Harga Terigu Naik, Omzet Usaha Roti di Ciambar Sukabumi Tercekik

- Redaksi

Minggu, 13 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Cinta Bakery Ciambar. l Fery Heryadi

Cinta Bakery Ciambar. l Fery Heryadi

SUKABUMIHEADLINE.com l CIAMBAR – Menikmati roti dengan minuman hangat, baik kopi maupun susu atau teh, tentunya merupakan padanan makanan dan minuman yang pas. Terlebih jika keduanya dinikmati pada pagi, malam, ataupun saat hujan turun.

Di Sukabumi banyak usaha roti skala rumahan dan kecil. Roti yang biasa banyak disantap warga Sukabumi di warung-warung atau kedai kopi.

Namun tak banyak yang tahu jika saat ini mereka, produsen roti, sedang mengeluh tingginya harga terigu. Mereka menyebut kondisi mahalnya harga terigu nyaris membuat mereka frustasi, antara sekadar bertahan atau banting stir usah lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jumat (11/3/2022), sukabumiheadline.com menyambangi kediaman Asep Cinta Bakery, begitu pria berusia 35 tahun itu minta disapa. Ayah dua anak ini tinggal di Kampung Kembang Kuning, Desa Munjul, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga :  4 Juta Wisatawan Diprediksi Masuk Sukabumi, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya

Di rumahnya yang sederhana, Asep memproduksi roti tawar dan roti dengan berbagai varian rasa. Meskipun diproduksi di dapur sempit, tapi peralatan yang digunakan Asep relatif modern.

“Sengaja pakai peralatan modern, biar anak-anak juga bisa belajar membuat roti dan melanjutkan usaha saya nanti,” ujar Asep beralasan.

Untuk soal harga, Asep menjual dengan harga terbilang murah. Untuk roti tawar dengan isi sepuluh potong, awalnya ia menjualnya hanya Rp7 ribu saja. Namun, sejak dua bulan lalu, ia terpaksa harus menaikkan harga jual menjadi Rp10 ribu.

“Harga itu, untuk saat ini, ngepres pisan. Harga terigu saja sekarang naik hampir dua kali lipat, dari sebelumnya Rp115 ribu menjadi Rp215 ribu,” keluhnya.

Baca Juga :  Ruas Jalan Kabandungan Sukabumi, Hancur dan Tak Ada PJU

Namun, saat ini Asep mengaku hanya berusaha bertahan agar usahanya tetap berjalan. “Berat memang. Untuk saat ini, gak akan ada yang bisa menjual seharga itu,” kata dia.

Untuk modal, setiap satu kali produksi, Asep mengaku mengeluarkan antara Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Dengan kondisi harga terigu mahal, ia mengaku hanya mendapat laba kotor sekira Rp100 ribu sampai Rp200 ribu saja.

“Keuntungan segitu, habis buat bayar yang kerja juga. Mau gimana lagi, sekarang bisa bertahan aja sudah alhamdulillah. Kadang terpikir juga untuk berhenti usaha dulu, tapi gimana nanti,” keluh Asep.

Karenanya, Asep berharap kondisi perekonomian bisa kembali segera pulih. “Ya mudah-mudahan bisa normal kembali karena kalau kondisi seperti ini terlalu lama, berat untuk usaha kecil seperti saya,” tandas Asep.

Berita Terkait

Sukabumi bakal punya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Camilan kreasi difabel asal Sukabumi ekspor ke luar negeri, dipuji Menteri UMKM
Pertamina Patra Niaga tetapkan beli elpiji 3 kg pakai QRIS ini kelebihannya
Doyan ngebut dan ongkos semaunya, ini pengakuan sopir Colt Bogor-Sukabumi
Penghubung Sukabumi senilai Rp7,7 triliun jadi jalan tol pertama diresmikan Prabowo 2026
Mau gaji Rp55 juta per bulan? Jepang butuh 40 ribu naker asal RI
Uang pensiun Jokowi Rp30,2 juta per bulan, tagihan listrik dan kesehatan ditanggung
KRL Bogor mau lanjut ke Sukabumi? Ini komentar Kemenhub terbaru

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 23:57 WIB

Sukabumi bakal punya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Jumat, 10 Oktober 2025 - 02:29 WIB

Camilan kreasi difabel asal Sukabumi ekspor ke luar negeri, dipuji Menteri UMKM

Kamis, 9 Oktober 2025 - 22:34 WIB

Pertamina Patra Niaga tetapkan beli elpiji 3 kg pakai QRIS ini kelebihannya

Senin, 6 Oktober 2025 - 14:15 WIB

Penghubung Sukabumi senilai Rp7,7 triliun jadi jalan tol pertama diresmikan Prabowo 2026

Minggu, 5 Oktober 2025 - 17:20 WIB

Mau gaji Rp55 juta per bulan? Jepang butuh 40 ribu naker asal RI

Berita Terbaru

Regulasi

Sukabumi bakal punya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Jumat, 10 Okt 2025 - 23:57 WIB