Tukang Gorengan jadi Bos Bengkel di Nagrak Sukabumi, Sampai Bisa Umroh

- Redaksi

Kamis, 15 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Heri (48 Tahun) asal Kampung Sinagar RT 02/02 Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi melaksanakan Umrah. | Foto : Adinda Surya Hadi

Heri (48 Tahun) asal Kampung Sinagar RT 02/02 Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi melaksanakan Umrah. | Foto : Adinda Surya Hadi

SUKABUMIHEADLINE.com l NAGRAK – Heri (48 Tahun) asal Kampung Sinagar RT 02/02 Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, sukses menjalanakan bisnis bengkelnya setelah mengalami jatuh bangun selama bertahun-tahun.

Bapak dua anak ini dulunya adalah penjual gorengan dan pernah menjadi tukang ojek.

Sejak kecil hingga remaja, Heri sudah terbiasa membantu orangtuanya menjual gorengan mulai dari dipikul sampai dibawa menggunakan gerobak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari hasil berjualan gorengan tersebut, ia di beri upah sebesar Rp 5-10 ribu per hari. Hal tersebut dilakoninya sampai orangtuanya meninggal.

“Jualan bantu orangtua sejak umur 10 sampau 17 tahun, penghasilan dari jualan gorengan Rp 5-10 ribu per hari,” kata Heri kepada sukabumiheadline.com.

Tak cukup dengan pendapatan dari menjual gorengan, Heri beralih menjadi seorang tukang ojek yang diyakini bisa lebih menghasilkan, sebari menabung dari hasil keringatnya menjadi tukang ojek, ia juga memberanikan diri untuk membuka usaha tambal ban.

Baca Juga :  Gadis asal Cicantayan Sukabumi Ini Kuliah Sambil Jualan Cireng

“Karena bosan juga jualan gorengan, pengen menambah penghasilan, jadilah beralih profesi menjadi tukang ojek, sambil menabung sedikit demi sedikit,” ungkapnya.

Tukang
Heri (48 Tahun) asal Kampung Sinagar RT 02/02 Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Adinda Suryahadi

Membuka usaha tambal dengan modal Rp. 100.000 beserta alat seadanya. Seiring berjalan nya waktu, karena keinginan yang begitu kuat, ia mengambil jalan pintas dengan mengajukan pinjaman modal kepada Bank sebesar Rp 2 Juta, untuk mengembangkan usaha tambal ban nya. “Usaha tambal ban per hari penghasilan kotor kisaran Rp 80-100 Ribu dapet.”

Baca Juga :  Sejarah Terbentuknya Kawah Ratu, Warga Sukabumi Wajib Tahu

Beruntung, bapak dua anak tersebut memiliki istri yang setia dan tetap mendukung apapun usaha suami nya. Istri Heri, Iis Sulastri (43 tahun) juga ikut membantu suami nya menanam modal dari hasil kerjanya sebagai buruh pabrik.

Dari yang sebelumnya hanya tambal ban saja, perlahan tapi pasti tambal ban nya merambah menjadi sebuah bengkel dengan pelayanan dan ketersediaan sparepart yang lebih lengkap.

“Mulai buka bengkel tahun 2000, di depan rumah. Kisaran omset Rp 2 Juta per hari saat keadaan normal, namun setelah pandemi anjlok sampai 50 persen. 2009, hasil tabungan dipakai beli kios seharga Rp 30 Juta, di wilayah perbatasan Desa Nagrak Selatan dan Utara,” imbuhnya.

Saat ini, Heri sudah mampu memperkerjakan dua orang karyawan. Dari perjalanan usahanya, ia sudah bisa berangkat umroh bersama istri pada tiga tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2019 sebelum adanya Covid-19.

Berita Terkait

Mengenal pesona green stone Sukabumi yang mendunia
Petani Cidadap Sukabumi keluhkan harga pupuk subsidi dijual lebih mahal
Selain Maruarar Sirait, anaknya juga ngebet investasi di Persib Bandung, ternyata ini alasannya
Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO
Rajin kritik Dedi Mulyadi, ternyata gaji Komisioner KPAI capai Rp26 juta per bulan
Hanipa, pesepakbola Timnas Putri asal Sukabumi ini minta bantuan Dedi Mulyadi
Pendiri Microsoft, Bill Gates tak ingin mati dalam keadaan kaya: Memalukan
Persib masuk bursa efek, Menteri PKP akan investasi Rp100 M, berharta Rp1,5 T ini rinciannya

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 00:16 WIB

Mengenal pesona green stone Sukabumi yang mendunia

Selasa, 3 Juni 2025 - 13:00 WIB

Petani Cidadap Sukabumi keluhkan harga pupuk subsidi dijual lebih mahal

Senin, 2 Juni 2025 - 19:36 WIB

Selain Maruarar Sirait, anaknya juga ngebet investasi di Persib Bandung, ternyata ini alasannya

Kamis, 29 Mei 2025 - 08:40 WIB

Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO

Rabu, 28 Mei 2025 - 10:00 WIB

Rajin kritik Dedi Mulyadi, ternyata gaji Komisioner KPAI capai Rp26 juta per bulan

Berita Terbaru