Jalan Spiritual Putri Penyanyi Legendaris Rinto Harahap Memeluk Islam

- Redaksi

Selasa, 15 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Cindy Claudia Harahap. l Istimewa

Cindy Claudia Harahap. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l Cindy Claudia Harahap merupakan salah satu aktris berbakat Indonesia. Ia menjadi mualaf setelah tergerak masuk Islam saat berada di Australia bersama Tamara Bleszynski.

Cindy lahir dari orang tua berbeda keyakinan. Ia kehilangan ayahnya, seorang penyanyi legendaris, Rinto Harahap. Rinto meninggal dunia pada 9 Februari 2015. Meski pemakaman dilaksanakan secara Kristen, terdengar iringan doa dari kerabat dan pelayat yang menganut Islam.

Hal itu karena orang tua Cindy berbeda keyakinan. Ayahnya Kristen, sementara ibunya Muslim. Karenanya, Rinto dikabarkan tidak mempersoalkan keputusan Cindy untuk menjadi mualaf.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Mama papa saya beda agama, tidak pernah ribut dan berantem, tidak pernah memaksakan kehendaknya. Saya bangga bisa melihat papa berkarya yang sampai sekarang everlasting,” kata Cindy.

Baca Juga :  Kisah Diva Pop Indonesia Titi DJ Mualaf dan Setia dalam Islam

Mualaf Saat Berada di Australia

Diberitakan republika.co.id, Cindy menempuh pendidikan di St Brigidf College, Australia bersama Tamara Bleszynski. Saat santai di rumput halaman asrama, Cindy merasa diperlihatkan keagungan Allah. Ia melihat bulan sabit dan bintang yang berselebahan di langit yang cerah. Sebuah pemandangan yang seolah membujuknya untuk memeluk Islam.

“Saya bilang sama Tamara, kayaknya saya pernah lihat ini di mana ya, kok bagus banget. Kayaknya lambang sesuatu, apa ya?” tutur Cindy.

“Jangan-jangan ini petunjuk ya, kalau kita harus ke masjid,” lanjutnya, meniru gaya bicara Tamara Bleszynski.

Ketertarikan Cindy kepada Islam mendapat dukungan dari sang ibu, serta Thoriq Eben Mahmud, yang kini menjadi suaminya.

Baca Juga :  5 Negara yang Jadikan Bahasa Indonesia Penting

“Terkadang seperti anak TK, dibelikan juga buku cerita yang bergambar. Tapi justru jadi tertarik, sampai akhirnya saya dibelikan AlQuran dan benar-benar saya baca,” ungkap dia.

setelah yakin dengan pilihannya memeluk Islam, Cindy lalu mantap mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan guru SMA-nya di Jakarta.

“Di sebuah tempat yang sangat sederhana, tepatnya di mushalla kecil sekolah itu, saya mulai memeluk Islam,” kenangnya.

Diakuinya, sebelum mualaf, Cindy merasa ibadah salat adalah hal repot karena harus bersuci hingga mengenakan mukena. Ia juga menyebutkan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan merepotkan.

“Mau salat saja harus repot. Apalagi ada bulan Ramadhan yang harus puasa. Saya sempat berfikir kalau Islam agama yang repot.”

Namun setelah memeluk Islam, Cindy justru mendapat pencerahan. “Kalau kita hendak menghadap Allah, kita harus benar-benar dalam kondisi yang bersih. Bersih jiwa dan bersih diri,” ungkap Cindy.

Berita Terkait

Geliat Mayling Oey-Gardiner asal Sukabumi, Guru Besar FEUI hingga amicus curiae untuk Hasto
Melihat penampakan interior Kabah, kiblat Muslim seluruh dunia
Mengenang tragedi Sukabumi 1969, laga Putri Priangan vs Malaysia
Mengenal pemilik dan sejarah singkat RSI Assyifa Sukabumi
Profil dan karya Prof. Yudi Latif, Ph.D, cendekiawan Muslim asal Sukabumi
Tak hanya Muslim, pemeluk Kristen Ortodoks berkerudung, shalat dan berpuasa
Prabowo cerita banyak jamaah haji RI ingin wafat di Arab Saudi, ini respons Pangeran MBS
Gus Miftah komentari pembubaran kegiatan ibadah jemaat Kristen di Sukabumi

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 04:24 WIB

Geliat Mayling Oey-Gardiner asal Sukabumi, Guru Besar FEUI hingga amicus curiae untuk Hasto

Jumat, 25 Juli 2025 - 10:05 WIB

Melihat penampakan interior Kabah, kiblat Muslim seluruh dunia

Selasa, 22 Juli 2025 - 00:29 WIB

Mengenang tragedi Sukabumi 1969, laga Putri Priangan vs Malaysia

Jumat, 18 Juli 2025 - 03:39 WIB

Mengenal pemilik dan sejarah singkat RSI Assyifa Sukabumi

Selasa, 15 Juli 2025 - 00:27 WIB

Profil dan karya Prof. Yudi Latif, Ph.D, cendekiawan Muslim asal Sukabumi

Berita Terbaru