Ini Alasan Waskita Karya Tak Akan Lanjutkan Proyek Tol Bocimi Seksi 3, Cibadak-Sukabumi Barat

- Redaksi

Selasa, 15 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengerjaan proyek Tol Bocimi. l Istimewa

Pengerjaan proyek Tol Bocimi. l Istimewa

sukabumiheadline.com l PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tidak akan melanjutkan pengerjaan proyek Tol Bocimi Seksi 3 ruas Cibadak-Sukabumi Barat. Untuk selanjutnya, proyek tersebut akan dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero) dikabarkan akan melanjutkan proyek tol sepanjang 13,7 kilometer tersebut.

Menurut Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, rencana itu merupakan wacana program pemerintah. Karena saat ini Waskita Karya tengah melakukan restrukturisasi.

Dia menegaskan bukan pengambilalihan proyek Tol Bocimi, tetapi melanjutkan proyek tol yang belum diselesaikan oleh Waskita Karya. Namun, sampai saat ini masih dalam tahap pembahasan alias belum final.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jadi ada wacana program pemerintah PMN-nya karena Waskita tengah sibuk dengan restrukturisasinya. Maka PMN-nya akan digunakan Hutama Karya dan Rp12,5 triliun (PMN HK) itu nanti, rencana semula ya Hutama Karya diminta menyelesaikan Bocimi tahap (Seksi) 3 dan Jalan Tol Kapalbetung-Palembang itu,” katanya, Kamis (10/8/2023).

Baca Juga :  Tol Bocimi Seksi 2 Dibuka Gratis hingga 17 Agustus

Budi menegaskan bukan pengambilalihan proyek tetapi Hutama Karya hanya melanjutkan untuk menyelesaikan ruas yang belum selesai. Ia juga mengatakan bukan pengambilalihan saham.

“Jadi bukan dialihkan seluruhnya, HK hanya membangun yang belum selesai. Semua tidak 100%, Waskita sudah mengerjakan dua ruas yang diresmikan kemarin. Konsepnya memang banyak, ambil alih saham, tetapi kita masuk, join. Kalau dia bangun 50%, mungkin fifty fifty, bukan kita beli sepenuhnya,” papar Budi.

Baca Juga :  Imbas Tol Bocimi Seksi 2 Omzet Anjlok, UMKM Kuliner di Parungkuda Sukabumi Mengeluh

Ia juga mengatakan bahwa ada perusahaan lain yang berminat untuk melanjutkan proyek tol Bocimi yakni PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI).

“Jadi wacananya banyak. Bocimi ini jalur bagus, SMI berminat masuk juga. Mudah-mudahan nanti SMI jadi masuk bocimi, HK untuk yang jalur Sumatera,” ungkap dia.

Sementara ini, Hutama Karya sebagai BUMN penugasan pembangunan tol mengusulkan jika harus menggarap Bocimi dan Jalan Tol Kapalbetung, bisa masuk sebagai penugasan. Namun, sampai saat ini semua rencana itu belum ada keputusan pastinya karena masih dalam proses pembahasan.

“Mungkin SMI masuk Bocimi sehingga Hutama Karya yang di Sumatera. Ini masih proses pembahasan. (Finalnya kapan?) akhir September,” tutup dia.

Hutama Karya juga berpeluang menggarap Jalan Tol Bocimi Seksi 4, Sukabumi Barat-Sukabumi Timur sepanjang 13,05 kilometer yang saat ini sedang dalam tahap persiapan.

Berita Terkait

Potensi hilirisasi kelapa RI Rp4.800 triliun, dari Sukabumi berapa?
Warga Sukabumi, yuk pahami pengertian Jalan Desa dan kewenangan menurut UU 38/2024
Yuk liburan ke Sukabumi! Menteri PU: Ada diskon tarif tol libur Natal & Tahun Baru
5 jaringan supermarket dan ritel milik pengusaha sukses asal Sukabumi
Jadi segini UMP Jawa Barat dan UMK Sukabumi 2026 jika naik 8,5 persen
Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana
Wanita Sukabumi ini sukses ubah sampah kertas jadi uang kertas
Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 18:32 WIB

Potensi hilirisasi kelapa RI Rp4.800 triliun, dari Sukabumi berapa?

Rabu, 19 November 2025 - 09:17 WIB

Warga Sukabumi, yuk pahami pengertian Jalan Desa dan kewenangan menurut UU 38/2024

Senin, 17 November 2025 - 17:26 WIB

Yuk liburan ke Sukabumi! Menteri PU: Ada diskon tarif tol libur Natal & Tahun Baru

Jumat, 14 November 2025 - 16:49 WIB

5 jaringan supermarket dan ritel milik pengusaha sukses asal Sukabumi

Kamis, 13 November 2025 - 08:00 WIB

Jadi segini UMP Jawa Barat dan UMK Sukabumi 2026 jika naik 8,5 persen

Berita Terbaru