SUKABUMIHEADLINE.com l Presiden Joko Widodo pada pada 16 Juni 2021, telah menandatangani penetapan PT MNC Land Tbk (KPIG) sebegai pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata MNC Pariwisata Lido City melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 69 Tahun 2021.
PP diserahkan Deputi VI Kementerian Koordinator Perekonomian, Wahyu Utomo kepada Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo pada pada Rabu (8/9/2021) lalu, dihadiri antara lain oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Kawasan KEK Pariwisata MNC Lido City, landmark yang sepenuhnya dimiliki KPIG, diklaim Hary akan menjadi kawasan wisata dan rekreasi pendidikan, sekaligus kota hiburan kelas dunia di atas lahan seluas 3.000 ha, di mana 2.000 ha di antaranya berada di wilayah Kabupaten Sukabumi.
Letaknya berada di antara dua gunung indah, Gede Pangrango dan Salak, memiliki suhu 22 -25 derajat celcius sepanjang tahun, karena lokasinya di ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut.
Adapun sejumlah proyek pengembangan di KEK Pariwisata MNC Lido City, antara lain Lido Music & Arts Center, Movieland, MNC World Lido, Hotel & Waterpark, Lido World Garden dan Techno Park.
Menyerap 60 Ribu Tenaga Kerja
Sementara, Ridwan Kamil yakin KEK Pariwisata MNC Lido City akan menjadi masa depan baru ekonomi Jawa Barat karena akan menyerap puluhan ribu tenaga kerja.
Menurut pria yang populer dipanggil Emil itu, kawasan tersebut akan menjadi kawasan ekonomi pertama di Jawa Barat yang akan menghasilkan perputaran ekonomi lebih dari Rp50 triliun.
“Dengan bangga Jawa Barat punya the first KEK, saya bangga KEK-nya pariwisata, Jawa Barat pariwisatanya hampir 50 juta wisatawan per tahun, Rp50 triliun perputaran. Jawa Barat tidak ada theme park, saya kira itu akan luar biasa,” ujarnya.
Jawa Barat bisa bertahan dan tumbuh melompat dengan 6,13 persen year on year (yoy). Emil membeberkan bahwa sudah tiga tahun berturut-turut provinsi yang dipimpinnya meraup Rp70 triliun dan membawa 60.000 lapangan pekerjaan.
“Target kami bukan sebagai juara Indonesia, tapi naik kelas sebagai pusat investasi se-Asean salah satunya pengembangan kawasan Rebana (wilayah utara dan timur Jawa Barat-red),” katanya