Pemimpin Muslim Chechnya: Terimakasih, Indonesia

- Redaksi

Rabu, 13 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov. l Istimewa

Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com l Pemimpin Muslim Chechnya Ramzan Kadyrov berterimakasih kepada Indonesia dan negara-negara Islam yang dianggapnya mendukung Rusia.

Selain Indonesia, negara-negara yang diklaim mendukung Rusia di antaranya Saudi Arabia, Turki, Uni Arab Emirat, Pakistan, Palestina, Irak, Suriah, Iran, Libia, Yordania, Mesir, Qatar, Azerbaijan, Aljazair, Afganistan, Bangladesh, Bahrain, Bosnia dan Herzegovina dan Brunei Darussalam.

Lalu ada, Burkina Faso, Gambia, Guinea, Guinea Bissau, Djibouti, Yaman, Kazakhstan, Kirgizstan, Kuwait, Lebanon, Mauritania, Malaysia, Mali, Maladewa, Maroko, Niger, Nigeria, Oman, Senegal, Somali, Sudan, Tajikistan, Tunisia, Turkmenistan, Uzbekistan, Chad, dan banyak lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ramzan mengklaim seluruh dunia Islam menunjukkan dukungan kepada Rusia dengan tidak menjatuhkan sanksi seperti yang dilakukan negara-negara Barat.

Dalam tulisannya tentang dukungan dunia Islam terhadap Rusia, Ramzan mengatakan, sebagai Muslim, merupakan suatu kepuasan besar ketika mengetahui seluruh dunia Islam mendukung Rusia yang disebutnya dalam pertarungan melawan kejahatan universal.

Baca Juga :  Ramzan Kadyrov, Sahabat Vladimir Putin Bangga Anaknya Pukuli Pembakar AlQuran

Menurutnya, tidak ada satu pun negara yang mayoritas penduduknya Muslim menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Untuk itu, dia berterima kasih.

“Atas nama 30 juta muslim Rusia, saya ingin menyampaikan kepada Anda semua terima kasih yang setulus-tulusnya. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai (negara) Anda semua,” tulis Kadyrov yang diterjemahkan oleh Kedubes Rusia di Indonesia, Selasa (12/4/2022).

“Hari ini, Anda semua membuktikan bahwa umat Islam selalu berpihak pada kebenaran dan keadilan,” tulisnya.

Pemimpin Chechnya, salah satu subjek federal Federasi Rusia, ini mengatakan, Rusia adalah negara yang menghormati dan melindungi hak jutaan Muslim, baik yang tinggal di wilayahnya maupun di luar wilayahnya.

Baca Juga :  Tantang Putin Duel, Elon Musk Ditantang Balik Pemimpin Hafidz Quran Ini

Dia mengatakan, sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Rusia, siapa pun dilarang menyinggung perasaan umat beragama, menyebut teks-teks kitab suci sebagai materi ekstremis.

“Dilarang menghina nabi dan rasul kami yang tercinta. Propaganda LGBT dan penyimpangan lainnya juga sangat dilarang. Negara kami, Rusia, melindungi hak muslim dan seluruh umat beragama,” tulisnya.

Dia mengecam keras Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang dinilai telah membantu Ukraina. “Saya bangga bahwa saya seorang muslim dan menyaksikan bagaimana seluruh umat Islam bersatu dengan kami dan menyampaikan posisi mereka yang tegas melawan Barat,” tulisnya.

Dia juga menegaskan Rusia tidak akan berhenti sampai tercapai kedamaian di seluruh dunia. “Oleh karena itu, sebagaimana Biden dan antek-anteknya yang membantu rezim Kyiv, kami tidak akan menyisakan, bahkan aroma tubuh orang Nazi, Bandera, dan setan-setan di Ukraina,” tulis Kadyrov.

Berita Terkait

Respons Israel, OKI akan bentuk NATO versi negara Muslim
Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak
Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!
Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan
Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat
Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan
Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus
Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara

Berita Terkait

Selasa, 16 September 2025 - 00:11 WIB

Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak

Jumat, 12 September 2025 - 01:36 WIB

Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!

Rabu, 10 September 2025 - 22:11 WIB

Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan

Selasa, 2 September 2025 - 22:03 WIB

Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:22 WIB

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan

Berita Terbaru