Berhenti Jadi Guru Honorer, Omzet Usaha Wanita Ciracap Sukabumi Rp30 Juta per Bulan

- Redaksi

Rabu, 2 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Eva Lasmawati di tokonya. l Istimewa

Eva Lasmawati di tokonya. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com | CIRACAP – Bagi sebagian orang, mempunyai gelar pendidikan bukan menjadi patokan untuk bekerja sesuai dengan ijazahnya. Berani mengambil keputusan, tentu harus berani pula menerima konsekuensinya.

Eva Lasmawati (35), wanita asal Desa/Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, ini merupakan seorang Sarjana Pendidikan Islam, dari salah satu perguruan tinggi di Kota Bandung.

Setelah memiliki gelar sarjana, Eva menjadi guru honorer di sebuah madrasah di Ciracap. Sambil mengisi waktu luang sepulang mengajar, ia membuka usaha jualan baju online di rumahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Awal jualan karena kepepet butuh uang, terus saat itu baru punya anak satu usia empat tahun, emak-emak pasti ngerasain kalau udah punya anak tuh harus banget punya uang di saku. Nah dari situ saya memutar otak,” paparnya kepada sukabumiheadline.com, Rabu (2/3/2022).

Modal nekad, Eva mulai jualan online baju anak melalui Facebook dan BlackBerry Messenger (BBM). “Sambil saya manfaatin handphone buat jualan online,” ungkap wanita berhijab itu.

Baca Juga :  Wanita Bawa Anak Curi HP di Toko Busana Cibadak Sukabumi

Namun, banyaknya profesi yang ditekuni, membuat Eva harus mengorbankan salah satunya. Ia pun berhenti setelah menjadi guru honorer selama tujuh tahun, kemudian fokus pada usaha online shop-nya.

“Alasan berhenti jadi guru, pertama tidak bisa membagi waktu. Kalau ngajar pagi harus on time di sekolah, sementara anak juga harus saya urus. Sekarang empat anak sama bayi kembar. Ditambah nyambi jualan online juga. Nah dari situ mulai mutusin fokus jualan dan jagain anak dan keluarga,” jelas Eva.

“Saya belajar sendiri dari mulai pembelian barangnya, cara pemasarannya, pembukuannya, awalnya sempat bingung tapi lama kelamaan akhirnya saya paham alurnya,” kata Eva.

Sistem Pemasaran

Sistem promosi dan marketing yang dilakukan ibu empat orang anak ini adalah melalui media sosial dan dropship.

“Awalnya waktu itu masih dropship, jadi posting dulu gambar dari suplayer, kalo ada yang mau baru deh diorderin. Belum berani nyetok seperti sekarang, terus habis itu satu tahun fokus ke online, secara modalnya juga masih mutar-mutar, dapat uang belanjakan lagi, makin ke sini mulai stok barang, tapi jualannya masih ngampar di rumah, jadi kalau,” kata Eva.

Baca Juga :  Memahami Filosofi Ikan dan Air di Ponpes Bani Hasyim Warungkiara Sukabumi

“Ada yang mau pilih-pilih langsung datangnya ke rumah, lambat laun bisa bikin ruko kecil-kecilan nempel samping rumah, berjalan tiga tahun kebelakang beranikan buat sewa ruko pinggir jalan, nyetok barang lebih banyak, jadi sekarang gak hanya online tapi cash on delivery (COD) juga. Alhamdulillah bisa berada di titik sekarang dengan perjuangan yang bisa dibilang panjang dan penuh cerita,” tambah dia.

Modal dan Omset

Eva menambahkan, modal awal yang ia keluarkan pertama kali sebesar Rp2 juta hasil meminjam dari pihak bank. Namun, setelah berjalan selama tujuh tahun, dari usahanya kini ia meraup omset Rp30 juta per bulannya.

“Modal awal ingat banget waktu itu cuma Rp2 juta, dan itu pun dapat meminjam dari bank, sama modal nekad juga. Alhamdulillah sekarang sudah tujuh tahun berjalan, omset per bulannya Rp30 juta itu kalau di bulan biasa, kalau sudah masuk bulan Ramadhan terus mendekati Idul Fitri, omsetnya bisa sampai Rp80 juta,” pungkasnya.

Berita Terkait

5 jaringan supermarket dan ritel milik pengusaha sukses asal Sukabumi
Jadi segini UMP Jawa Barat dan UMK Sukabumi 2026 jika naik 8,5 persen
Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana
Wanita Sukabumi ini sukses ubah sampah kertas jadi uang kertas
Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!
Pengangkatan Komisaris BJB Bossman Mardigu dan Helmy Yahya dibatalkan OJK
Pemprov Jabar dan PT KAI hadirkan Kereta Petani dan Pedagang, Bandung – Sukabumi – Bogor
Redenominasi Rupiah: 2027 UMK Sukabumi Rp4,2 ribu

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 16:49 WIB

5 jaringan supermarket dan ritel milik pengusaha sukses asal Sukabumi

Kamis, 13 November 2025 - 08:00 WIB

Jadi segini UMP Jawa Barat dan UMK Sukabumi 2026 jika naik 8,5 persen

Rabu, 12 November 2025 - 15:53 WIB

Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana

Rabu, 12 November 2025 - 11:24 WIB

Wanita Sukabumi ini sukses ubah sampah kertas jadi uang kertas

Selasa, 11 November 2025 - 10:49 WIB

Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!

Berita Terbaru