Terlilit Utang Rp400.000 Triliun, AS Terancam Bangkrut

- Redaksi

Minggu, 26 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. I Istimewa

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. I Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com I WASHINGTON DC – Amerika Serikat (AS) terlilit utang lebih dari 28 trililun dollar AS atau melampaui Rp400.000 triliun dan terancam tak bisa membayarnya pada Oktober.

Jika tak bisa membayar utangnya, AS dalam bahaya besar. Padahal, perekonomian AS sedang berupaya pulih dari Covid-19.

Perusahaan jasa keuangan Moody’s Analytics memperingatkan bahwa jika “Negeri Paman Sam” gagal membayar utang, negara tersebut terancam jatuh ke jurang resesi yang lebih mengerikan dibandingkan Great Recession.

Jika AS gagal membayar utangnya, sekitar 6 juta lapangan pekerjaan akan hilang dan tingkat pengangguran akan melambung hingga 9 persen.

Perkiraan tersebut disampaikan Moody’s Analytics dalam laporannya yang diterbitkan pada Selasa (21/9/2021) dikutip dari kompas.com.

Laporan Moody’s Analytics menambahkan, kehancuran pasar keuangan juga akan terjadi. Tak hanya itu, kekayaan rumah tangga AS juga akan terpangkas hingga 15 trilun dollar AS. “Skenario ekonomi ini adalah bencana besar,” tulis kepala ekonom di Moody’s Analytics Mark Zandi dalam laporan tersebut.

Kementerian Keuangan AS juga memperkirakan bahwa pihaknya akan kehabisan uang tunai pada Oktober kecuali Kongres AS menaikkan plafon utang.

Baca Juga :  Menkeu Sebut Utang Banyak Warisan Masa Lalu, RR: Ngeles Kok Kebangetan

Terlepas dari momok yang mengintai, Partai Republik menolak rencana tersebut karena khawatir terkait pengeluaran pemerintah AS. Kendati demikain, Moody’s mencatat bahwa saat ini pasar keuangan tidak panik dengan plafon utang.

Pasar keuangan yakin bahwa Kongres AS akan mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut sebagaimana dilansir CNN.

Sejauh ini, dampak yang terjadi di Wall Street jauh lebih kecil daripada kondisi pada 2011 dan 2013.

“Ironisnya, karena investor tampak begitu optimistis bahwa drama ini akan ditangani, pembuat kebijakan mungkin percaya bahwa mereka tidak perlu khawatir,” tulis Zandi.

Berita Terkait

Menteri Negara hamil 83 anak sekaligus, Albania geger
Presiden Kolombia gunakan barbuk emas sitaan kasus narkoba untuk bantu warga Gaza
Tim Pembentukan Negara Palestina resmi disahkan, Perancis ketua
Ini peta Palestina terbaru versi pemerintah Inggris dan keterangan yang diubah
Bantuan kemanusiaan ke Gaza dikawal kapal perang Italia dan Spanyol
Resmi, 3 negara sekutu dekat Amerika Serikat akui kedaulatan Palestina, satu tetangga RI
Kim Jong-un gencarkan hukuman mati bagi warga Korea Utara yang nonton film luar negeri
Respons Israel, OKI akan bentuk NATO versi negara Muslim

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 02:06 WIB

Menteri Negara hamil 83 anak sekaligus, Albania geger

Jumat, 17 Oktober 2025 - 21:39 WIB

Presiden Kolombia gunakan barbuk emas sitaan kasus narkoba untuk bantu warga Gaza

Sabtu, 27 September 2025 - 04:00 WIB

Tim Pembentukan Negara Palestina resmi disahkan, Perancis ketua

Jumat, 26 September 2025 - 19:11 WIB

Ini peta Palestina terbaru versi pemerintah Inggris dan keterangan yang diubah

Jumat, 26 September 2025 - 14:16 WIB

Bantuan kemanusiaan ke Gaza dikawal kapal perang Italia dan Spanyol

Berita Terbaru

Bangunan ambruk terdampak banjir di Cisolok Kabupaten Sukabumi - Sukabumi Sehati

Sukabumi

Ini biang kerok banjir Cisolok Sukabumi

Rabu, 29 Okt 2025 - 23:11 WIB