Ganjar Pranowo Curhat Sudah Bayar Pajak, Tapi Masih Dikejar-kejar

- Redaksi

Rabu, 25 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

sukabumiheadline.com l Calon Presiden dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo buka suara mengenai sistem perpajakan di Indonesia yang masih jauh dari tataran ideal.

Menurutnya, terdapat persoalan yang harus dibenahi baik dari sisi pembayaran pajak hingga warga yang sudah menjalankan kewajibannya tapi masih dikejar oleh petugas.

Ganjar menyampaikan hal itu dalam 11th US-Indonesia Investment Summit Mapping the Legacy, Navigating, the Future 24 Oktober 2023 di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa (24/10/2023) kemarin.

Menurutnya, bahasa dan aturan yang disampaikan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih sulit dipahami masyarakat.

“Kewajiban warga negara membayar pajak, pertanyaannya adalah kenapa kok membayar pajak sulit kenapa kemudian tidak dipermudah maka penataan mulai dari regulasinya sistem dan kelembagaannya,” harap dia.

Ditjen Pajak, tambah Ganjar, wajib berisikan orang dengan penuh integritas dan dedikasi. Hal itu dibutuhkan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada wajib pajak.

Karenanya, petugas pajak yang sengaja mencari celah untuk mendapatkan uang dari jalur yang tidak benar juga harus ditindak tegas.

Baca Juga :  Samakan Diri dengan Obama, Ganjar Pranowo: Saya Tidak Baperan dan Tak Pernah Loncat

“Saya kira cepat diganti jangan ragu-ragu. Kalau ada keraguan itu ini tidak akan pernah tercapai,” terangnya.

Ganjar juga menyinggung kebiasaan Ditjen Pajak mengejar warga yang sudah menjalankan kewajibannya. Bahkan mereka yang sudah melakukan permohonan pengampunan pajak (tax amnesty).

“Kemudahan-kemudahan inilah yang membikin badan dan pengusaha rindu pada soal itu. Karena saya juga ikut tax amnesty saya udah bayar pajak kenapa saya masih dikejar. Itu tidak fair. Padahal kita ingin lari lebih cepat. Kita ingin maju lebih cepat lagi dan itu tidak bisa,” kata Ganjar.

Berita Terkait

Dekat dengan Zionis, Gus Yahya dipecat PBNU, tak lagi berstatus ketum PBNU per hari ini
Jakarta-Bogor-Sukabumi-Cianjur dilayani Kereta Wisata Jaka Lalana mulai 14 Desember
Menko Kumham Yusril: Saya heran warga pilih lapor Damkar dibanding polisi
Dedi Mulyadi kaji ulang Hari Jadi Jawa Barat, mengacu penobatan Prabu Siliwangi
Penampakan sebelum dan sesudah gerbang Gedung Sate senilai Rp3,9 M
Kemenhut: Ada bos besar tambang ilegal di Gunung Halimun-Salak Sukabumi
Buntut sidak KDM ke pabrik AQUA, Komisi VII DPR bentuk Panja AMDK
Soeharto satu dari 10 tokoh jadi Pahlawan Nasional 2025, tidak ada dari Sukabumi

Berita Terkait

Rabu, 26 November 2025 - 23:16 WIB

Dekat dengan Zionis, Gus Yahya dipecat PBNU, tak lagi berstatus ketum PBNU per hari ini

Rabu, 26 November 2025 - 03:00 WIB

Jakarta-Bogor-Sukabumi-Cianjur dilayani Kereta Wisata Jaka Lalana mulai 14 Desember

Selasa, 25 November 2025 - 19:17 WIB

Menko Kumham Yusril: Saya heran warga pilih lapor Damkar dibanding polisi

Minggu, 23 November 2025 - 21:15 WIB

Dedi Mulyadi kaji ulang Hari Jadi Jawa Barat, mengacu penobatan Prabu Siliwangi

Sabtu, 22 November 2025 - 19:28 WIB

Penampakan sebelum dan sesudah gerbang Gedung Sate senilai Rp3,9 M

Berita Terbaru

Yamaha XSR155 2026 - Yamaha

Otomotif

Yamaha XSR 155 tampil lebih segar, tapi harga tak ikut mekar

Kamis, 27 Nov 2025 - 02:17 WIB

Ilustrasi Kapal San José - Ist

Sains

5 penemuan termahal di dunia, ternyata ada bulu burung

Rabu, 26 Nov 2025 - 21:49 WIB