Kisah Jembatan Lapuk Tetangga Star Energy Geotermal Salak Sukabumi Telan Korban Jiwa

- Redaksi

Senin, 16 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jembatan gantung di perbatasan Kalapanunggal dengan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi selalu ramai dilalui warga. l sukabumiheadline.com

Jembatan gantung di perbatasan Kalapanunggal dengan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi selalu ramai dilalui warga. l sukabumiheadline.com

sukabubumiheadline.com l Sebuah jembatan gantung sepanjang 24 meter, yang terlihat sudah lapuk, membentang di atas Sungai Citarik yang airnya terlihat surut karena kemarau panjang.

Padahal, jembatan tersebut terbilang vital karena menghubungkan aktivitas warga dua desa dan kecamatan berbeda, yakni Kalapanunggal dan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Mirisnya, jembatan tersebut terletak tidak jauh dari PLTP Salak yang menurut data yang ada setiap tahun menggelontor uang sebanyak puluhan miliar Rupiah dari Dana Bagi Hasil dan Bonus Produksi ke kas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seperti diberitakan sebelumnya, menurut data Sustainability Report PT Star Energy Geothermal Salak, Ltd. tahun 2022, puluhan miliar uang mengalir ke Kabupaten Sukabumi baik dari Dana Bagi Hasil maupun Bonus Produksi setiap tahunnya. Baca lengkap: Mengintip Dana Bagi Hasil dan Bonus Produksi PLTP Salak untuk Kabupaten Sukabumi

PLTP Gunung Salak. l Istimewa
PLTP Salak. l Istimewa

Jembatan Gantung Lapuk Tetangga SEGS

Namun demikian, sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan terpantau kondisinya masih memprihatinkan. Padahal, menurut data dalam Sustainability SEGS tahun 2022, ratusan juta Rupiah dana corporate social responsibilty mengalir setiap tahunnya ke dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi itu.

Seperti tidak jauh dari kawasan operasional SEGS, sebuah jembatan gantung yang nyaris ambruk membentang di atas Sungai Citarik.

Baca Juga :  Pria ini ditemukan tewas tersambar petir saat berteduh di Cikembar Sukabumi

Meskipun saat ini airnya surut sebab musim kemarau panjang, namun sungai yang mengalir di perbatasan Kampung Batu Gajah, Desa Walagsari, Kecamatan Kalapanunggal dengan Kampung Lio, Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan tersebut, seketika akan berubah beringas dan mengancam keselamatan jiwa ketika musim penghujan dan terjadi bah.

Bahkan, pernah pada 10 tahun lalu, saat aliran Sungai Citarik meluap, seorang warga tewas setelah terjatuh dari jembatan gantung tersebut dan hanyut terbawa arus. Berita Terkait: Satu Tewas, 2 Korban Jembatan Gantung Lapuk Penghubung Kalapanunggal-Kabandungan Sukabumi

Screenshot 2023 10 16 17 17 43 37 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Besi tiang jembatan yang sudah berkarat. l sukabumiheadline.com

Kini, sekira 10 tahun kemudian setelah peristiwa tersebut, jembatan yang terbilang vital karena setiap hari digunakan untuk menyeberangi sungai oleh sekira 100 KK warga Walagsari dan 45 KK warga Tugubandung tersebut, masih terlihat lapuk dan rawan ambruk.

Kondisi jembatan terlihat sangat memprihatinkan, di mana besi penyangga di kedua ujung jembatan sudah berkarat, tali-tali kawat di sisi kanan dan kiri pun terlihat sudah banyak yang putus.

Sementara, alas jembatan yang terbuat dari papan kayu alakadarnya, campuran kayu jengjeng dan kelapa tampak sudah banyak yang patah dengan bolong di banyak bagian.

Screenshot 2023 10 16 17 16 52 09 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Alas jembatan terbuat dari papan kayu lapuk. l sukabumiheadline.com

Seorang pengendara sepeda motor berusia muda bahkan sampai harus memanggil temannya, usai menghentikan laju motornya dari arah Kalapanunggal di ujung jembatan.

