Ternak Ayam Petelur Skala Rumahan di Kalapanunggal Sukabumi, Omzet Rp6 Juta Sebulan

- Redaksi

Rabu, 18 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Model kandang bertingkat untuk peternakan ayam skala rumahan di Kalapanunggal,  Kabupaten Sukabumi. l sukabumiheadline.com

Model kandang bertingkat untuk peternakan ayam skala rumahan di Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi. l sukabumiheadline.com

sukabumiheadline.com l Sebagai salah satu sumber protein, harga telur ayam terbilang paling sering mengalami naik turun harga. Informasi dihimpun, perubahan harga telur terjadi setiap hari, atau tepatnya setiap pukul 18.00 WIB.

Karenanya, tak heran jika harga telur termasuk salah satu komoditi yang paling sering dikeluhkan masyarakat. Selain karena kebutuhan yang tinggi, di sisi para “pemain” telur juga didominasi para pemain besar.

Dayat (48), warga Kampung Nangerang RT 029/010, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memilih keluar dari ketergantungan terhadap pasar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan memanfaatkan lahan berukuran 5×5 meter di belakang rumahnya, pria 48 tahun itu merintis usaha peternakan ayam skala rumahan sejak dua tahun lalu.

Ditemui sukabumiheadline.com di rumahnya, Dayat mengaku memulai usaha peternakan ayam sejak 2021 lalu. Dengan modal awal Rp30 juta, ia gunakan untuk membuat kandang dan membeli 150 ekor ayam petelur serta pakan.

“Mulainya tahun 2021, memanfaatkan lahan kosong aja di belakang rumah. Kalau modal awalnya, sekira 30 juta Rupiah,” kata Dayat sambil menyusun telur-telur di baki telur atau egg tray.

Screenshot 2023 10 18 00 22 58 37 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Peternakan ayam petelur rumahan menghasilkan 8 kg telur per hari. l sukabumiheadline.com

Diakuinya, ayam petelurnya saat ini merupakan periode kedua sejak ia memulai usaha tersebut.

Baca Juga :  Wapres: Ada Awan Gelap Menutupi Indonesia

“Jadi 30 juta Rupiah itu termasuk semua, termasuk pembuatan kandang. Jadi ayam yang sekarang ini baru tujuh bulan, kalau kandangnya dibikin dua tahun lalu,” jelas Dayat.

Omzet dan Pemasaran

Dari 150 ekor ayam petelur miliknya, setiap hari Dayat memanen 7 sampai 8 kilogram telur.

“Telur yang dihasilkan antara tujuh sampai delapan kilogram per hari. Kalau dirata-rata per hari menghasilkan sekira 200 ribu Rupiah,” ungkap pria yang juga beternak ikan dan domba itu.

Untuk memasarkan telurnya, Dayat mengaku memiliki seorang pegawai yang setiap hari menjual telur hasil panennya.

“Kalau untuk pemasaran, ada yang menjual keliling setiap hari ke rumah-rumah,” jelas Dayat.

Ditanya soal kendala usaha, Dayat menyebut permodalan menjadi kendala utamanya. Sementara di sisi lain, permintaan masyarakat terhadap telur terbilang tinggi.

“Kalau permintaan termasuk tinggi ya. Makanya saya suka ngambil sebagian dari distributor agar bisa menjual satu peti setiap harinya,” ujar dia.

Baca Juga :  Mendag ajak UMKM Sukabumi manfaatkan pitching dan business matching

“Kalau mau untung, dari segi biaya pemasaran, sedikitnya memang harus bisa menjual satu peti setiap harinya,” Dayat memungkasi percakapan.

Karakter Ayam Petelur

Untuk informasi, ayam petelur antara lain memiliki kelebihan dari segi pertumbuhan dan pencapaian dewasa kelamin lebih cepat, kemampuan berproduksi lebih tinggi, nilai konversi pakan atau kemampuan dalam memanfaatkan ransum lebih baik serta periode bertelur lebih panjang.

Selain itu, para peternak ayam petelur tidak perlu meletakkan pejantan agar mereka bisa bertelur, karena ayam betina akan tetap bertelur meski tak dibuahi. Sebagian besar telur yang Anda beli adalah telur yang tidak dibuahi.

Ayam petelur juga memiliki potensi dalam memproduksi telur hingga lebih dari 500 butir dalam kurun waktu 700 hari (100 minggu).

Ketika memasuki usia 140 hari, produksi tersebut dapat mencapai 50%. Sedangkan, memasuki usia puncak, produksi maksimum layer dapat mencapai 98%.

Setelah mencapai masa puncaknya, 98 persen, produktivitas telur akan menurun hingga tinggal 50 persen saja.

Setelah itu, ayam petelur memasuki masa afkir, yaitu pada usia 72 hingga 80 minggu.

Berita Terkait

Helmy Yahya dan Bossman Mardigu ungkap alasan mau jadi Komisaris bjb
Kisah Bunda Elis asal Sukabumi: Dari terlilit utang hingga ekspor keripik singkong ke 5 negara
Mengenal Equil, air minum premium dari Sukabumi yang mendunia, pabrik bak istana
Dedi Mulyadi: Kurangi pegawai Bank bjb dan tutup kantor cabang tak produktif!
Penjelasan manajemen soal kerja sama Rp1,5 triliun Persib Bandung dan Allianz
Rute dan operator bus antarprovinsi dari Terminal Kota Sukabumi, ke Yogyakarta atau Padang?
Wajar Keripik Tempe Kahla Sukabumi ekspor ke luar negeri, ternyata binaan perusahaan besar
Dikeluhkan warga Sukabumi, PLN jawab enteng soal tagihan listrik melonjak usai diskon

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 21:14 WIB

Helmy Yahya dan Bossman Mardigu ungkap alasan mau jadi Komisaris bjb

Rabu, 16 April 2025 - 01:49 WIB

Kisah Bunda Elis asal Sukabumi: Dari terlilit utang hingga ekspor keripik singkong ke 5 negara

Rabu, 16 April 2025 - 00:49 WIB

Mengenal Equil, air minum premium dari Sukabumi yang mendunia, pabrik bak istana

Senin, 14 April 2025 - 10:40 WIB

Dedi Mulyadi: Kurangi pegawai Bank bjb dan tutup kantor cabang tak produktif!

Senin, 14 April 2025 - 07:57 WIB

Penjelasan manajemen soal kerja sama Rp1,5 triliun Persib Bandung dan Allianz

Berita Terbaru

Halal bihalal Bupati Sukabumi dengan Apdesi Kabupaten Sukabumi - Humas Pemkab Sukabumi

Sukabumi

Pemkab rajin giat seremonial, Dewek serukan #SukabumiPesimis

Jumat, 18 Apr 2025 - 14:40 WIB