Gagal Kuasai Kiev dalam Sebulan, Kabar Putin akan Dikudeta dengan Cara Diracun

- Redaksi

Sabtu, 26 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Vladimir Putin. l Ilustrasi: Fery Heryadi

Vladimir Putin. l Ilustrasi: Fery Heryadi

SUKABUMIHEADLINE.com l Satu bulan sudah invasi Rusia ke Ukraina dilancarkan, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) masih belum bisa merebut ibukota Kiev. Kegagalan menguasai kota terbesar Ukraina, disebut lantaran bocornya data intelijen Rusia.

Dalam laporan Independent, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memperkirakan bahwa Rusia sudah kehilangan 7.000 hingga 15.000 pasukannya selama perang. Akan tetapi, misi merebut dan menguasai Kiev justru belum bisa diselesaikan. Rumor pun dimunculkan oleh intelijen Ukraina. Presiden Rusia, Vladimir Putin, disebut mulai menunjukkan kemarahannya kepada sejumlah pejabat tinggi militer dan dinas intelijen Rusia. Kemarahan Putin disebabkan kabar bocornya data intelijen Rusia sudah sampai ke telinga Putin.

Putin meyakini ada pengkhianatan dalam lingkarannya. Belum lagi isu kudeta yang menyeruak, bakal dilakukan oleh elite politik Rusia. Putin juga dikabarkan semakin waspada dengan Menteri Pertahanan, Jenderal Sergei Shoigu, yang secara keseluruhan bertanggung jawab atas invasi Rusia ke Ukraina.

Dalam sebuah pertemuan, Putin bahkan disebut menunjukkan kemarahannya kepada tiga pejabat tinggi militer Rusia. Panglima Angkatan Bersenjata Federasi Rusia, Jenderal Valery Gerasimov, jadi sasaran kemarahan Putin.

Sedangkan, seorang pejabat lain yang jadi target kemarahan Putin adalah Laksamana Igor Kostyukov, Direktur Intelijen Militer Rusia.

Selain itu, Direktur Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), Jenderal Alexander Bortnikov, yang notabene adalah rekan Putin semasa masih aktif di KGB, juga tak luput dari mulut pedasnya.

Khusus Bortnikov, perwira tinggi militer Rusia ini diyakini akan menjadi suksesor Putin jika terjadi kudeta di Rusia. Rumor ini disebar pihak intelijen Ukraina, dan bahkan menyebut bahwa Putin akan dibunuh dengan menggunakan racun.

“Kelompok berpengaruh, anggota elite Rusia telah menyusun rencana yang bertujuan untuk menggulingkan Presiden (Putin),” ujar Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina yang tak disebutkan namanya, diberitakan Mirror.

Berita Terkait

Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB
Intip kecanggihan M142 HIMARS, tentara AS berlatih perang di dekat Sukabumi
Perancis akan akui Negara Palestina tahun ini, dibenci Israel-AS, dipuji spanyol dan Arab Saudi
Tim Persib ditengok Dubes Indonesia untuk Thailand
Iran akan lanjutkan perang dengan Israel
Kasus ijazah palsu, Wali Kota Shizuoka Jepang Maki Takubo mundur
Kapal kargo milik perusahaan Inggris malah dibom Israel
Tak cuma Gaza, Kabinet Netanyahu desak Israel rebut Tepi Barat

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:00 WIB

Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB

Minggu, 27 Juli 2025 - 00:55 WIB

Intip kecanggihan M142 HIMARS, tentara AS berlatih perang di dekat Sukabumi

Jumat, 25 Juli 2025 - 18:43 WIB

Perancis akan akui Negara Palestina tahun ini, dibenci Israel-AS, dipuji spanyol dan Arab Saudi

Selasa, 22 Juli 2025 - 18:47 WIB

Tim Persib ditengok Dubes Indonesia untuk Thailand

Minggu, 20 Juli 2025 - 02:05 WIB

Iran akan lanjutkan perang dengan Israel

Berita Terbaru

Perdana Menteri Kanada, Mark Carney - Ist

Internasional

Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB

Minggu, 27 Jul 2025 - 10:00 WIB

DS, wanita asal Lampung memperkosa janda - Ist

Konten

Diancam cutter, janda pasrah diperkosa wanita asal Lampung

Sabtu, 26 Jul 2025 - 21:28 WIB