Kembar Yatim asal Parakansalak Sukabumi Dirikan Startup Digandeng Publisher Prancis

- Redaksi

Rabu, 12 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ardi dan Aldi menyabet juara 1 tingkat Jawa Barat. l Dok. Pribadi

Ardi dan Aldi menyabet juara 1 tingkat Jawa Barat. l Dok. Pribadi

sukabumiheadline.com I PARAKANSALAK – Era digital ditandai adanya perubahan besar-besaran di berbagai bidang. Generasi muda, termasuk di Sukabumi, berbondong-bondong membangun perusahaan rintisan atau startup.

Meski tidak mudah, beberapa anak muda Indonesia sukses mendirikan perusahaan rintisan mereka dan mengembangkannya hingga menjadi besar.

Di Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Kampung Sukarame, Desa/Kecamatan Parakansalak, terdapat perusahaan startup dengan nama Trimatra Studio.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Trimatra Studio digawangi Ardi Rudini dan Aldi Rusdi. Kedua remaja kembar berusia 21 tahun ini merupakan anak dari pasangan Eros Rusmiati (46) seorang penjahit rumahan dan almarhum Supatono (60). Ardi dan Aldi memiliki seorang kakak perempuan yang bernama Maya Novitasari (29).

Ardi dan Aldi merintis startup semenjak duduk di bangku kelas dua SMA hingga sekarang. Keduanya tercatat sebagai mahasiswa semester enam di salah satu perguruan tinggi di Jakarta.

Menurut keduanya, mereka pada awalnya mencoba membuat sebuah game dari materi yang mereka lihat di YouTube.

“Sejak SMA saya dengan saudara kembar saya mencoba belajar membuat game dengan cara melihat tutorial melalui YouTube, kebetulan ada satu laptop yang digunakan untuk berdua. Kemudian, pada tahun 2018 ada perlombaan IT antar SMA se-Jawa Barat, di mana salah satu kategorinya tentang game development. Kami berdua memutuskan untuk mengikuti lomba tersebut,” Ardi kepada sukabumiheadline.com, Rabu (12/1/2022) dinihari.

Game yang kami buat saat itu adalah “gamelanku”, game gamelan virtual. Meskipun kami dari SMA dan tidak ada pelajaran khusus mengenai game development, tapi alhamdulillah berhasil mendapatkan juara pertama bersaing dengan sekolah-sekolah menengah kejuruan seluruh Jawa Barat,” tambah Ardi.

Baca Juga :  Truk Terperosok dan Patah As di Jembatan Cipamatutan Bojonggenteng Sukabumi

“Sejak saat itu, kami lebih sering belajar dan membuat game-game kecil sampai lulus SMA,” tambah kakak dari Aldi itu.

Setelah lulus SMA, remaja kembar ini melanjutkan keahliannya membuat game, dan mencoba menawarkan hasil game karyanya ke salah satu publisher game lokal.

“Semenjak selesai SMA kami tetap meneruskan keahlian kami dalam membuat game, dari situ kami mencoba menghubungi publisher company game lokal dari Indonesia yang kami dapat dari group developer, untuk menawarkan game yang kami buat. Alhamdulilah, mereka menyukai game-game yang kami buat. Kurang lebih satu tahun kami menjalin relasi dengan publisher tersebut dan hingga kini sudah menjual kurang lebih sepuluh game kepada mereka,” tambah Founder Trimatra Studio itu.

Genre Game Karya Trimatra Studio

Masih kata Ardi, meskipun mereka belajar mendevelop game secara otodidak, namun hingga kini sudah puluhan game berhasil mereka buat.

2 4
Game buatan Trimatra Studio. I Dok. Pribadi

“Dari awal belajar mendevelop game kami belajar secara otodidak melalui YouTube kerena memang tidak ada mentor yang mengajarkan kami,” katanya.

Game yang mereka buat, ungkap Ardi, sebagian besar bergenre video seluler atau hyper casual. Trimatra Studio menjual hasil karyanya dengan cara melalui salah satu platform mobile, serta sebagian lagi mereka rilis sendiri.

Baca Juga :  Hobi Jadi Usaha, Owner Sahabatani di Nyalindung Sukabumi Ingin Nafkahi Keluarga dengan uang Halal

“Ada 20 game yang sudah kami buat dan sebagian besar gamenya bergenre video seluler dan mungkin game yang kami rasa cukup kami banggakan, adalah Gamelanku karena game tersebut mengenalkan alat musik gamelan Sunda melalui platform mobile. Game-game kami pasarkan melalui platform Google Play dan Apple AppStore. Sedangkan beberapa game yang kami jual dirilis oleh publisher,” jelasnya.

Ardi menambahkan, di akhir tahun 2020 mereka kembali mencoba menawarkan hasil karyanya ke perusahaan publisher luar negeri, alhasil publisher dari luar negeri itu menerima game karya mereka.

“Di akhir tahun 2020 kami mencoba menghubungi salah satu publisher game dari Prancis, dan alhamdulillah mereka menerima kami sebagai salah satu developer mereka. Sejak saat itu, kami rutin melakukan meeting setiap minggu dan merilis game-game yang kami buat,” tambahnya.

Modal Usaha

Berbicara soal modal, Ardi mengaku hanya mengeluarkan kocek sebesar Rp300 ribu yang digunakan untuk membelian akun platform game. Dari modal yang mereka keluarkan sekarang perusahaan yang mereka dirikan mendapatkan omset US$4.888 atau setara dengan Rp70 juta setiap bulannya.

Keseriusan Trimatra Studio dalam menjaga kelangsungan usahanya ditunjukkan dengan merekrut tujuh orang karyawan.

“Modal awalnya kita hanya mengeluarkan untuk pembelian akun Google Play Console sebesar Rp300 ribu, selebihnya tidak ada biaya lain yang kita keluarkan. Dari awal kami bekerjasama dengan publisher lokal hingga sekarang dengan publisher asing. Alhamdulillah, pendapatan kami saat ini US$4.888 atau setara Rp70 juta,” pungkas Ardi.

Berita Terkait

5 jaringan supermarket dan ritel milik pengusaha sukses asal Sukabumi
Jadi segini UMP Jawa Barat dan UMK Sukabumi 2026 jika naik 8,5 persen
Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana
Wanita Sukabumi ini sukses ubah sampah kertas jadi uang kertas
Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!
Pengangkatan Komisaris BJB Bossman Mardigu dan Helmy Yahya dibatalkan OJK
Pemprov Jabar dan PT KAI hadirkan Kereta Petani dan Pedagang, Bandung – Sukabumi – Bogor
Redenominasi Rupiah: 2027 UMK Sukabumi Rp4,2 ribu

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 16:49 WIB

5 jaringan supermarket dan ritel milik pengusaha sukses asal Sukabumi

Kamis, 13 November 2025 - 08:00 WIB

Jadi segini UMP Jawa Barat dan UMK Sukabumi 2026 jika naik 8,5 persen

Rabu, 12 November 2025 - 15:53 WIB

Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana

Rabu, 12 November 2025 - 11:24 WIB

Wanita Sukabumi ini sukses ubah sampah kertas jadi uang kertas

Selasa, 11 November 2025 - 10:49 WIB

Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!

Berita Terbaru