Baca Juga :  Warga Bojongasih Sukabumi Kerja Bakti Buka Jalan, Alasannya Bikin Terharu

Pemuda itu mengaku tak memiliki nyali untuk menyeberangkan motornya karena takut terjatuh. “Saya takut karena pernah terjatuh,” katanya.

Tidak lama kemudian, seorang pengendara motor lainnya terlihat tidak mau ambil pusing. Dengan setumpuk karung berisi rumput untuk ternak, ia memacu kendaraannya melintasi jembatan lapuk tersebut dengan penuh percaya diri.

Ditemui sukabumiheadline.com pada Sabtu (14/10/2023) siang, Abah Emad, salah seorang warga Kampung Lio menyebut mengaku prihatin karena jembatan tersebut seperti tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.

“Sama Abah aja dirawat sebisanya. Kadang juga ada bantuan dari desa. Pernah waktu itu dibantu paku 10 kilogram,” kata dia.

Kakek 15 cucu itu gak berharap banyak, ia hanya ingin jembatan itu diperbaiki agar dapat digunakan warga dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Disinggung soal bantuan dari perusahaan, Unocal, Chevron hingga saat ini PT SEGS, Emad mengaku tidak tahu banyak.

“Iya denger mah sering, katanya dari gunung (PLTP Salak-red) banyak bantuan untuk warga. Abah gak berharap banyak, minta jembatan itu diperbaiki aja,” Abah Emad memungkasi percakapan.

Untuk informasi, Pasal 3 Ayat (3) PP Nomor 28 Tahun 2016 tentang Besaran dan Tata Cara Pemberian Bonus Produksi Panas Bumi, berbunyi sebagai berikut: “Pemerintah Daerah Penghasil memprioritaskan pemanfaatan Bonus Produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi masyarakat di Wilayah Kerja.”

Berita Terkait

Terlibat prostitusi online tarif Rp175 ribu, remaja asal Sukabumi diamankan di Bogor
19 pelajar bandel asal Sukabumi yang masuk barak militer dapat jatah Rp6,6 juta per orang
8 PK KNPI Dapil 2 tunda rekomendasi ke balon Ketua DPD Kabupaten Sukabumi
Dukung TMMD ke-124, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi: Wujud sinergi bangun daerah
Anggota DPRD tantang Bupati Sukabumi tembus kemacetan Cibadak tanpa pengawalan
Hardiknas 2025, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi ingatkan soal keberpihakan anggaran
Ngeri! Ibu dan anak di Kota Sukabumi disiram air keras saat naik motor
Berkat aksi heroik ojol, pria asal Lampung jadi jambret di Sukabumi, akhirnya dibekuk

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:09 WIB

Terlibat prostitusi online tarif Rp175 ribu, remaja asal Sukabumi diamankan di Bogor

Kamis, 8 Mei 2025 - 03:35 WIB

19 pelajar bandel asal Sukabumi yang masuk barak militer dapat jatah Rp6,6 juta per orang

Rabu, 7 Mei 2025 - 19:55 WIB

8 PK KNPI Dapil 2 tunda rekomendasi ke balon Ketua DPD Kabupaten Sukabumi

Rabu, 7 Mei 2025 - 18:35 WIB

Dukung TMMD ke-124, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi: Wujud sinergi bangun daerah

Rabu, 7 Mei 2025 - 14:09 WIB

Anggota DPRD tantang Bupati Sukabumi tembus kemacetan Cibadak tanpa pengawalan

Berita Terbaru

Razia truk AMDK AQUA - Istimewa

Regulasi

Jika KDM setuju, mulai Juni 2025 jalanan Sukabumi bebas ODOL

Jumat, 9 Mei 2025 - 06:39 WIB

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 75?

Regulasi

Minum kopi di Sukabumi bakal dipajaki 5 persen

Kamis, 8 Mei 2025 - 22:22 WIB