sukabumiheadline.com – Los Angeles, California, membara akibat kerusuhan yang dipicu aturan imigrasi Presiden Donald Trump. Perlawanan tidak hanya dari warga, tapi juga ini reaksi keras dari Gubernur California, Gavin Newsom.
Newsom mengajukan permintaan darurat untuk memblokir pemerintahan Trump agar tidak menggunakan pasukan militer untuk mendampingi petugas imigrasi (ICE) dalam penggerebekan di seluruh Los Angeles.
Ia juga mengecam Trump karena menargetkan keluarga imigran pekerja keras dan memiliterisasi jalan-jalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Itu hanyalah kelemahan yang menyamar sebagai kekuatan,” kata orang nomor satu negara bagian terpadat AS itu dikutip Guardian, Kamis (12/6/2025).
“Jika beberapa dari kita dapat diculik dari jalan tanpa surat perintah hanya berdasarkan kecurigaan atau warna kulit, maka tidak seorang pun dari kita yang aman. Rezim otoriter mulai dengan menargetkan orang-orang yang paling tidak mampu membela diri. Namun, mereka tidak berhenti di situ.”
Newsom, yang merupakan politisi Partai Demokrat, memperingatkan bahwa gerakan anti-Trump tidak akan berhenti di California dan mendorong orang-orang untuk melawan presiden. Ia bahkan menyerukan kepada warga untuk jangan berhenti melawan.
“Apa yang paling diinginkan Donald Trump adalah kesetiaan Anda, kebungkaman Anda, untuk terlibat dalam momen ini. Jangan menyerah padanya,” tuturnya.
Penerjunan militer ke jalan-jalan Los Angeles juga dikomentari Wali Kota Karen Bass. Ia menyebut jumlah personil militer yang diturunkan sudah lebih banyak dibandingkan tentara yang diturunkan AS di medan perang Timur Tengah.
“Ada laporan bahwa jika semua militer yang telah ditunjuk untuk dikerahkan, jika dijumlahkan semuanya, jumlahnya lebih banyak daripada yang bertugas di Irak saat ini. Dan uang yang dibelanjakan US$134 juta (Rp2,1 triliun) semua kota kita dapat menggunakan uang itu,” tuturnya.
Sementara itu, Trump menyampaikan pidato militer yang sangat partisan pada hari Selasa sebelumnya, menyebut para pengunjuk rasa di LA sebagai “binatang” dan bersumpah untuk “membebaskan Los Angeles”.
“Demonstrasi tersebut dipimpin oleh perusuh bayaran yang membawa bendera asing dengan tujuan melanjutkan invasi asing,” pungkasnya.
Presiden AS itu kemudian mengatakan pasukan akan tetap berada di sana sampai tidak ada bahaya. Ia bahkan menegaskan akan mempertimbangkan untuk memberlakukan Undang-Undang Pemberontakan.
“Jika terjadi pemberontakan, saya pasti akan memberlakukannya. Kita lihat saja nanti,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval.
Sebelumnya diketahui, demonstrasi dimulai setelah tindakan penegakan hukum ICE menargetkan individu yang merupakan imigran ilegal, yang kebanyakan berasal dari Amerika Latin, di Los Angeles. Para pengunjuk rasa membanjiri jalan, bentrok dengan polisi, dan insiden penjarahan serta kerusakan properti dilaporkan.