19 pelajar bandel asal Sukabumi yang masuk barak militer dapat jatah Rp6,6 juta per orang

- Redaksi

Kamis, 8 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelajar nakal di Purwakarta dikirim ke barak militer - Istimewa

Pelajar nakal di Purwakarta dikirim ke barak militer - Istimewa

sukabumiheadline.com – Sebanyak 19 siswa bermasalah asal Kota dan Kabupaten Sukabumi kini tengah menjalani Pendidikan Karakter, Disiplin, dan Bela Negara Kekhususan di Depo Pendidikan (Dodik) Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Bandung.

Seperti diketahui, program 14 hari yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tersebut melibatkan TNI dan Polri tersebut, resmi dimulai sejak Senin, (5/5/2025).

Menurut Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah V, Lima Faudiamar, keikutsertaan para siswa bandel ini merupakan bagian dari langkah konkret untuk menyelamatkan generasi muda dari perilaku menyimpang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami dari KCD Wilayah V bersama para guru Bimbingan Konseling (BK) dari SMA/SMK se-Kota dan Kabupaten Sukabumi turut mengantarkan langsung para siswa tersebut ke lokasi pelatihan,” kata Lima.

“Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita dalam mendampingi dan membina mereka agar bisa kembali ke jalur pendidikan yang baik,” tambah dia.

Awalnya, tambah Lima, pihak KCD menerima 40 data siswa bermasalah yang dilaporkan oleh guru BK dari masing-masing sekolah. Namun, melalui proses screening mendalam, hanya 20 siswa dinyatakan layak mengikuti program ini.

Baca Juga :  Dedi Mulyadi diancam akan dibunuh, Polda Jabar pantau

Adapun kriteria seleksi mempertimbangkan tingkat penyimpangan perilaku, seperti keterlibatan dalam geng motor, tawuran, penyalahgunaan narkoba, kecanduan gawai, hingga tindakan-tindakan yang membahayakan diri dan orang lain.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan bahwa pemerintah daerah menggelontorkan dana sebesar Rp6 miliar untuk program pelajar masuk barak militer.

Dana Rp6 miliar itu rencananya digunakan untuk pembinaan 900 pelajar bermasalah di Jabar. Berarti, tiap pelajar bermasalah di Jabar mendapat alokasi Rp6,6 juta untuk pembinaan selama berada di barak TNI.

Dana tersebut ternyata bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Kami sudah set up, itu ada Rp6 miliar untuk SMA/SMK. Kami akan back up langsung itu dari APBD Jawa Barat,” kata Herman Suryatman di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Senin (5/5/2025) lalu.

Pemprov Jabar telah menyiapkan kuota bagi 900 pelajar yang akan mengikuti program tersebut di tahun 2025. Mereka akan dikirim ke barat militer secara berkala.

Baca Juga :  Kritik keras Menpar Widiyanti Putri Wardhana ke Dedi Mulyadi

“Kurang lebih untuk 900 siswa. Gelombang pertama 350 siswa. Nanti kita lihat kuantitatifnya disesuaikan dengan kebutuhan,” ungkapnya.

Sebelumnya, ratusan pelajar tingkat SMA dan SMK dikirim ke barak militer di Dodik Bela Negara, Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (5/5/2025) pagi.

Mereka merupakan pelajar yang berasal dari berbagai wilayah di Jabar seperti, Purwakarta, Depok, Bogor, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Sukabumi.

Pelajar-pelajar tersebut diidentifikasi terlibat dalam kenakalan remaja mulai dari geng motor, kecanduan game online hingga menjadi korban penyalahgunaan narkotika.

Untuk informasi, pada gelombang pertama, ada 350 pelajar SMA dan SMK dari berbagai wilayah yang dikirim ke lokasi tersebut.

“Kami menyiapkan untuk gelombang pertama ini sampai 350 siswa,” tambah Herman Suryatman.

Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga kuota gelombang pertama terpenuhi.

“Yang pertama siswa dikirim ke sini pada hari Sabtu atau malam minggu ada 29 siswa. Hari ini bertambah cukup signifikan dengan jumlah 210 anak dari berbagai kabupaten kota. Besok lusa mungkin ada tambahan karena saat ini masih diidentifikasi,” ungkapnya.

“Dinamikanya macam-macam. Ada yang kecanduan game, ada yang terpapar narkoba, minuman keras, geng motor, tawuran, dan sebagainya,” pungkasnya.

Berita Terkait

Nangis karena dipingpong, pengakuan relawan urus balita Sukabumi meninggal sebab cacingan akut
Tragedi balita meninggal digerogoti cacing: Bupati Sukabumi disentil, ini sanksi dari KDM
KDM sanksi Pemdes dan bidan, bocah di Kabandungan Sukabumi meninggal sebab cacingan akut
Kata Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi soal warga Ciambar 4 tahun belum terima ganti rugi Tol Bocimi
Momen kebangsaan HUT ke-80 RI di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Sukabumi
Terbukti! Ini alasan 10 perawat dan ASN RSUD R. Syamsudin SH Kota Sukabumi positif narkoba
Bawa barang haram dari Jakarta, dua pria asal Sukabumi dibekuk di Bogor
Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi: APBD-P 2025 naik, begini rinciannya

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 19:26 WIB

Nangis karena dipingpong, pengakuan relawan urus balita Sukabumi meninggal sebab cacingan akut

Kamis, 21 Agustus 2025 - 15:47 WIB

Tragedi balita meninggal digerogoti cacing: Bupati Sukabumi disentil, ini sanksi dari KDM

Selasa, 19 Agustus 2025 - 14:16 WIB

KDM sanksi Pemdes dan bidan, bocah di Kabandungan Sukabumi meninggal sebab cacingan akut

Minggu, 17 Agustus 2025 - 22:07 WIB

Kata Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi soal warga Ciambar 4 tahun belum terima ganti rugi Tol Bocimi

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 22:51 WIB

Momen kebangsaan HUT ke-80 RI di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Sukabumi

Berita Terbaru

Profil Thom Haye, dikabarkan merapat ke Persib - Ist

Olahraga

Profil Thom Haye, diberitakan media asing merapat ke Persib

Sabtu, 23 Agu 2025 - 12:58 WIB