Bunda Sukabumi wajib tahu, fenomena pick-me girl dan pick-me boy cenderung tak baik

- Redaksi

Selasa, 17 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pick-me girl - Istimewa

Pick-me girl - Istimewa

sukabumiheadline.com – Para orang tua di Sukabumi, Jawa Barat, yang memiliki anak gadis wajib tahu fenomena pick-me girl yang kini ramai di berbagai platform media sosial (medsos).

Istilah pick-me girl atau PMG kerap digunakan di media sosial dan perbincangan nonformal yang mengarah pada perempuan dengan karakteristik atau perilaku tertentu. Apa arti pick-me girl sebenarnya?

Menurut psikolog kognitif dari University of Memphis, Amber Wardell, PhD dalam Psychology Today, pick-me girl adalah istilah untuk merujuk pada perempuan yang memohon perhatian, validasi, atau penerimaan dari laki-laki. Namun sayangnya, hal itu kerap dilakukan dengan cara merendahkan perempuan lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pick-me girl biasanya ditandai dengan ucapan atau perilaku yang menggambarkan “Aku nggak kayak cewek pada umumnya” atau “I’m not like other girls.”

Contoh lainnya dalam kehidupan sehari-hari seperti mengucapkan, mengepos di media sosial, atau menunjukkan dengan perilaku bahwa “Aku tidak seperti perempuan lain yang suka berbelanja dan bergosip sepanjang waktu.”

Ucapan, sikap, dan perilaku pick-me cenderung mengkotak-kotakkan perempuan pada stereotip yang ia yakin dibenci laki-laki, seperti stereotip suka menghabiskan uang untuk berbelanja dan bergosip.

Contoh ucapan dan perilaku mendidik pick-me di rumah

  • Kamu harus tunjukkan, kamu anak mama harus selalu tampil paling cantik dibandingkan anak lainnya.
  • Sebagai anak mama, kamu harus tampil lebih berkelas, jangan kayak anak-anak lain
  • Kamu anak mama, tunjukkan bahwa kamu mandiri, jangan seperti anak-anak lain yang manja.

Contoh ucapan dan perilaku pick-me girl di medsos

  • Aku ini kuat, mandiri; nggak seperti perempuan lain
  • Aku bisa cari uang sendiri, nggak seperti perempuan lain/nggak minta ke pasangan/orang tua seperti perempuan lain
  • Aku ini perempuan seutuhnya, bisa masak dan merawat diri
  • Aku ini perempuan karier, bisa (masukkan stereotip kekuatan working mom dibandingkan dengan ibu rumah tangga)
  • Aku ini ibu rumah tangga, jago (masukkan stereotip kekuatan ibu rumah tangga dibandingkan dengan working mom)
  • Aku nggak malu kalau nggak pakai make up kalau ke luar rumah, nggak kayak perempuan lain
  • Aku nggak takut panas-panasan, nggak kayak perempuan lain
  • Aku suka sepak bola/boxing/angkat beban (atau masukkan jenis olahraga lain yang dianggap olahraga khas laki-laki), nggak kayak cewek lain.

Pick-me girl dipandang buruk

Menurut Amber Wardell, pick-me girl dipandang buruk oleh feminis karena berakar dari patriarki, yakni sistem sosial di mana laki-laki memegang otoritas utama dalam aspek kehidupan, mulai dari ekonomi, sosial, dan politik. Dalam budaya patriarki, perempuan ditempatkan lebih rendah dari laki-laki.

Fenomena pick-me girl dipandang sebagai seksisme internal atau bentuk merendahkan perempuan yang dilakukan oleh sesama perempuan. Pick-me girl juga dinilai bentuk misoginistik internal, yakni kebencian perempuan terhadap sesama perempuan.

Di sisi lain, melabeli seseorang dengan kata pick-me girl atau PMG sendiri juga dinilai beberapa feminis sama-sama seksis dengan PMG itu sendiri.

