Wajah Baru Wanita di Ibu Kota Arab Saudi, Tanpa Abaya, Hijab dan Cadar

- Redaksi

Sabtu, 28 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Model rambut tomboy wanita Arab Saudi. l Istimewa

Model rambut tomboy wanita Arab Saudi. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l Ibu kota Arab Saudi, Riyadh, menunjukkan wajah baru. Lumrah perempuan tampil tanpa baju gamis atau abaya, juga membuka cadar.

Diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, abaya tak lagi diwajibkan di Saudi terutama di Riyadh dalam beberapa tahun belakangan. Semua itu karena pada tahun 2018, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) membolehkan perempuan tak memakai abaya maupun hijab asal tetap berpakaian sopan.

“Keputusan sepenuhnya diserahkan kepada perempuan untuk memutuskan jenis pakaian yang layak dan terhormat yang dia pilih untuk dikenakan,” kata MbS kala itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejak Pangeran MbS memimpin Saudi, ia melakukan sederet gebrakan yang membuat negara ini menuju moderat dan modernisasi.

Beberapa kebijakan di antaranya melonggarkan aturan bagi perempuan, mulai dari boleh bepergian sendiri tanpa mahram, tinggal sendiri, hingga bisa bekerja di ruang publik.

Baca Juga :  Dini Sera Afrianti, Wanita Sukabumi Tewas Dianiaya Anak Anggota DPR, Adiknya Curhat Panjang di IG

Pangeran MbS juga merilis Visi 2030. Visi ini merupakan kerangka strategi dan misi Saudi mengurangi ketergantungan negara terhadap minyak sebagai sumber utama pemasukan.

Berdasarkan visi tersebut, Arab Saudi memang melonggarkan aturan norma dan budaya yang ketat, demi menggenjot pariwisata dan kunjungan pelancong

Dikutip dari The National, Arab Saudi menampilkan wajah baru yang lebih terbuka jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Perempuan-perempuan di ibu kota Riyadh tidak lagi mengenakan abaya hingga cadar.

Kebanyakan perempuan di sana memakai jilbab biasa dengan berbalut pakaian kekinian. Pemandangan itu semakin jelas di tengah ingar-bingar warga beberapa hari sebelum tahun baru 2023.

Di Bandara Internasional King Khalid Riyadh, menjadi pemandangan biasa laki-laki dan perempuan mengantre di jalur yang sama di bagian bea cukai. Mereka tidak dibatasi pemisahan lagi.

Mayoritas perempuan juga tak mengenakan cadar dan beberapa tak memilih memakai abaya. Abaya adalah pakaian tradisional berukuran besar yang sering dikenakan di negara Teluk Arab.

Baca Juga :  Bukan Bojonggenteng, Wanita Sukabumi Paling Banyak di 5 Kecamatan Ini

Keterbukaan di Riyadh dan penghapusan aturan jarak sosial ini tentu saja mengubah tatanan kehidupan sehari-hari warga secara signifikan.

“Mengunjungi Arab Saudi adalah pengalaman yang berbeda pada 2008 dibandingkan saat ini,” kata turis asal Mesir yang berkunjung ke Jeddah, Samia.

“Pada 2008, Saudi menerapkan aturan ketat dengan mewajibkan mengenakan abaya dan kerudung serta pemisahan jenis kelamin yang mencolok,” dia menambahkan.

Pada 16 Desember, Otoritas Arab Saudi melarang abaya dikenakan murid perempuan saat ujian di sekolah. Kebijakan itu dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Komisi Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Saudi (Education and Training Evaluation Commission/ETEC) Saudi.

ETEC menyatakan penting mematuhi pakaian sesuai aturan untuk menjaga kesopanan publik di ruang ujian.

“Dilarang mengenakan abaya pada saat ujian,” demikian pernyataan ETEC.

Badan tersebut kemudian meminta para murid mengenakan seragam sekolah saat ujian. Menurut mereka, seluruh pakaian yang dikenakan siswa harus selaras dengan aturan kesopanan publik di Saudi.

Berita Terkait

Tim Pembentukan Negara Palestina resmi disahkan, Perancis ketua
Ini peta Palestina terbaru versi pemerintah Inggris dan keterangan yang diubah
Bantuan kemanusiaan ke Gaza dikawal kapal perang Italia dan Spanyol
Resmi, 3 negara sekutu dekat Amerika Serikat akui kedaulatan Palestina, satu tetangga RI
Kim Jong-un gencarkan hukuman mati bagi warga Korea Utara yang nonton film luar negeri
Respons Israel, OKI akan bentuk NATO versi negara Muslim
Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak
Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 04:00 WIB

Tim Pembentukan Negara Palestina resmi disahkan, Perancis ketua

Jumat, 26 September 2025 - 19:11 WIB

Ini peta Palestina terbaru versi pemerintah Inggris dan keterangan yang diubah

Jumat, 26 September 2025 - 14:16 WIB

Bantuan kemanusiaan ke Gaza dikawal kapal perang Italia dan Spanyol

Senin, 22 September 2025 - 14:06 WIB

Resmi, 3 negara sekutu dekat Amerika Serikat akui kedaulatan Palestina, satu tetangga RI

Sabtu, 20 September 2025 - 20:41 WIB

Kim Jong-un gencarkan hukuman mati bagi warga Korea Utara yang nonton film luar negeri

Berita Terbaru