Mengenal Kota Paris, kompleks perumahan pertama dan tertua di Sukabumi

- Redaksi

Senin, 22 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi kompleks perumahan - sukabumiheadline.com

Ilustrasi kompleks perumahan - sukabumiheadline.com

sukabumiheadline.com – Warga Sukabumi, Jawa Barat, tentunya banyak melihat kompleks-kompleks perumahan di kecamatan masing-masing. Baik yang sudah selesai dibangun maupun yang sedang dalam proses pembangunan.

Meskipun kabar terbaru Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menghentikan semua izin pembangunan kompleks perumahan baru, namun sepertinya ke depan akan semakin banyak kompleks perumahan baru yang akan dibangun, meskipun harus melalui proses perizinan yang akan semakin ketat.

Baca Juga: Sejarah singkat RSUD Sekarwangi Sukabumi, berdiri sejak 1932

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Catatan sejarah perkembangan Sukabumi 

Kota Sukabumi merupakan suatu wilayah di Jawa Barat yang tergolong mengalami perkembangan pesat. Pada awalnya Sukabumi merupakan pemukiman penduduk bagian dari wilayah pemerintahan District Goenoeng Parang, Onderafdeeling Tjiheulang. bagian dari Afdeeling Tjiandjoer, Residentie Preanger. (Regeerings Almanaks tahun 1872).

Dalam Jurnal Patanjala berjudul Kota Sukabumi: dari Distrik Menjadi Gemeente (1815-1914), Setia Nugraha dan Nina Herlina Lubis, menulis Andries Christoffel Johannes de Wilde, seorang berkebangsaan Belanda yang pertama kali mengenalkan nama Soekaboemi (Soeka Boemi) ke dunia luar. Baca selengkapnya: Hari ini, 111 tahun silam Kota Sukabumi didirikan untuk tempat tinggal warga Belanda

Setia Nugraha, sebagai peneliti sejarah, menulis evolusi Kota Sukabumi dari sisi akademis-historis. Menurutnya, dari sebuah pemukiman, selanjutnya Sukabumi mengalami perkembangan pesat melampaui Cianjur yang sebelumnya berada di depan garis pacu.

“Untuk menjabarkan dinamika Kota Sukabumi (1914-1942), dilakukan kajian historis dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi,” kata Setia dan Nina dalam jurnalnya, dikutip sukabumiheadline.com, Senin (22/12/2025).

Baca Juga :  Cerita pilu Sunandi dan rutilahu, tuna netra sebatang kara di Nyalindung Sukabumi

Setia dan Nina menyebut penelitiannya fokus pada asal-usul terbentuknya Kota Sukabumi, dinamika pemerintahan, sosial dan ekonomi Kota Sukabumi dan Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan Kota Sukabumi berkembang pesat dari district menjadi gemeente.

Menurutnya, bukan tanpa alasan pejabat dan pengusaha Belanda betah di Kota Mochi, hal itu mengingat posisi Sukabumi yang strategis karena menjadi tempat transit yang menghubungkan Batavia dengan Bandung.

Hingga pada 1 Mei 1926, Mr. George François Rambonnet diangkat menjadi “Burgemeester” hingga 1933. Baca lengkap: Daftar Lengkap Wali Kota Sukabumi Sejak Zaman Hindia Belanda, Hanya Ada Satu Wanita

Pada masa kepemimpinan Rambonnet, banyak dibangun bangunan megah pada masanya. Salah satu bangunan heritage peninggalan Belanda, adalah Gereja HKBP Sektor Sukabumi.

Keberadaan gereja ini terbilang minim diekspos. Padahal, siapa sangka ternyata bangunan dengan desain arsitektur ala Eropa ini merupakan salah satu peninggalan pemerintah Hindia Belanda yang mendiami kota ini semenjak abad ke-17 hingga 19. Baca selengkapnya: Peninggggalan Belanda, sejarah dan desain interior Gereja HKBP Sukabumi

Baca Juga: Mengenal sejarah 3 zaman Paroki Santo Joseph dan perkembangan Katolik di Sukabumi

Kompleks perumahan pertama di Sukabumi

Kota Paris Sukabumi tempo dulu - Sukabumi Mesin Waktu
Suasana Kota Paris Sukabumi tempo dulu – Sukabumi Mesin Waktu

