Pengganti Pertalite Dijual Rp3 Ribu, Warga Sukabumi Wajib Tahu Risiko Gunakan CNG

- Redaksi

Minggu, 25 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dua tabung gas CNG meledak di atas truk di Cibadak. l Istimewa

Dua tabung gas CNG meledak di atas truk di Cibadak. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Meskipun murah dan irit bahan bakar Compressed Natural Gas atau CNG ternyata banyak juga risikonya. Bahkan, risikonya cenderung sangat fatal jika kita tidak hati-hati.

Seperti diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, bahan bakar CNG diianggap lebih ramah lingkungan dibanding dengan Pertalite. Namun, penggunaan CNG  juga memiliki risiko yang harus diperhatikan.

Risiko Keselamatan Pengendara 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu risiko utama dari penggunaan CNG adalah kemungkinan terjadinya kebocoran. CNG adalah gas yang dikompresi dalam tekanan tinggi, sehingga bila terjadi kebocoran, gas tersebut dapat menyebabkan kebakaran atau kecelakaan lainnya.

Untuk menekan risiko kebocoran, kendaraan yang menggunakan CNG harus terus-menerus diperiksa dan diperbaiki apabila diperlukan.

Selain itu, penggunaan CNG juga memiliki risiko keselamatan yang perlu diperhatikan. Gas CNG dapat terbakar dengan mudah apabila terkena api atau panas yang tinggi, sehingga perlu diperhatikan keamanan saat menggunakan CNG, terutama saat mengisi bahan bakar atau mengubah sistem bahan bakar kendaraan.

Baca Juga :  Menghitung fulus Pemkab Sukabumi dari PBB pertambangan, perkebunan dan perhutanan

Risiko Ekonomi

CNG dijual dengan harga lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil lainnya, tapi biaya instalasi sistem CNG untuk kendaraan bisa cukup mahal.

Selain itu, jaringan pengisian CNG masih terbatas di beberapa wilayah, sehingga tidak selalu mudah untuk mengisi bahan bakar tersebut.

Namun, dengan memperhatikan risiko-risiko tersebut dan mengikuti petunjuk pemeliharaan yang sesuai, penggunaan CNG sebagai bahan bakar kendaraan dapat menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya.

Karenanya, pemerintah tampaknya mulai serius mempertimbangkan untuk menjadikan CNG sebagai pengganti pertalite.

Bahan Bakar CNG Pengganti Pertalite Ternyata Ada Juga Risikonya, Apa Saja? Selengkapnya Baca Disini
Instalasi CNG ke kendaraan Mobil. l Istimewa

Spesifikasi Tabung CNG

CNG nantinya akan memiliki tabung dengan ukuran 14 x 53 cm. Ukuran tersebut sudah diperhitungkan sehingga cukup ringkas jika ditempatkan secara aman di sisi kiri dan kanan kemudi.

Selain itu, tabung CNG yang akan digunakan dibuat dari bahan baja dengan standard keselamatan tinggi. Kapasitan tabung ini 2.5 liter setara premium (lsp). Dalam sekali pengisian penuh memiliki daya jelajah hingga 100 km.

Baca Juga :  Innalillahi, Tiga Rumah di Mangunjaya Sukabumi Ludes Dilalap Api

Komposisi utama CNG untuk sepeda motor adalah metana yang bersih dan beroktan tinggi mampu memberikan manfaat performa mesin yang baik dan gas buang yang ramah lingkungan.

Adapun, monversi dari bahan bakar minyak ke bahan bakar gas untuk penggunaan sepeda motor akan berdampak positif. Sebab, harga bahan bakar yang dapat dihemat mencapai 55% setara Rp6,9 juta per tahun (konsumsi 4 liter BBM pertalite/hari)

“Untuk target konversi kendaraan sepeda motor sebanyak 100 ribu unit,” jelas Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto.

Target Lima Tahun Kedepan

Haryo menambahkan, dalam lima tahun ke depan pihaknya menargetkan CNG dijadikan sebagai bahan bakar untuk sepeda motor, kapal nelayan tradisional, dan kendaraan roda empat.

“Kami proyeksikan, program ini akan mengoptimalkan pemanfaatan SPBG milik Pertamina yang dibangun menggunakan dana mandiri dan APBN,” kata Haryo.

“Ada 35 SPBG untuk direaktivasi secara bertahap. Saat ini sudah 3 unit di Semarang yang telah direvitalisasi,” imbuhnya.

Berita Terkait

Pemegang polis asuransi harus bayar 10% jika masuk rumah sakit
Mengenal pesona green stone Sukabumi yang mendunia
Petani Cidadap Sukabumi keluhkan harga pupuk subsidi dijual lebih mahal
Selain Maruarar Sirait, anaknya juga ngebet investasi di Persib Bandung, ternyata ini alasannya
Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO
Rajin kritik Dedi Mulyadi, ternyata gaji Komisioner KPAI capai Rp26 juta per bulan
Hanipa, pesepakbola Timnas Putri asal Sukabumi ini minta bantuan Dedi Mulyadi
Pendiri Microsoft, Bill Gates tak ingin mati dalam keadaan kaya: Memalukan

Berita Terkait

Senin, 9 Juni 2025 - 23:17 WIB

Pemegang polis asuransi harus bayar 10% jika masuk rumah sakit

Rabu, 4 Juni 2025 - 00:16 WIB

Mengenal pesona green stone Sukabumi yang mendunia

Selasa, 3 Juni 2025 - 13:00 WIB

Petani Cidadap Sukabumi keluhkan harga pupuk subsidi dijual lebih mahal

Senin, 2 Juni 2025 - 19:36 WIB

Selain Maruarar Sirait, anaknya juga ngebet investasi di Persib Bandung, ternyata ini alasannya

Kamis, 29 Mei 2025 - 08:40 WIB

Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO

Berita Terbaru

Petugas kebersihan Kabupaten Sukabumi - Istimewa

Headline

Miris, 739 ribu warga Kabupaten Sukabumi hanya lulus SD

Senin, 9 Jun 2025 - 02:44 WIB