Satu Istri dengan 5 Suami, Anak-anak di Nepal Panggil Semuanya Ayah

- Redaksi

Selasa, 2 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUKABUMIHEADLINE.com l Ada banyak tradisi pernikahan di dunia yang terkadang sulit dimengerti, terlebih di era modern seperti saat ini. Terkadang, seperti terkesan nyeleneh dan anti peradaban.

Salah satu yang terbilang nyeleneh, adalah seperti dilansir kanal YouTube Ruang Pengetahuan yang menceritakan tradisi pernikahan nyeleneh di Nepal, di mana satu istri memiliki suami 5.

Dalam dunia perwayangan, pernikahan ini bak kisah Dewi Drupadi yang bersuamikan lima ksatria Pandawa. Sebuah kisah pernikahan poliandri yang cukup populer di kalangan masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adapun, apa yang terjadi di desa Himalaya yang berada di Tibet, India, dan Nepal, wanita yang bersuamikan lebih dari satu orang justru menjadi sebuah tradisi.

Poliandri di Nepal sering dilakukan, sementara poligami sendiri justru dilarang sejak tahun 1963. Orang-orang di daerah Humla, Dolpa, dan Kosi, Nepal, kabarnya lebih mementingkan tradisi.

Tradisi tersebut, konon, sudah berjalan sejak zaman nenek moyang orang-orang di Nepal tersebut. Mereka tetap menjalani yang namanya poliandri hingga kini.

Baca Juga :  Perlukah Muhallil saat Rujuk Talak? Wanita Sukabumi Wajib Tahu

Jika di wilayah lain banyak menganut tradisi poligami, namun sebuah desa terpencil di kawasan Himalaya, Nepal, justru menjalankan tradisi poliandri atau satu istri banyak suami.

Tak heran jika anak anak di desa tersebut, memanggil “ayah” kepada semua pria yang menjadi suami dari ibunya.

Seorang remaja putri bernama Tashi Sangmo, saat berumur 14 tahun dia sudah dinikahkan dengan tetangganya.

Sebagai bagian dari pernikahan itu, wanita yang kini berusia 17 tahun itu juga setuju untuk menikah dengan adik lelaki suaminya.

Pada masa lalu, anak-anak lelaki dari setiap keluarga di wilayah Upper Dolpa menikahi satu perempuan. Namun, kini praktik poliandri itu mulai terkikis sebab masyarakat di sana mulai terbuka pada kehidupan modern.

“Segala sesuatu lebih mudah dengan cara seperti ini karena semuanya berada dalam satu keluarga,” kata Sangmo dikutip sukabumiheadline.com, Selasa (2/8/2022).

Baca Juga :  Tersangka Kasus Curanmor Menikah di Mako Polres Sukabumi

“(Harta) tidak dibagi di antara banyak istri dan di sini saya yang bertanggung jawab,” tambah Sangmo.

“Dua lelaki kakak beradik pulang membawa uang dan sayalah yang memutuskan bagaimana menggunakannya,” jelas dia lebih jauh.

Disebutkan, saat Sangmo menikah dengan Mingmar Lama, sudah disepakati bahwa adik Mingmar, yang waktu itu berumur 14 tahun, bakal masuk dalam kehidupan rumah tangga mereka.

Di dalam rumah tangga mereka, lahir tiga anak lelaki, masing-masing berusia delapan, enam, dan empat tahun.

“Saya ingin berbagi ikatan ini dengan adik karena kehidupan menjadi lebih mudah bagi kami berdua,” kata Pasang (25).

Mereka tinggal di sebuah bernama Desa Simen, yang terletak di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut dan diperlukan waktu lima hari berjalan kaki ke kota terdekat.

Secara tradisional, warga Upper Dolpa merupakan bagian dari kelompok masyarakat yang membuka jalan antara Nepal dan Tibet.

Hingga kini mereka masih mengikuti tradisi menggiring yak yang membawa garam dari Tibet dan beras dari dataran Terai.

Berita Terkait

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan
Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus
Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara
Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina
Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB
Intip kecanggihan M142 HIMARS, tentara AS berlatih perang di dekat Sukabumi
Perancis akan akui Negara Palestina tahun ini, dibenci Israel-AS, dipuji spanyol dan Arab Saudi
Tim Persib ditengok Dubes Indonesia untuk Thailand

Berita Terkait

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:22 WIB

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan

Minggu, 10 Agustus 2025 - 02:52 WIB

Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 22:08 WIB

Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara

Kamis, 31 Juli 2025 - 02:23 WIB

Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:00 WIB

Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB

Berita Terbaru

Menko PMK, Pratikno - Ist

Nasional

Menko PMK minta BAZNAS bantu pemerintah

Kamis, 28 Agu 2025 - 14:07 WIB