Indonesia Juara Ekonomi Syariah Versi Cambridge Global Islamic Finance

- Redaksi

Jumat, 5 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi ekonomi syariah. l Istimewa

Ilustrasi ekonomi syariah. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com l CAMBRIDGE – Indonesia memperoleh skor 83,35 sekaligus menempati peringkat pertama dalam Cambridge Global Islamic Finance Report 2021.

Sementara, Arab Saudi menempati peringkat kedua dengan skor 80,67, Malaysia dengan skor 80,01, Iran skor 79,73, dan Pakistan dengan skor 60,23.

Pada 2021, berbagai faktor telah berkontribusi pada keberhasilan Indonesia dalam menempati peringkat pertama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Professor of Practice and Director AU Center for Excellence in Islamic Finance, Dr Adnan Aziz yang juga Kepala Editor Cambridge GIFR 2021 menyebut Indonesia unggul di hampir semua aspek. Dua hal paling berkontribusi utama, yakni perkembangan keuangan sosial syariah, dan pasar modal syariah khususnya penerbitan sukuk dan inovasi instrumen.

Baca Juga :  Di Indonesia Mobil Sultan, di Korea Selatan Hyundai Staria Jadi Bus Sekolah

“Tidak dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan visioner Presiden Joko Widodo memainkan peran penting dalam hal ini,” katanya.

Sementara, Direktur Jenderal Cambridge Institute of Islamic Finance yang juga Founder Cambridge GIFR, Dr. Humayon Dar menyampaikan, Islamic Finance Country Index (IFCI) tersebut menjadi ciri khas dalam laporan GIFR 2021. Laporan juga meliputi berbagai perkembangan keuangan syariah secara global.

“Berbagai negara telah mengalami naik turun peringkat selama 10 terakhir, pada 2021 Indonesia telah muncul sebagai pemain yang serius dalam industri keuangan Islam global,” katanya dalam Cambridge IFA Islamic Finance Conference di rangkaian acara ISEF 2021, dikutip sukabumiheadlines.com dari republika.co.id, Jumat (4/11/2021).

Baca Juga :  Seperlima APBN Habis untuk Bayar Bunga Utang, Fadli: Indonesia Butuh Pawang Utang

GIFR sendiri merupakan laporan yang paling pionir dalam memotret perkembangan keuangan syariah global sejak 2011. GIFR adalah publikasi resmi Cambridge Institute of Islamic Finance dan diproduksi oleh Cambridge IFA yang diterbitkan bersama dengan Ajman University Center for Excellence in Islamic Finance (AU-CEIF).

Humayon menyampaikan industri jasa keuangan Islam global terus mengalami perkembangan meski tingkat pertumbuhannya tidak setinggi awal mula berdiri.

Aset keuangan syariah global saat ini mencapai 2.941 miliar dolar AS pada 2020 atau naik 7,61 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Rata-rata pertumbuhan sejak 2009 hingga 2020 tercatat 11,38 persen. Sementara rata-rata pertumbuhan pada 2009 hingga 2015 tercatat lebih tinggi yakni 14,84 persen. Namun rata-rata pertumbuhan 2016 hingga 2020 tercatat 6,54 persen.

Berita Terkait

Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO
Rajin kritik Dedi Mulyadi, ternyata gaji Komisioner KPAI capai Rp26 juta per bulan
Hanipa, pesepakbola Timnas Putri asal Sukabumi ini minta bantuan Dedi Mulyadi
Pendiri Microsoft, Bill Gates tak ingin mati dalam keadaan kaya: Memalukan
Persib masuk bursa efek, Menteri PKP akan investasi Rp100 M, berharta Rp1,5 T ini rinciannya
Wali Kota Sukabumi akan dirikan PT Perssi 1928, jual 10 ribu saham Rp1.000 per lembar
Mendagri ungkap Kota dan Kabupaten Sukabumi masuk kategori “merah”
Selamat! Semua Koperasi Desa Merah Putih di Sukabumi dapat modal awal Rp3 miliar

Berita Terkait

Kamis, 29 Mei 2025 - 08:40 WIB

Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO

Rabu, 28 Mei 2025 - 10:00 WIB

Rajin kritik Dedi Mulyadi, ternyata gaji Komisioner KPAI capai Rp26 juta per bulan

Selasa, 27 Mei 2025 - 02:15 WIB

Hanipa, pesepakbola Timnas Putri asal Sukabumi ini minta bantuan Dedi Mulyadi

Minggu, 25 Mei 2025 - 10:00 WIB

Pendiri Microsoft, Bill Gates tak ingin mati dalam keadaan kaya: Memalukan

Sabtu, 24 Mei 2025 - 23:30 WIB

Persib masuk bursa efek, Menteri PKP akan investasi Rp100 M, berharta Rp1,5 T ini rinciannya

Berita Terbaru