Didirikan wanita Sukabumi, Xendit bukukan transaksi Rp428 triliun pada 2024

- Redaksi

Rabu, 5 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Payment gateway Xendit - Xendit

Payment gateway Xendit - Xendit

sukabumiheadline.com – Xendit, perusahaan teknologi keuangan di Indonesia, mengumumkan pencapaian pertumbuhan positif pada 2024.

Xendit mengeklaim terus berkomitmen untuk menyediakan solusi pembayaran yang inovatif dan andal, serta terus berupaya menjadi mitra bagi berbagai jenis bisnis di Indonesia dalam mendukung perkembangan ekonomi digital di Tanah Air.

Menurut keterangan resmi Xendit yang diterima sukabumiheadline.com, perusahaan memproses lebih dari 350 juta transaksi pada 2024. Angka tersebut melonjak 30 persen dibandingkan 2023, dengan mencapai total nilai transaksi (TPV) melampaui Rp428 triliun, atau meningkat pesat sebesar 40 persen year-on-year (2023/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga:

Menurut Managing Director Xendit Indonesia, Mikiko Steven, pencapaian tersebut menunjukkan kepercayaan yang diberikan oleh merchant kepada Xendit dan dedikasi perusahaan dalam menyediakan solusi yang memberdayakan bisnis untuk berkembang di ekonomi digital.

“Kami bersyukur atas pencapaian
di tahun 2024. Pertumbuhan positif ini mendorong kami untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam mempercepat inklusi keuangan di seluruh Indonesia,” papar Mikiko, Selasa (4/2/2025).

Ledakan QRIS Pacu Pertumbuhan:
Xendit mencatat lonjakan transaksi QRIS sebesar 150%, memproses lebih dari 61 juta transaksi di tahun 2024, dengan total nilai melampaui US$190 juta.

Baca Juga :  Mengenal Xendit, payment gateway didirikan mojang Sukabumi bernilai Rp14 triliun

Pertumbuhan eksplosif ini menyoroti adopsi cepat QRIS sebagai metode pembayaran pilihan di Indonesia.

“Adopsi QRIS yang pesat mentransformasi lanskap pembayaran digital Indonesia. Xendit bangga dapat berkontribusi dalam transformasi ini, menyediakan integrasi QRIS yang mudah dan pengalaman pengguna yang lancar bagi bisnis. Kami berkomitmen untuk mendorong adopsi QRIS dan mempromosikan inklusi keuangan di Indonesia.” jelas Mikiko.

Baca Juga:

Sorotan pertumbuhan utama

Mikiko mencatat ada 4 faktor utama yang mendukung pertumbuhan Xendit selama 2024 lalu.

Pertama, Pertumbuhan merchant di semua segmen. Diketahui, Xendit mengalami pertumbuhan signifikan di semua segmen merchant, dengan peningkatan 40% merchant aktif di segmen mid-market, 37% di segmen UMKM, dan stabilitas yang berkelanjutan di segmen enterprise. Hal ini menunjukkan kemampuan Xendit dalam menyediakan solusi yang disesuaikan untuk bisnis di setiap tahap pertumbuhan.

Kedua, adalah adanya dominasi akun virtual, yakni sebanyak 80% dari total TPV payment gateway Xendit. Hal ini menunjukkan peran pentingnya dalam memfasilitasi transaksi bernilai tinggi di Indonesia.

Baca Juga :  Warga Sukabumi, OJK Rislis Daftar 100 Pinjol Ilegal

Ketiga, aksesibilitas e-wallet. E-wallet memimpin dalam volume transaksi, terhitung 50% dari total transaksi yang diproses, didorong oleh kemudahan dan aksesibilitasnya untuk pembelian sehari-hari.

Selanjutnya yang terakhir, adanya kemudahan menggunakan Kode QR. Kode QR yang semakin populer di masyarakat, memberikan berkontribusi 15% dari total jumlah transaksi. Hal itu menunjukkan kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan.

Tentang Xendit

Xendit adalah perusahaan teknologi keuangan yang menyediakan solusi pembayaran dan menyederhanakan proses pembayaran untuk bisnis di Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Asia
Tenggara, mulai dari UMKM, startup, e-commerce hingga perusahaan besar.

“Xendit memungkinkan bisnis untuk menerima pembayaran, mengoperasikan pasar, dan lainnya, melalui platform yang mudah diintegrasikan, didukung oleh layanan pelanggan 24 jam,” jelas Public Relation & Corporate Communication Lead, Ami Windarti.

Sebagai startup Indonesia pertama yang lulus dari YCombinator dan unicorn pembayaran B2B pertama di Indonesia, didukung oleh investor global dan perusahaan modal ventura di wilayah Asia Tenggara, Xendit mendukung beberapa merek tercepat berkembang di Asia Tenggara, termasuk Traveloka, Wish, dan Grab.

Didirikan wanita asal Sukabumi

Tessa Wijaya
Biodata, karier dan suami Tessa Wijaya, Wanita Sukabumi pendiri unicorn Xendit bernilai Rp12 triliun – @tessawijaya

Untuk informasi, salah seorang pendirian Xendit, Tessa Wijaya, adalah sosok Wanita Sukabumi yang inspiratif. Ia sukses mendirikan perusahaan Xendit sebagai gerbang pembayaran atau payment gateway untuk berbagai usaha.

Tessa sendiri lahir di Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada 21 September 1981. Baca selengkapnya: Mengenal Xendit, payment gateway didirikan mojang Sukabumi bernilai Rp14 triliun

Berita Terkait

Helmy Yahya dan Bossman Mardigu ungkap alasan mau jadi Komisaris bjb
Mengenal Equil, air minum premium dari Sukabumi yang mendunia, pabrik bak istana
Dedi Mulyadi: Kurangi pegawai Bank bjb dan tutup kantor cabang tak produktif!
Penjelasan manajemen soal kerja sama Rp1,5 triliun Persib Bandung dan Allianz
Tanya jawab seputar Noon App, kisah sukses e-commerce asal UEA jadi pemain global
Muhammadiyah luncurkan minimarket syariah MentariMart, tertarik?
Zendo: Ojol milik Muhammadiyah tersebar di puluhan kota, begini cara daftarnya
Sudah ada 7 SPKLU di Sukabumi lho, minat punya? Ini syaratnya

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 21:14 WIB

Helmy Yahya dan Bossman Mardigu ungkap alasan mau jadi Komisaris bjb

Rabu, 16 April 2025 - 00:49 WIB

Mengenal Equil, air minum premium dari Sukabumi yang mendunia, pabrik bak istana

Senin, 14 April 2025 - 10:40 WIB

Dedi Mulyadi: Kurangi pegawai Bank bjb dan tutup kantor cabang tak produktif!

Senin, 14 April 2025 - 07:57 WIB

Penjelasan manajemen soal kerja sama Rp1,5 triliun Persib Bandung dan Allianz

Rabu, 19 Maret 2025 - 00:01 WIB

Tanya jawab seputar Noon App, kisah sukses e-commerce asal UEA jadi pemain global

Berita Terbaru

Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi - Facebook

Jawa Barat

Dedi Mulyadi diancam akan dibunuh, Polda Jabar pantau

Rabu, 23 Apr 2025 - 19:06 WIB