Meskipun niat awalnya untuk mengkritik perilaku seksis dan misoginis seorang perempuan berperilaku PMG, label tersebut malah dipakai sebagai alat untuk mempermalukan atau melecehkan perempuan lain.

Namun demikian, fenomena yang sama ternyata juga dilakukan oleh laki-laki. Menurut psikolog Universitas Airlangga Dr Ike Herdiana MPsi Psikolog, fenomena tersebut tak hanya berlaku di kalangan perempuan, tapi juga laki-laki, pick-me boy.

Pick-me boy juga menentang hal-hal yang ia pikir dibenci perempuan, agar dianggap berbeda dan keren oleh lingkungan.

“Namun belum ada penjelasan spesifik perbedaan dari sisi gender, karena baik laki-laki dan perempuan memiliki stereotip gender yang sama-sama kuat,” kata Ike dari laman kampus, Senin (7/3/2022), dikutip Selasa (17/6/2025).

Karenanya, Ike menekankan, dalam beberapa situasi, orang dengan perilaku pick-me butuh konseling, terutama jika perilaku ini sulit dihentikan.

Ike menekankan, orang pick-me akan semakin terobsesi merendahkan dan menghina orang lain. Masalahnya, perilaku pick-me girl atau pick-me boy umumnya akan membuat relasi sosial dan lingkungan sekitar tidak menyenangkan, mulai dari persaingan yang tidak sehat, penghinaan, dan perilaku merendahkan pihak lain, yang memicu pelakunya ditinggalkan orang-orang di sekitarnya.

“Kondisi tersebut tentu tidak nyaman untuk membangun relasi sosial yang sehat. Secara natural, seseorang barangkali akan meninggalkan relasi seperti itu,” ucapnya.

“Mereka akan semakin tidak realistis dengan tindakan-tindakannya. Hal itu akan membuat individu tidak mampu mengontrol emosi hingga timbul ketidaknyamanan secara psikologis,” sambung Ike.

Nah, buat para ortu di Sukabumi yang memiliki anak atau terbiasa mendidik anak dengan cara membandingkan dengan anak-anak lainnya, penting menyadari perilaku tersebut lebih banyak tidak baik. Terlebih, jika Bunda Sukabumi juga kerap melakukannya.

Berita Terkait

Profil Yudo Sadewa, anak menteri nyinyiri Sri Mulyani dan sebut orang miskin itu munafik
Kisah Ardianti Putri, guru cantik di Sukabumi dinikahi pria asal Korea Selatan
Riwayat sekolah dan nilai ijazah Ahmad Sahroni yang respons kritik dengan “tolol sedunia”
Ketika Umar, driver ojol asal Sukabumi korban Brimob dapat penghormatan dari klub elit Eropa
Pratama Arhan diam-diam gugat cerai Azizah Salsha
Hasil tes DNA, anak Lisa Mariana tidak identik Ridwan Kamil
Bendera One Piece berkibar, maknanya rakyat yang terjajah oleh pemimpinnya sendiri
Rojali: Rombongan jarang beli, jajan seorang nongkrongnya rame-rame, bagaimana di Sukabumi?

Berita Terkait

Kamis, 11 September 2025 - 02:59 WIB

Profil Yudo Sadewa, anak menteri nyinyiri Sri Mulyani dan sebut orang miskin itu munafik

Selasa, 9 September 2025 - 16:00 WIB

Kisah Ardianti Putri, guru cantik di Sukabumi dinikahi pria asal Korea Selatan

Minggu, 31 Agustus 2025 - 02:16 WIB

Riwayat sekolah dan nilai ijazah Ahmad Sahroni yang respons kritik dengan “tolol sedunia”

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 04:34 WIB

Ketika Umar, driver ojol asal Sukabumi korban Brimob dapat penghormatan dari klub elit Eropa

Senin, 25 Agustus 2025 - 18:50 WIB

Pratama Arhan diam-diam gugat cerai Azizah Salsha

Berita Terbaru

Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman. l Istimewa

Internasional

Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!

Jumat, 12 Sep 2025 - 01:36 WIB