sukabumiheadline.com – Kisah perjalanan bisnis salah satu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menembus pasar internasional bisa menjadi contoh sekaligus inspirasi bahwa ketekunan dan kreativitas pada gilirannya akan membawa kepada kesuksesan.
Hasil karya CV Karya Winazar, produsen peralatan dapur kayu asal Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bahkan berhasil menarik Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengunjungi rumah produksi UMKM tersebut.
Mendag meyakinkan bahwa pemerintah, melalui berbagai kementerian, akan terus mendorong UMKM agar naik kelas dan memiliki daya saing global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Budi Santoso melihat langsung bagaimana produk Karya Winazar mampu menembus pasar Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam.
Perjalanan menuju kesuksesan
Karya Winazar didirikan oleh Haji Amat Muhamad (59) dan Hajah Tuti Suminar (55). Perusahaan ini bukanlah bisnis yang dibangun secara instan, melainkan hasil dari perjuangan panjang dan penuh tantangan.
Asep Mulyadi, menantu dari Haji Amat sekaligus Chief Executive Officer (CEO) CV Karya Winazar, menceritakan bagaimana perjalanan bisnis ini dimulai dari nol.
“Babeh (sapaan akrab Haji Amat) memulai usaha dari menjual sayuran dan barang pecah belah. Beliau rela berkeliling hingga ke luar Sukabumi untuk menjajakan dagangannya. Bahkan, awalnya Babeh harus memikul sendiri barang dagangan hingga ke Tangerang,” ujar Asep dikutip sukabumiheadline.com dari laman Kemendag RI, Rabu (9/4/2025).
Seiring berjalannya waktu, usaha yang dirintis dengan penuh ketekunan ini mulai berkembang. Pak Amat mulai membeli peralatan dapur dari pengrajin lokal Sukabumi dan memasarkannya di berbagai kota besar, termasuk Tangerang.
Keuletan dan strategi pemasaran yang tepat membuatnya mendapatkan pelanggan tetap, yang akhirnya membuka jalan bagi bisnisnya untuk semakin berkembang.
“Buyer dari Tangerang turut membantu mengangkat bisnis yang dijalankan Babeh. Dari situ, Babeh mulai berpikir untuk membangun rumah produksi sendiri di Sukabumi,” tambah Asep.
Rumah produksi yang dibangun Amat awalnya hanya memiliki satu pekerja, kemudian berkembang menjadi dua, dan terus bertambah seiring meningkatnya permintaan.
Dengan fokus pada kualitas dan strategi pemasaran yang agresif, produk Karya Winazar semakin dikenal. Pada awalnya, produk mereka hanya dijual di pasar tradisional sekitar Jakarta. Namun, seiring dengan keterlibatan generasi muda dalam bisnis keluarga ini, cakupan pemasaran semakin luas hingga ke pasar modern.
“Kami mulai masuk ke ritel modern seperti Mr.DIY yang berbasis di Malaysia dan memiliki ribuan cabang di Indonesia,” kata Asep.
“Selain itu, produk kami juga telah diterima oleh ritel besar lainnya seperti Diamond, Yogya Toserba, Naga, Carefour, Hari-Hari, Mitra, dan juga dipasarkan melalui digital marketing, e-commerce, dan media sosial,” jelas Asep.
Tembus pasar ASEAN
Tak puas dengan keberhasilan di pasar domestik, Karya Winazar mulai merambah pasar ekspor. Pada tahun 2020, produk mereka berhasil masuk ke Malaysia dan Brunei Darussalam. Tiga tahun kemudian, yaitu pada 2023, produk Karya Winazar juga menembus pasar Thailand.
Keberhasilan ini tidak lepas dari inovasi produk, peningkatan kualitas, serta strategi pemasaran yang terus dikembangkan. Karya Winazar juga aktif mengikuti berbagai even UMKM yang diselenggarakan oleh BUMN dan kementerian terkait.
“Even-even yang difasilitasi pemerintah sangat membantu UMKM untuk naik kelas dan berkembang lebih luas. Namun, tantangan utama yang kami hadapi adalah business matching yang masih dilakukan secara virtual, sehingga buyer belum bisa melihat langsung kualitas produk kami,” ungkap Asep.
Meski dihadapkan dengan berbagai tantangan, Karya Winazar tetap optimistis dan menargetkan ekspansi lebih luas ke pasar global.
“Kami ingin menjadi market leader di Indonesia dan mampu menembus lima benua, yakni Amerika, Afrika, Australia, Asia, dan Eropa,” ucap Asep.
“Saat ini, kompetitor utama kami adalah produk dari China, tetapi kami yakin dengan kualitas yang kami miliki, kami bisa bersaing,” kata Asep dengan penuh keyakinan.
Dengan komitmen tinggi terhadap kualitas dan strategi pemasaran yang tepat, Karya Winazar telah membuktikan bahwa UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar internasional dan membawa produk lokal ke panggung dunia.