Pejabat Keamanan Israel Khawatir Kebangkitan Gerakan Islam Cabang Utara

- Redaksi

Sabtu, 3 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sheikh Raed Salah. l Time of Israel

Sheikh Raed Salah. l Time of Israel

SUKABUMIHEADLINE.com l Kebangkitan Gerakan Islam cabang utara dipimpin Sheikh Raed Salah yang mendekam dipenjara telah melahirkan ketakutan di kalangan pejabat keamanan Israel.

Seyogyanya, Gerakan Islam cabang utara itu sudah dilarang rezim Zionis semenjak enam tahun lalu. Dilansir Quds Press, media lokal telah melaporkan para pemimpin Gerakan Islam cabang selatan, yang merupakan bagian dari koalisi pemerintah Israel, yang menyatakan simpati mereka terhadap cabang utara baru-baru ini.

Perkembangan ini muncul usai protes solidaritas terhadap warga Palestina di Yerusalem yang terancam diusir, serta penyerbuan di Masjid Al-Aqsa dan Jalur Gaza pada Mei lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Beberapa pemimpin Gerakan Islam cabang utara ditahan pada saat itu, termasuk Wakil Ketua Gerakan Islam, Sheikh Kamal Al-Khatib.

Baca Juga :  Iran ogah gencatan senjata dengan Israel, didukung Pakistan ingin perang habis-habisan

Kekhawatiran pejabat keamanan Israel muncul setelah Israel Hayom mengutip kunjungan Mansour Abbas selaku kepala Gerakan Islam cabang selatan, ke tenda protes yang diselenggarakan cabang utara untuk menentang penahanan Sheikh Al-Khatib sebagai bukti pemulihan hubungan antara dua cabang itu.

Israel Hayom juga mengutip posting media sosial Sheikh Mohammad Salameh Hassan dari Gerakan Islam cabang selatan, “Seluruh rakyat Palestina bersatu dari sungai sampai ke laut hingga disingkirkannya pendudukan,” tegasnya.

Perbedaan cabang utara dan selatan adalah soal pendekatan yang berbeda untuk berpartisipasi dalam pemilu Knesset Israel. Cabang selatan setuju terlibat dalam pemilu itu pada 1996, sedangkan utara menolak.

Gerakan Islam di Israel didirikan mendiang Sheikh Abdullah Nimer Darwish pada 1971. Gerakan ini telah membangun puluhan masjid, pusat budaya, pusat sosial dan lembaga amal di seluruh Israel.

Baca Juga :  Arab Saudi Undang Investor Israel Bangun Hotel dan Kasino

Gerakan ini berhasil memikat simpati pemilih, sehingga mampu memenangkan pemilu kota di beberapa kota dan desa di Israel pada 1989, dengan slogan “Islam adalah solusi”.

Sayangnya, gerakan itu terpecah ketika selatan setuju ambil bagian dalam pemilu Knesset pada 1996.
Pada 17 November 2015.

Gerakan Islam dilarang Israel dengan dalih tidak mengakui lembaga negara Israel dan menyangkal hak Israel untuk eksis. Bahkan, kabinet Israel menuduhnya sebagai teroris dan bagian dari Ikhwanul Muslimin. Banyak pemimpinnya, terutama Syekh Raed Salah, berada di penjara Israel.

Para kritikus meyakini bahwa Sheikh Salah dan lainnya ditahan karena sikap mereka dalam mendukung Masjid Al Aqsa, serta upaya mengekspos pelanggaran hak asasi manusia dan agresi Israel di tanah Palestina.

Berita Terkait

Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB
Intip kecanggihan M142 HIMARS, tentara AS berlatih perang di dekat Sukabumi
Perancis akan akui Negara Palestina tahun ini, dibenci Israel-AS, dipuji spanyol dan Arab Saudi
Tim Persib ditengok Dubes Indonesia untuk Thailand
Iran akan lanjutkan perang dengan Israel
Kasus ijazah palsu, Wali Kota Shizuoka Jepang Maki Takubo mundur
Kapal kargo milik perusahaan Inggris malah dibom Israel
Tak cuma Gaza, Kabinet Netanyahu desak Israel rebut Tepi Barat

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:00 WIB

Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB

Minggu, 27 Juli 2025 - 00:55 WIB

Intip kecanggihan M142 HIMARS, tentara AS berlatih perang di dekat Sukabumi

Jumat, 25 Juli 2025 - 18:43 WIB

Perancis akan akui Negara Palestina tahun ini, dibenci Israel-AS, dipuji spanyol dan Arab Saudi

Selasa, 22 Juli 2025 - 18:47 WIB

Tim Persib ditengok Dubes Indonesia untuk Thailand

Minggu, 20 Juli 2025 - 02:05 WIB

Iran akan lanjutkan perang dengan Israel

Berita Terbaru