Mayjen Kyrylo Budanov: Kudeta terhadap Putin Tengah Berlangsung

- Redaksi

Senin, 16 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Vladimir Putin. l Ilustrasi: Fery Heryadi

Vladimir Putin. l Ilustrasi: Fery Heryadi

SUKABUMIHEADLINE.com l Kudeta untuk menggulingkan Presiden Rusia Vladimir Putin sedang berlangsung dan tidak dapat dihentikan. Hal itu diungkap pejabat tinggi militer Ukraina Mayor Jenderal Kyrylo Budanov.

Budanov mengatakan kepada media Inggris Sky News bahwa jika Rusia kalah perang di Ukraina, Putin akan digulingkan dan negaranya akan runtuh.

“Ini pada akhirnya akan mengarah pada perubahan kepemimpinan Federasi Rusia. Proses ini telah diluncurkan,” jelasnya seperti dikutip dari Newsweek, Senin (16/5/2022).

Budanov meyakinkan bahwa upaya kudeta tengah berlangsung. “Mereka bergerak dengan cara ini dan tidak mungkin untuk menghentikannya.”

Dalam wawancara yang disiarkan Sky, Budanov tidak memberikan bukti kudeta itu.

Sementara ada spekulasi apakah kinerja pasukan Rusia yang buruk di Ukraina dapat memicu pemecatan Putin, para ahli meragukan apakah ini mungkin. Rusia Federal Protective Service (FSO) agen mata-mata utama, FSB, dan Garda Nasional (Rosgvardia) berfungsi untuk melindungi Putin.

Baca Juga :  Presiden Rusia: Menghina Nabi Muhammad Bukan Kebebasan Berekspresi

Sebuah spekulasi berkembang tentang kesehatan Putin, dengan sejumlah laporan beberapa minggu terakhir menunjukkan bahwa dia menderita sakit parah, berpotensi melemahkan cengkeramannya pada kekuasaan.

Dalam wawancara Sky News, Budanov memperkuat rumor ini. Seorang oligarki yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada sebuah majalah bahwa Putin menderita sakit kanker darah.

Berita Terkait

Respons Israel, OKI akan bentuk NATO versi negara Muslim
Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak
Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!
Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan
Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat
Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan
Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus
Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara

Berita Terkait

Selasa, 16 September 2025 - 00:11 WIB

Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak

Jumat, 12 September 2025 - 01:36 WIB

Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!

Rabu, 10 September 2025 - 22:11 WIB

Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan

Selasa, 2 September 2025 - 22:03 WIB

Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:22 WIB

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan

Berita Terbaru