Mengenang Gandhi Sukardi, profil wartawan polygoth dan empu epistoholik asal Sukabumi

- Redaksi

Senin, 11 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wartawan senior asal Sukabumi, Gandhi Sukardi. l Istimewa

Wartawan senior asal Sukabumi, Gandhi Sukardi. l Istimewa

sukabumiheadline.com – Sosok Gandhi Sukardi relatif tidak terlalu populer di kalangan warga Sukabumi, Jawa Barat. Padahal, ia merupakan cucu dan anak dari tokoh pahlawan pejuang kemerdekaan asal kota ini, Didi Sukardi dan Kolonel Eddy Sukardi.

Berdasarkan penelusuran sukabumiheadline.com, Gandhi Sukardi menikah dengan Nani Aryani Adiwijaya Sukardi, dan dikaruniai tujuh putra-putri yang tiga di antaranya kemudian menjadi pejabat nasional dan profesional pada masanya, yakni Laksamana Sukardi, Samudera Sukardi, dan Wina Armada Sukardi.

IMG 20240311 040508

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Laksamana Sukardi sendiri dikenal sebagai seorang ekonom dan politikus Indonesia. Ia menjabat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara dari 1999 hingga 2000 dan dari 2001 hingga 2004. Sebelum menjadi politikus, ia adalah salah satu ekonom dan bankir milik Bank Lippo dan LippoGroup. Baca lengkap: Profil Laksamana Sukardi, dari Ekonom, Politikus hingga Menteri Berdarah Sukabumi

Profil Gandhi Sukardi 

Gandhi Sukardi merupakan salah seorang tokoh pers nasional yang berkarier di Kantor Berita Antara. Diketahui, hanya Wina Armada yang meneruskan karier Gandhi menjadi seorang wartawan.

Baca Juga :  PPP Merapat ke PDIP, Golkar Pilih Gabung Gerindra

Di dunia pers, Gandhi mewarisi bakat dari kakeknya, Didi Sukardi yang juga merupakan tokoh pers nasional.

Semasa hidupnya Gandhi Sukardi dikenal sebagai wartawan yang polygoth atau berkemampuan lebih dari satu berbahasa secara aktif.

“Beliau mampu menguasai tujuh bahasa asing, karena sejak remaja telah berkeliling dunia,” kata Wina.

Bahkan, menurut Wina, Gandhi Sukardi semasa remaja mengikuti ajakan seorang pastor untuk berkelana ke Benua Eropa. Salah satu hobinya adalah bermain catur, dan sempat sekolah khusus catur di salah satu negara Eropa.

Kemampuan berbahasa internasional itulah yang membuat Gandhi Sukardi saat menjadi wartawan Antara sering mendapat penugasan ke luar negeri. Bahkan, ia memberi nama Wina bagi salah seorang putranya lantaran lahir saat dirinya bertugas jurnalistik di ibukota Austria.

Darah wartawan mengalir dalam tubuh Gadhi Sukardi mengikuti jejak ayahnya, Didi Sukardi, yang diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Juga :  Internal Golkar Pecah? Airlangga Hartarto Diminta Tak Ngotot Jadi Cawapres Prabowo

Setelah pensiun dari Antara, Gandhi Sukardi tetap rajin menulis. Bahkan, ia tercatat sebagai peraih penghargaan Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk kategori orang yang rajin menulis surat pembaca dalam bahasa Inggris di harian The Jakarta Post setiap minggu selama tiga tahun. Oleh karena itu, ia pun dinobatkan sebagai salah seorang empu epistoholik.

Buku Nurani Wartawan Penagih Janji karya Gandhi Sukardi. l Istimewa
Buku Nurani Wartawan Penagih Janji karya Gandhi Sukardi. l Istimewa

Selain itu, Gadhi Sukardi juga menulis beberapa buku, diantaranya Nurani Wartawan Penagih Janji dan Bintang-bintang di Atas Arafah: Kumpulan Sajak yang keduanya diterbitkan Pers Indonesia Merdeka pada 2004.

Untuk informasi, di platform marketplace Shopee, Otobiografi Gandhi Sukardi, Nurani Wartawan Penagih Janji dijual seharga Rp60 ribu.

Berita Terkait: Airlangga Hartarto, Menteri dan Politikus Berdarah Sukabumi

Gandhi meninggal dunia pada Jumat pada pukul 01.33 WIB di usia 82 tahun setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.

“Beliau sudah lebih seminggu dirawat di rumah sakit, dan mendapat bantuan peralatan medis. Mohon doa, dan mohon kesalahannya dimaafkan,” kata Wina Armada, salah seorang putra Gandhi Sukardi yang juga pernah menjadi anggota Dewan Pers.

Berita Terkait

Kronologi perusakan rumah singgah di Cidahu Sukabumi, KDM: Saya kawal proses hukumnya
356.638 pengidap HIV baru di Indonesia, di Sukabumi 327 HIV/Aids
Perang opini Kuasa Hukum nelayan Ciemas Sukabumi dan Kades Mandrajaya
4 ribu lebih pria di Kota Sukabumi mengurus rumah tangga, pengangguran berapa?
Potret WB 12 tahun di Kabupaten Sukabumi: 200 ribu lulusan SD, 55,2% tak lulus SMA
Miris, 739 ribu warga Kabupaten Sukabumi hanya lulus SD
Didominasi perempuan, ini jumlah TKI asal Sukabumi 5 tahun terakhir
Ketahui Visi, Misi dan 11 Proyek Prioritas yang keren dari Bupati/Wabup Sukabumi

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 18:35 WIB

Kronologi perusakan rumah singgah di Cidahu Sukabumi, KDM: Saya kawal proses hukumnya

Rabu, 25 Juni 2025 - 16:33 WIB

356.638 pengidap HIV baru di Indonesia, di Sukabumi 327 HIV/Aids

Senin, 16 Juni 2025 - 08:32 WIB

Perang opini Kuasa Hukum nelayan Ciemas Sukabumi dan Kades Mandrajaya

Sabtu, 14 Juni 2025 - 04:55 WIB

4 ribu lebih pria di Kota Sukabumi mengurus rumah tangga, pengangguran berapa?

Kamis, 12 Juni 2025 - 00:01 WIB

Potret WB 12 tahun di Kabupaten Sukabumi: 200 ribu lulusan SD, 55,2% tak lulus SMA

Berita Terbaru

Legislatif

Harapan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi di HUT ke-79 Bhayangkara

Selasa, 1 Jul 2025 - 16:30 WIB

Identitas wisatawan Bogor tewas di Pantai Sunset Sukabumi - SAR

Peristiwa

Identitas wisatawan Bogor tewas di Pantai Sunset Sukabumi

Senin, 30 Jun 2025 - 04:36 WIB