Helmy Yahya dan Bossman Mardigu ungkap alasan mau jadi Komisaris bjb

- Redaksi

Rabu, 16 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mardigu Wowiek Prasantyo dan Helmy Yahya ditunjuk menjadi Komisaris Utama Independen dan Komisaris Independen - Istimewa

Mardigu Wowiek Prasantyo dan Helmy Yahya ditunjuk menjadi Komisaris Utama Independen dan Komisaris Independen - Istimewa

sukabumiheadline.com – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank bjb) memiliki Komisaris Utama Independen dan Komisaris Independen baru yang diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Rabu (16/4/2025).

Dua nama yang cukup dikenal publik Tanah Air, yakni Mardigu Wowiek Prasantyo dan Helmy Yahya, dipilih sebagai Komisaris Utama Independen dan Komisaris Independen Bank bjb.

Adapun alasan Mardigu bersedia menduduki jabatan tersebut karena dirinya diminta untuk menjaga transparansi dan mencegah praktik-praktik korupsi di tubuh bjb.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pesan saya hanya satu, untuk transparansi, keterbukaan, sehingga tidak ada yang dibawa ke meja, tidak ada peluang korupsi. Itu saja yang saya diminta untuk kawal,” ungkap Mardigu.

Terkait alasannya bersedia menerima jabatan tersebut, Mardigu mengaku tertantang untuk mengaplikasikan ilmu dan pengalaman yang dimiliki.

“Ini adalah komitmen yang menarik, karena kita harus membuktikan bahwa teori atau keilmuan yang kita miliki itu harus ada tempat untuk dipraktikkan. Dan Pak Dedi Mulyadi (Gubernur Jawa Barat) menantang kami, untuk mempraktikkan itu di Jawa Barat,” jelasnya.

Sementara itu, Helmy Yahya mengaku kaget ketika pertama kali dihubungi oleh Dedi Mulyadi. Hal itu membuat dirinya harus meminta waktu untuk berpikir.

“Saya sempat bilang, ‘boleh gak saya mikir dulu?’ Saya ngobrol dulu sama istri. Tapi beberapa jam kemudian, setelah komunikasi lagi, saya bilang bismillah. Ini amanah buat saya,” ungkapnya.

Helmy menyebut dirinya merasa terikat secara emosional dengan Jawa Barat.

“Saya Jabar banget. 18 tahun tinggal di Bekasi, anak saya kuliah di ITB. Jadi pas banget, insya Allah saya mohon doa dan dukungan agar bjb bisa naik peringkat dan lebih baik ke depannya,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama Bank BJB yang baru, Yusuf Saadudin, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan.

Yusuf menegaskan bahwa harapan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat akan menjadi pegangan kuat dalam menjalankan tugas.

“Amanah ini sangat menantang bagi kami. Harapan-harapan dari Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur akan menjadi komitmen kami untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja keuangan Bank BJB,” ucap Yusuf.

Yusuf menambahkan bahwa pihaknya siap menindaklanjuti seluruh arahan dan evaluasi, termasuk menganalisis unit-unit yang tidak produktif.

“Tinggal kita laksanakan saja. Kita analisa dulu mana yang merugikan atau keuntungannya kecil, bisa ditutup atau diturunkan kelasnya,” tegasnya.

Komentar KDM dan KDN

Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas dan profesionalisme di tubuh bjb. Salah satu fokus utamanya adalah mencegah potensi praktik korupsi melalui sejumlah langkah preventif.

“Langkah agar tidak ada korupsi lagi di bjb, pertama, pemerintah provinsi tidak boleh mengintervensi Bank Jabar,” tegas pria yang populer dipanggil KDM tersebut.

Dia juga menekankan pentingnya menjaga jarak antara kepala daerah dan bank milik daerah.

“Gubernurnya jangan mau dilayani oleh Bank Jabar, dan saya pribadi gak mau dilayani. Saya sudah bisa melayani diri saya sendiri,” ucapnya.

“Saya mengorbankan seluruh ego politik saya demi profesionalisme, demi keberlangsungan Bank Jabar. Maka amanah ini harus dijaga dengan baik,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Banten, Ahmad Dimyati Natakusumah atau Kang Dimyati Natakusumah (KDM) juga mengatakan bahwa pemerintah harus mulai melakukan introspeksi dan idak boleh melakukan intervensi secara berlebihan kepada Bank bjb agar kasus yang sama tidak terulang kembali.

“Harus introspeksi, tadi sudah sampaikan oleh KDM bahwa Jangan melakukan intervensi terlalu berlebihan pemerintah atau pemegang saham terhadap operasional pelaksanaan direksi. Kalau bermain-main disitu maka dengan sendirinya rencana bisnis, rencana kegiatan Itu akan tidak sesuai Itu diantaranya,” kata Ahmad.

“Ini sudah komitmen dan saya rasa kalau seperti ini bagus, persoalan-persoalan yang ada adalah biasanya tidak sesuai dengan mekanisme dan akurat, itu yang ditabrak oleh, biasanya oleh pejabat, oknum dan sebagainya,” jelasnya

Berita Terkait

Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO
Setelah bikin mobil kenegaraan, PT Pindad gandeng perusahaan otomotif Korea garap mobnas
Mengenal Equil, air minum premium dari Sukabumi yang mendunia, pabrik bak istana
Dedi Mulyadi: Kurangi pegawai Bank bjb dan tutup kantor cabang tak produktif!
Penjelasan manajemen soal kerja sama Rp1,5 triliun Persib Bandung dan Allianz
Tanya jawab seputar Noon App, kisah sukses e-commerce asal UEA jadi pemain global
Muhammadiyah luncurkan minimarket syariah MentariMart, tertarik?
Didirikan wanita Sukabumi, Xendit bukukan transaksi Rp428 triliun pada 2024

Berita Terkait

Kamis, 29 Mei 2025 - 08:40 WIB

Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO

Rabu, 14 Mei 2025 - 05:34 WIB

Setelah bikin mobil kenegaraan, PT Pindad gandeng perusahaan otomotif Korea garap mobnas

Rabu, 16 April 2025 - 21:14 WIB

Helmy Yahya dan Bossman Mardigu ungkap alasan mau jadi Komisaris bjb

Rabu, 16 April 2025 - 00:49 WIB

Mengenal Equil, air minum premium dari Sukabumi yang mendunia, pabrik bak istana

Senin, 14 April 2025 - 10:40 WIB

Dedi Mulyadi: Kurangi pegawai Bank bjb dan tutup kantor cabang tak produktif!

Berita Terbaru

Anies Baswedan bangun jembatan gantung di Bantargadung, Sukabumi - Facebook Anies Baswedan

Sukabumi

Anies dan Aksi Bersama bangun jembatan gantung di Sukabumi

Minggu, 22 Jun 2025 - 00:01 WIB

Internasional

Khusus Yahudi, warga Kristen dan Muslim dilarang masuk bunker Israel

Sabtu, 21 Jun 2025 - 22:12 WIB