Ketika kreativitas dan eksistensi Komunitas Sukabumi Street Art jadi subjek penelitian

- Redaksi

Minggu, 28 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Komunitas Sukabumi Street Art - Instagram

Komunitas Sukabumi Street Art - Instagram

sukabumiheadline.com – Eksistensi komunitas tidak selalu linear dengan permasalahan yang ada. Banyak di antaranya hadir untuk memberikan warna tersendiri di masyarakat.

Definisi komunitas sendiri, adalah individu atau orang-orang yang memiliki kesamaan karakteristik seperti kesamaan geografi, kultur, ras, agama, atau keadaan sosial ekonomi yang setara.

Dengan demikian, keberadaan mereka tidak melulu lahir dari keprihatinan akibat persoalan sosial, lingkungan dan ekonomi serta politik. Banyak komunitas lahir dari adanya persamaan hobi, persamaan selera hingga profesi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Komunitas Sukabumi Street Art - Instagram
Komunitas Sukabumi Street Art – Instagram

Rekomendasi Redaksi:

Di Sukabumi, Jawa Barat, misalnya, ada komunitas Sukabumi Street Art. Sesuai namanya, anggota komunitas ini identik dengan kreativitas, seni dan idealisme.

Lebih dari itu, komunitas ini ternyata membuat seorang mahasiswa tertarik melakukan penelitian. Dalam sebuah jurnal berjudul Eksistensi Komunitas Sukabumi Street Art di Kota Sukabumi, Muhammad Farhan Nugraha, mengupas tuntas keberadaan komunitas ini.

Dalam undergraduate thesis-nya yang terbit 2022, mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha, itu berupaya menampilkan kemampuan anggota Komunitas Sukabumi Street Art dalam memelihara eksistensinya.

Komunitas Sukabumi Street Art - Instagram
Komunitas Sukabumi Street Art – Instagram

Rekomendasi Redaksi:

Baca Juga :  Hobi Bersepeda Ekstrem? Tidak Salah Jika Gabung Komunitas Sukabumi BMX

“Penelitian ini menggunankan teori eksistensi untuk mengetahui bagaimana kemampuan para anggota komunitas ini dapat menjaga sehingga terjadinya perkembangan, atau sebaliknya yaitu menjadi mengalami kemunduran,” kata Nugraha dikutip sukabumiheadline.com, Ahad (28/7/2024).

“Penelitian ini adalah salah satu penelitian yang menggunakan deskriptif kualitatif. Pembahasan penelitian jenis ini yaitu berupa uraian secara deskriptif dengan menjabarkan data sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Subjek penelitian ini adalah Komunitas Sukabumi Street Art,” lanjutnya.

Komunitas Sukabumi Street Art - Instagram
Komunitas Sukabumi Street Art – Instagram

Rekomendasi Redaksi:

Nugraha menyebut, data dalam penelitiannya itu diperoleh menggunakan data sumber yang dibagi menjadi data primer yaitu data yang diperoleh dari narasumber, dan juga data sekunder yaitu data yang diperoleh sebelumnya oleh sumber primer.

“Teknik dalam mengumpulkan data ini melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan keputaskaan,” jelas dia.

Komunitas Sukabumi Street Art - Instagram
Komunitas Sukabumi Street Art – Instagram

Rekomendasi Redaksi:

Baca Juga :  Profil Pandawara Group, Tampar Pemkab Sukabumi Punya Pantai Terkotor ke-4 di Indonesia

Teknik analisis pada data ini menggunakan analisis data dari model Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.

Rekomendasi Redaksi:

“Hasil penelitian ini terhadap seluruh anggota Komunitas Sukabumi Street Art mengenai Eksistensi Komunitas Sukabumi Street Art di Kota Sukabumi mengalami perkembangan setiap harinya,” papar Nugraha.

“Kegiatan semakin bertambah dan bahkan komunitas ini sudah dikenal dan dihargai oleh masyarakat-masyarakat di Kota Sukabumi,” lanjut dia.

Komunitas Sukabumi Street Art - Instagram
Kolaborasi komunitas Sukabumi Street Art dengan komunitas lain di Kota Sukabumi – Instagram

Rekomendasi Redaksi:

Kesimpulan dalam penelitian tersebut, tulis Nugraha, yaitu koordinator yang membentuk Komunitas Sukabumi Street Art ini berhasil menyatukan pelaku seni jalanan dari berbagai jenis karya street art seperti mural, stencil, poster dan graffiti.

“Saat ini komunitas ini semakin aktif dan terus mengadakan berbagai macam kegiatan seperti Sukabumi Bersatu dan Datang Bulan Series,” ungkap Nugraha.

Untuk informasi, undergraduate thesis adalah istilah lain yang biasa digunakan sebagai pengganti skripsi (S-1). Skripsi juga biasa disebut dengan istilah minitesis.

Istilah tersebut digunakan untuk membedakan dengan postgraduate thesis yang sering disebut dengan tesis saja, bagi mahasiswa S-2.

Berita Terkait

Siti Rifqotunnada, content creator humanis asal Sukabumi yang hobi travelling
BPKH dan DT Peduli gelar pelatihan UMKM warga Kampung Haji Sukabumi
Profil OCCRP, visi dan misi organisasi yang masukkan Jokowi ke daftar Presiden Terkorup 2024
Peduli owa melalui cinetalk “The Gibbons Calling of Hope, Swing for Freedom” di Sukabumi
Sukarelawan Sosial Kemanusiaan di Sukabumi gelar peringatan HUT ke-79 PMI
Mengenal cara peduli lingkungan ala Komunitas Ngobrol Manfaat Sukabumi
Intip keunggulan dan fasilitas BLK Komunitas Daarul Muttaqien Bojonggenteng Sukabumi
Jaringan internet berbasis komunitas untuk desa tangguh bencana di Sukabumi

Berita Terkait

Selasa, 18 Maret 2025 - 00:01 WIB

Siti Rifqotunnada, content creator humanis asal Sukabumi yang hobi travelling

Rabu, 12 Maret 2025 - 11:00 WIB

BPKH dan DT Peduli gelar pelatihan UMKM warga Kampung Haji Sukabumi

Rabu, 1 Januari 2025 - 17:35 WIB

Profil OCCRP, visi dan misi organisasi yang masukkan Jokowi ke daftar Presiden Terkorup 2024

Minggu, 1 Desember 2024 - 18:42 WIB

Peduli owa melalui cinetalk “The Gibbons Calling of Hope, Swing for Freedom” di Sukabumi

Minggu, 22 September 2024 - 12:02 WIB

Sukarelawan Sosial Kemanusiaan di Sukabumi gelar peringatan HUT ke-79 PMI

Berita Terbaru