanah dengan tungku tersimpan di sudut dapur, terlihat atap genteng yang bocor disaat musim hujan.

“Kondisinya masih berlantaikan tanah, dan kalau hujan di sini tuh udah pasti becek,” terangnya bernada keluh.

Hal yang sama di rasakan Atma Saputra (57) kondisi rumahnya pun sudah tidak layak huni, pasalnya dinding rumah dari anyaman bambu sudah terlihat banyak yang bolong.

Baca Juga :  Usai Diguyur Hujan, Jalan di Bojonggenteng Sukabumi Mirip Sungai Kering

“Gimana mau benerin ini rumah, kerja aja gak tentu seperti saya ini kan buruh serabutan,” tuturnya.

Kondisi Dapur dan Kamar I Istimewa
Kondisi Dapur dan Kamar I Istimewa

Dirinya menambahkan, buruh serabutan sepertinya ini dalam satu hari hanya mendapatkan uang sebesar Rp50 ribu itu pun kalau ada yang memintanya untuk bekerja.

“Gak tentu setiap hari kerja, bahkan dalam satu minggu paling dua hari kerjanya itu pun kalau ada yang nyuruh kalau gak ada mah ya diem aja,” tambahnya.

Disinggung apakah memiliki kamar mandi dirinya menjawab dengan senyuman, “Kamar mandi ada cuman harus bergantian dengan keluarga Tata,” tutupnya.

Kedua keluarga berharap adanya perhatian dari pemerintah dengan kondisi mereka saat ini selain rumah yang tidak layak huni faktor ekonomi pun menjadi salah satu kesulitan bagi mereka.

Berita Terkait

Sabtu Desember kelabu, turis tewas terseret ombak Pantai Karanghawu Sukabumi
Proyek Jaling di Ciambar Sukabumi, belum dipakai aspal bisa dikelupas jari
Segini jumlah PNS Pemkab Sukabumi berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan
Profil dan kekayaan AKBP Ardian Satrio Utomo, Kapolres Sukabumi Kota baru ganti Rita Suwandi
Mulai hari ini Polres Sukabumi Operasi Lilin Lodaya 2025
DPRD Kabupaten Sukabumi sepakati 18 Propemperda
Ini 5 kecamatan terluas dan tersempit di Kabupaten Sukabumi, berikut jumlah penduduk
ASN Disperkim Kabupaten Sukabumi dilaporkan balik dugaan selingkuhi istri orang

Berita Terkait

Sabtu, 27 Desember 2025 - 21:26 WIB

Sabtu Desember kelabu, turis tewas terseret ombak Pantai Karanghawu Sukabumi

Kamis, 25 Desember 2025 - 19:52 WIB

Proyek Jaling di Ciambar Sukabumi, belum dipakai aspal bisa dikelupas jari

Rabu, 24 Desember 2025 - 20:28 WIB

Segini jumlah PNS Pemkab Sukabumi berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan

Minggu, 21 Desember 2025 - 03:02 WIB

Profil dan kekayaan AKBP Ardian Satrio Utomo, Kapolres Sukabumi Kota baru ganti Rita Suwandi

Sabtu, 20 Desember 2025 - 17:54 WIB

Mulai hari ini Polres Sukabumi Operasi Lilin Lodaya 2025

Berita Terbaru