Pada masa awal berdirinya Gemeente Sukabumi banyak dibangun objek-objek vital seperti stasiun kereta api, masjid, gereja, hingga pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Ubrug. Baca selengkapnya: Mengintip interior dan mengenal sejarah PLTA Ubrug Sukabumi

Kemudian, Centrale (Gardu Induk) Cipoho, Sekolah Polisi Gubermen yang berdekatan dengan lembaga pendidikan Islam tradisionil, Pondok Pesantren (Ponpes) Syamsul ‘Ulum Gunung Puyuh yang didirikan oleh KH Ahmad Sanusi pada 1933. Baca lengkap: Semangat Melawan Penjajahan dan Perjalanan Panjang Syamsul ‘Ulum Sukabumi

Baca Juga :  5 fakta Bobby Bobob: Sutradara film alumni SMAN 1 Cikembar dan eks HRD PT GSI Sukabumi

Selain itu, kompleks perumahan pertama yang dianggap ikonik dan elit di Sukabumi pada masa Hindia Belanda, adalah Kota Paris atau Kuta Parijs (nama ketika pertama didirikan), juga dibangun di era Rambonnet.

Senada menurut akun Instagram Sukabumi Mesin Waktu, Kota Paris dibangun sekira 1930-an di area Ciaul dan Cipelang, berfungsi sebagai perumahan percontohan dengan arsitektur modern yang sekaligus menjadi gerbang kota.

Kompleks ini terdiri dari puluhan unit rumah dan menjadi penanda area ‘kota’ Sukabumi pada masa itu, dengan nama-nama jalan seperti Jalan Cimandiri dan Halimun.

Sejarah dan karakteristik Kota Paris

Kota Paris selesai dibangun pada sekira 1931 oleh pemerintah Hindia Belanda melalui NV Volkhuisvesting, perusahaan yang dibentuk oleh pemerintah. Lokasi kompleks perumahan ini terbagi menjadi Kota Paris Timur (Ciaul) dan Kota Paris Barat (Cipelang).

Pembangunan kota ini awalnya dirancang sebagai perumahan modern dan bersih, menjadi etalase perumahan elit dengan arsitektur indah. Kini, meskipun banyak bangunan telah berubah, beberapa rumah asli masih ada dan memiliki potensi menjadi cagar budaya.

Untuk informasi, pada awalnya nama “Kota Paris” merupakan julukan, karena kemiripan tata letak dan keindahan arsitektur dengan nama ‘Kota Paris’ di Bogor. Nama ini sudah dikenal sejak awal kemerdekaan, bahkan disebutkan dalam buku perjuangan tahun 1945.

Kini, Kota Paris merupakan bukti sejarah perkembangan kota modern di Sukabumi pada era kolonial Belanda dan memiliki nilai penting dalam sejarah urbanisme lokal.

Berita Terkait

Rasulullah SAW anjurkan membunuh ular
Minibiografi James Riady: Menafsir kunjungan konglomerat RI ke Gunung Padang Cianjur
Daftar hotel tertua di Sukabumi, bukan Grand Inna Samudra Beach Hotel
Pondok Tahfidz Imtiaz Sukabumi, ponpes level internasional target santri 2 tahun hafal AlQuran
Prakiraan cuaca dan 15 ayat AlQuran tentang kekuasaan Allah SWT turunkan hujan
Islam ajarkan pentingnya menanam pohon, hemat air, hingga kawasan dilindungi
Kumpulan dalil berdagang, dan 14 poin penting strategi bisnis ala Rasulullah SAW
Satu di Sukabumi, ini daftar 7 perusahaan tertua di Indonesia

Berita Terkait

Senin, 22 Desember 2025 - 05:17 WIB

Mengenal Kota Paris, kompleks perumahan pertama dan tertua di Sukabumi

Sabtu, 20 Desember 2025 - 21:53 WIB

Rasulullah SAW anjurkan membunuh ular

Sabtu, 20 Desember 2025 - 19:33 WIB

Minibiografi James Riady: Menafsir kunjungan konglomerat RI ke Gunung Padang Cianjur

Sabtu, 20 Desember 2025 - 02:26 WIB

Daftar hotel tertua di Sukabumi, bukan Grand Inna Samudra Beach Hotel

Jumat, 19 Desember 2025 - 16:49 WIB

Pondok Tahfidz Imtiaz Sukabumi, ponpes level internasional target santri 2 tahun hafal AlQuran

Berita Terbaru