Tak lagi sampai Cipatat, KA Siliwangi dari Sukabumi langsung ke Padalarang

- Redaksi

Rabu, 16 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Stasiun Padalarang - Google Maps

Stasiun Padalarang - Google Maps

sukabumiheadline.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mereaktivasi lima jalur kereta api yang tersebar di sejumlah daerah. Hal itu disampaikan  Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, usai menggelar pertemuan dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT KAI di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (15/4/2025).

Reaktivasi ini menyasar lima jalur kereta api peninggalan zaman kolonial Belanda yang kini terbengkalai, yaitu:

  1. Banjar–Pangandaran–Cijulang (82 km)
  2. Cibatu–Garut–Cikajang (47,5 km)
  3. Rancaekek–Tanjungsari (11,5 km)
  4. Cikudapateuh (Bandung)–Ciwidey (37,8 km)
  5. Cipatat–Padalarang (17 km)

Jika sudah terwujud, maka tidak lama lagi rangkaian KA Siliwangi relasi Sukabumi-Bandung tidak lagi berakhir di Cipatat, namun bisa langsung hingga Stasiun KA Padalarang. Baca selengkapnya: Terbaru, Jadwal KA Siliwangi Relasi Sukabumi-Bandung

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan demikian, warga Sukabumi yang hendak ke Ibu Kota Jawa Barat itu bisa langsung naik KA dalam Kota Bandung dari Padalarang.

Selama ini, penumpang KA Siliwangi dari Sukabumi setibanya di Stasiun KA Cipatat, harus naik angkot terlebih dulu untuk sampai di Stasiun KA Padalarang, sebelum melanjutkan ke Stasiun Bandung Kota.

Baca Juga :  Mulai kapan KA Siliwangi dari Sukabumi bisa langsung ke Padalarang?

“Reaktivasi kami yang paling dekat jalur kereta dari Bandung sampai Pangandaran. Itu baru sampai Banjar, kami bikin itu prioritas pertama selesaikan,” ujar Dedi Mulyadi.

Dedi menilai kereta api merupakan moda transportasi yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat dari segi biaya. “Sebenarnya jalur transportasi yang paling murah,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa kereta api dapat memberikan kontribusi positif terhadap sektor pariwisata, mengingat sifatnya yang massal dan anti macet.

“(Kereta api) Ini pengangkutannya massal, karena pengangkutannya massal mudah memobilisasi orangnya,” tambahnya.

Plt Kepala Dinas Perhubungan Jabar, Dhani Gumelar, menjelaskan reaktivasi dilakukan tidak sekadar membangkitkan nostalgia, tetapi untuk mendukung tiga tujuan besar: aksesibilitas ke kawasan wisata, memperluas distribusi logistik produk pertanian, serta mempermudah mobilisasi masyarakat.

Baca Juga :  Jadwal Lengkap dan Harga Tiket KA Siliwangi Relasi Sukabumi-Bandung PP Terbaru

“Untuk menunjang aksesibilitas menuju kawasan wisata seperti Pangandaran dan Garut, kemudian mempermudah pemasaran produksi pertanian, mendukung kawasan industri, dan memperlancar mobilisasi masyarakat,” ucap Dhani.

Dengan kesadaran akan efisiensi transportasi massal, jalur tersebut kembali dinilai sangat potensial. Ia mencontohkan jalur Banjar–Pangandaran–Cijulang yang jika dihidupkan kembali dapat memangkas waktu tempuh Bandung–Pangandaran dari 5–6 jam menjadi lebih singkat.

“Itu harapan Pak Gubernur,” katanya.

Meski begitu, reaktivasi ini bukan tanpa tantangan. Salah satu kendala terbesar adalah biaya tinggi, yang diperkirakan mencapai Rp 20 triliun.

“Masalahnya pembangunan kereta api itu tidak murah, mahal. Selain itu, beberapa lahan sekarang sudah dikuasai oleh masyarakat dan perlu ada penyesuaian dari sisi teknis,” jelas Dhani.

Untuk informasi, jalur KA relasi Cipatat-Padalarang di wilayah Kabupaten Bandung Barat akan kembali diaktifkan. Pengaktifkan dilakukan dengan membuat jalur alternatif baru. Hal itu disampaikan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Bandung Endang Setiawan.

“Reaktivasi Jalur KA (kereta api) Cipatat – Padalarang telah tercantum dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional hingga Tahun 2030 sesuai dengan KM 296 Tahun 2020,” katanya.

Berita Terkait

TJT: GT Bocimi Seksi 2 titik krusial macet saat Libur Nataru
Bandara Internasional Jawa Barat bakal dijadikan khusus haji dan umrah Indonesia
Reaktivasi jalur KA Cipatat-Padalarang segera! Sukabumi-Bandung bebas macet
Belajar dari Sukabumi, Dedi Mulyadi kirim SE Larangan Tebang Pohon ke bupati dan wali kota
Arkeolog: Gunung Padang dibangun 6.000 SM, ditemukan artefak perunggu dan tembikar
Jakarta-Bogor-Sukabumi-Cianjur dilayani Kereta Wisata Jaka Lalana mulai 14 Desember
Dedi Mulyadi kaji ulang Hari Jadi Jawa Barat, mengacu penobatan Prabu Siliwangi
Penampakan sebelum dan sesudah gerbang Gedung Sate senilai Rp3,9 M

Berita Terkait

Jumat, 12 Desember 2025 - 04:15 WIB

TJT: GT Bocimi Seksi 2 titik krusial macet saat Libur Nataru

Rabu, 10 Desember 2025 - 08:00 WIB

Bandara Internasional Jawa Barat bakal dijadikan khusus haji dan umrah Indonesia

Rabu, 10 Desember 2025 - 03:39 WIB

Reaktivasi jalur KA Cipatat-Padalarang segera! Sukabumi-Bandung bebas macet

Rabu, 3 Desember 2025 - 17:21 WIB

Belajar dari Sukabumi, Dedi Mulyadi kirim SE Larangan Tebang Pohon ke bupati dan wali kota

Senin, 1 Desember 2025 - 08:00 WIB

Arkeolog: Gunung Padang dibangun 6.000 SM, ditemukan artefak perunggu dan tembikar

Berita Terbaru