11 ribu lulusan SMA/SMK dan 1.000 S1 hingga S3 di Kabupaten Sukabumi jadi pengangguran

- Redaksi

Kamis, 27 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi pengangguran - Istimewa

Ilustrasi pengangguran - Istimewa

sukabumiheadline.com – Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari pekerjaan, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

Umumnya pengangguran disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada serta mampu menyerapnya.

Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Pencarian kerja adalah proses mencocokkan pekerja dengan pekerjaan yang sesuai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jumlah pengangguran menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Sukabumi

Mengutip data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi tahun 2024, terdapat belasan ribu pengangguran di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2023.

Lulusan SMA sederajat yang menganggur di Kabupaten Sukabumi jumlahnya mencapai belasan ribu orang, angka tersebut mendominasi dibandingkan dengan lulusan jenjang pendidikan lainnya. Berikut rinciannya:

Baca Juga :  Puluhan ribu pria di Kabupaten Sukabumi menganggur dan mengurus rumah tangga
  • Pada tahun 2023, lulusan SD yang menganggur mencapai 967 orang. Kemudian lulusan SMP sebanyak 1.866, angka itu diklaim turun dibandingkan tahun 2022 sebanyak 641 orang.
  • Selanjutnya lulusan SMA sederajat yang menganggur pada tahun 2024 mencapai 11.290 orang, juga diklaim turun dibandingkan tahun 2022 sebanyak 15.723 orang.
  • Kemudian lulusan sarjana muda (D3) sebanyak 292 orang, turun dibandingkan tahun 2022 sebanyak 505 orang. Lalu lulusan sarjana (S1) sebanyak 624 orang turun dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 950 orang.
  • Selain itu, ada sebanyak 23 orang (8 orang pada 2022) lulusan S2 dan S3 yang juga menganggur. Sehingga total pengangguran di Kabupaten Sukabumi pada 2023 sebanyak 15.062 orang, atau turun dibandingkan tahun 2022 yang sebanyak 20.337 orang.
Baca Juga :  Mau Tahu Jumlah Pengangguran di Kabupaten Sukabumi Lulusan SD hingga S1? Cek di Sini

Penyebab dan dampak pengangguran

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Selain itu kurangnya informasi di mana pencari kerja tidak memiliki akses untuk mencari informasi tentang perusahaan yang kekurangan tenaga kerja.

Selain itu, kurangnya keahlian yang dimiliki oleh pencari kerja serta kurangnya perhatian pemerintah terhadap peningkatan soft skill pencari kerja menjadi penyebab tingginya angka pengangguran di Indonesia.

Di sisi lain, tingginya angka pengangguran berdampak buruk bagi perekonomian, seperti rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat, rendahnya produktivitas dan pendapatan masyarakat, dan menurunnya tingkat investasi.

Bahkan, tingginya tingkat pengangguran dapat memicu tindak kriminalitas akibat naiknya angka kemiskinan, terganggunya stabilitas ekonomi, sosial, politik, dan mengurangi penerimaan negara, serta menurunnya tingkat pajak penghasilan sehingga proses pembangunan ekonomi nasional terhambat.

Apabila hal-hal tersebut dibiarkan maka pengangguran dapat menjadi masalah sosial, seperti timbulnya kemiskinan, tingginya angka kejahatan, dan masalah sosial lainnya.

Berita Terkait

Mengenal pesona green stone Sukabumi yang mendunia
Petani Cidadap Sukabumi keluhkan harga pupuk subsidi dijual lebih mahal
Selain Maruarar Sirait, anaknya juga ngebet investasi di Persib Bandung, ternyata ini alasannya
Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO
Rajin kritik Dedi Mulyadi, ternyata gaji Komisioner KPAI capai Rp26 juta per bulan
Hanipa, pesepakbola Timnas Putri asal Sukabumi ini minta bantuan Dedi Mulyadi
Pendiri Microsoft, Bill Gates tak ingin mati dalam keadaan kaya: Memalukan
Persib masuk bursa efek, Menteri PKP akan investasi Rp100 M, berharta Rp1,5 T ini rinciannya

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 00:16 WIB

Mengenal pesona green stone Sukabumi yang mendunia

Selasa, 3 Juni 2025 - 13:00 WIB

Petani Cidadap Sukabumi keluhkan harga pupuk subsidi dijual lebih mahal

Senin, 2 Juni 2025 - 19:36 WIB

Selain Maruarar Sirait, anaknya juga ngebet investasi di Persib Bandung, ternyata ini alasannya

Kamis, 29 Mei 2025 - 08:40 WIB

Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO

Rabu, 28 Mei 2025 - 10:00 WIB

Rajin kritik Dedi Mulyadi, ternyata gaji Komisioner KPAI capai Rp26 juta per bulan

Berita Terbaru