Bukan Korupsi Direksi AMKA, Ini Sebab Megaproyek Rp18 Triliun di Sukabumi Berantakan

- Redaksi

Rabu, 31 Mei 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Budiman Sudjatmiko. l Istimewa

Budiman Sudjatmiko. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Ketua Pelaksana KSO Bukit Algoritma, Budiman Sudjatmiko mengatakan proyek Bukit Algoritma tidak terpengaruh dengan adanya kasus korupsi yang menjerat Perusahaan BUMN PT Amarta Karya (AMKA).

Budiman beralasan masalah korupsi di AMKA terkait direksi lama, bukan direksi yang saat ini terlibat sebagai kontraktor pembangunan Bukit Algoritma.

“Yang kerja sama dengan kita kan direksi baru, yang kena kasus korupsi itu direksi lama,” kata Budiman, Rabu (17/5/2023) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karenanya, tambah politikus PDI Perjuangan itu tidak ada pengaruh sedikit pun masalah di internal AMKA terhadap proyek pengembangan industri dan teknologi 4.0 di Cikidang dan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Juga :  Siswi Kelas 6 SD Jadi Korban Jambret HP saat Belajar Daring di Cikole Sukabumi

Hal itu karena sebagai kontraktor utama, sambung dia, AMKA hanya sebagai kontraktor dan tidak ada dana mereka yang bersumber dari APBN digunakan sama sekali.

“Ekosistem dari swasta, tidak ada uang negara sepeser pun dari BUMN. Dan itu aman-aman aja gak ada masalah, udah dirombak semua dipimpin Pak Niko (Dirut AMKA Nikolas Agung),” yakin Budiman.

Baca Juga: 5 Fakta Megaproyek Senilai Rp 18 Triliun di Sukabumi Dipastikan Mangkrak

Adapun, terkait alasan proyek senilai Rp18 triliun yang dua tahun ini tidak ada pembangunan fisik sama sekali, Budiman tak menampiknya. Menurut dia, tidak adanya progres lanjutan di lahan seluas 888 hektare sejak pertama kali peletakan batu pertama (groundbreaking), karena masalah investasi berkala.

Baca Juga :  Jalan Rusak di Jampang Tengah Sukabumi, Warga: Mau Bilang Sungai, Silakan

“Penggantian direksi rasa-rasanya tidak menghambat time line. Ini soal tahap pencairan investasinya, jadi sepenuhnya tahapan bisnis,” yakin Budiman.

Selain itu, kata Budiman, pengerjaan proyek di Bukit Algoritma saat ini masih berjalan, berupa renovasi gedung eksisting. Sedangkan beberapa proyek lainnya dari investasi yang telah cair, kata dia, dialokasikan untuk pilot project di beberapa daerah. “Masih ke gedung yang sudah ada dulu,” kata dia.

Diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, pembangunan Bukit Algoritma yang digadang-gadang seperti Silicon Valley di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, hingga kini belum menunjukkan kejelasan.

Padahal, warga menanti jika proyek besar tersebut dibangun, dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.

Berita Terkait

Kebijakan Dedi Mulyadi Rp1.000 Sapoe diragukan warga Sukabumi
KDM tutup tambang Parung Panjang, Menteri PU jamin Tol Bocimi Seksi 3 tak terganggu
Dedi Mulyadi akan pidanakan SPPG yang sebabkan keracunan MBG
Dewan Pers soroti Istana cabut ID Pers karena tanya soal keracunan MBG ke Prabowo
Polda Jabar akan pulangkan Reni, wanita Sukabumi disekap dan dipaksa nikah di China
Resmi, Pilkades Serentak di Sukabumi gunakan e-Voting
Dedi Mulyadi minta polisi sikat penjual Reni, gadis asal Sukabumi ke China
Setelah kasus Raya di Kabandungan Sukabumi, mulut dan hidung balita ini keluarkan cacing

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 19:25 WIB

Kebijakan Dedi Mulyadi Rp1.000 Sapoe diragukan warga Sukabumi

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 22:51 WIB

KDM tutup tambang Parung Panjang, Menteri PU jamin Tol Bocimi Seksi 3 tak terganggu

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 01:47 WIB

Dedi Mulyadi akan pidanakan SPPG yang sebabkan keracunan MBG

Minggu, 28 September 2025 - 19:12 WIB

Dewan Pers soroti Istana cabut ID Pers karena tanya soal keracunan MBG ke Prabowo

Kamis, 25 September 2025 - 02:50 WIB

Polda Jabar akan pulangkan Reni, wanita Sukabumi disekap dan dipaksa nikah di China

Berita Terbaru

Lagi kerja, tukang tersengat listrik di Parungkuda Sukabumi - Ist

Hikmah

Keselamatan dan kesehatan kerja menurut Islam

Rabu, 8 Okt 2025 - 02:30 WIB