Survei 2024 Makin Jeblok, Ini Penyebab Suara Demokrat Terus Menukik

- Redaksi

Sabtu, 6 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bendera Partai Demokrat. l Istimewa

Bendera Partai Demokrat. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Dukungan terhadap Partai Demokrat mengalami penurunan tajam setelah mencapai puncak pada Pemilu 2009 saat mereka meraih kemenangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) sekaligus Pemilu Legislatif (Pileg).

Ketika menikmati masa jayanya, ada sosok berpengaruh adalah SBY, yang menjabat sebagai ketua partai dan Presiden Indonesia dari 2004 hingga 2009.

Kehadiran karismatik SBY memiliki dampak yang signifikan pada kinerja partai dalam pemilu 2004 dan 2009, menciptakan “efek ekor jas” (coattail effect) yang mengumpulkan suara yang cukup besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, berdasarkan data Pileg 2014, Demokrat meraih 12 juta suara atau 10,19 persen. Raihan tersebut menempatkan partai berlambang bintang mercy itu di urutan keempat setelah PDI Perjuangan, Golkar, dan Gerindra.

Lantas, mengapa elektabilitas Partai Demokrat terus meroket ke bawah?

Sejumlah pengamat kemudian mengaitkan penurunan suara Demokrat dalam beberapa kali pemilu terakhir, disebabkan banyak faktor, antara lain hilangnya coattail effect Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), banyaknya kasus korupsi, dan ketidakjelasan arah partai dalam koalisi di dua kali Pemilu Presiden terakhir.

Baca Juga :  "Allahmu Lemah, Allahku Luar Biasa," Kata Ferdinand Hutahaean

Adapun sejumlah kasus korupsi yang menggerogoti suara Demokrat, seperti kasus Andi M. Mallarangeng dan Anas Urabaningrum dengan Proyek Hambalang, Angelina Sondakh dalam kasus korupsi Wisma Atlet, Nazaruddin pencucian uang dan korupsi Wisma Atlet.

IMG 20240106 030322
Perolehan suara Partai Demokrat. l Istimewa

Faktor lain membuat suara pendukungnya terus turun adalah ketidakkonsistenan sikap selama pemerintahan Joko Widodo.

Sejak awal pemerintahan Jokowi, Partai Demokrat memilih untuk bersikap netral dan tidak mendukung pihak manapun. Namun, netralitas ini dianggap sebagai pedang bermata dua, karena mungkin telah merugikan kepentingan partai.

Ketidakjelasan sikap Partai Demokrat menjadi lebih nyata selama pemilihan presiden 2019 ketika partai tersebut menyatakan dukungan untuk kubu oposisi yang dipimpin oleh Prabowo-Sandiaga Uno.

Baca Juga :  Diguyur Hujan, Penampakan Jalan Kabupaten Sukabumi di Ruas Bojonggenteng-Kalapanunggal

Hal itu membuat suara Demokrat pada Pileg 2019 kembali mengalami penurunan menjadi 10 juta atau 7,77%.

Elektabilitas Demokrat Mandeg 4%

Seperti diketahui, dalam Pemilu Presiden 2024, Demokrat akhirnya memilih untuk bergabung Koalisi Indonesia Maju dan mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Keputusan diambil setelah sebelumnya Demokrat sempat bergabung di Koalisi Perubahan bersama Nasdem dan PKS yang mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Sejumlah survei menunjukkan elektabilitas Demokrat mandeg di angka 4%.

Menurut survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei elektabilitas partai politik pada Rabu (27/12/2023). Hasilnya, Demokrat ada di posisi delapan dengan 4,8%.

Lalu dalam Survei Indikator Politik Indonesia juga menghasilkan suara serupa. Survei yang dirilis pada Selasa (26/12/2023) menunjukkan Demokrat ada di posisi delapan dengan 4,4%.

Survei yang dilakukan Litbang Kompas pada Agustus dan Desember 2023, menempatkan Demokrat di posisi ketujuh dengan 5,3%.

Apakah Demokrat akan kembali berjaya? Atau malah semakin terpuruk? Layak dinantikan.

Berita Terkait

Kisah hidup, harta dan kontoversi Budi Arie, loyalis Jokowi dipecat Prabowo dari Menkop
Prabowo reshuffle kabinet, ini daftar 5 menteri dipecat
Beda dengan PAN dan Nasdem, PDIP hanya minta maaf ulah Deddy Sitorus-Sadarestuwati
Matematikanya ngawur, Golkar nonaktifkan Adies Kadir dari DPR RI
Eko Patrio dan Uya Kuya dinonaktifkan dari DPR RI
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dipecat dari DPR RI
Ahmad Sahroni dipecat usai viral respons kritik bubarkan DPR
Kondisi terkini Umar, ojol asal Sukabumi dilindas Barakuda Brimob

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 00:49 WIB

Kisah hidup, harta dan kontoversi Budi Arie, loyalis Jokowi dipecat Prabowo dari Menkop

Senin, 8 September 2025 - 20:13 WIB

Prabowo reshuffle kabinet, ini daftar 5 menteri dipecat

Senin, 1 September 2025 - 15:07 WIB

Beda dengan PAN dan Nasdem, PDIP hanya minta maaf ulah Deddy Sitorus-Sadarestuwati

Minggu, 31 Agustus 2025 - 18:41 WIB

Matematikanya ngawur, Golkar nonaktifkan Adies Kadir dari DPR RI

Minggu, 31 Agustus 2025 - 16:11 WIB

Eko Patrio dan Uya Kuya dinonaktifkan dari DPR RI

Berita Terbaru

Kantor PLTA Ubrug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat - Ist

Khazanah

Mengintip interior dan mengenal sejarah PLTA Ubrug Sukabumi

Senin, 15 Sep 2025 - 00:17 WIB