sukabumiheadline.com – Eksistensi komunitas tidak selalu linear dengan permasalahan yang ada. Banyak di antaranya hadir untuk memberikan warna tersendiri di masyarakat.
Definisi komunitas sendiri, adalah individu atau orang-orang yang memiliki kesamaan karakteristik seperti kesamaan geografi, kultur, ras, agama, atau keadaan sosial ekonomi yang setara.
Dengan demikian, keberadaan mereka tidak melulu lahir dari keprihatinan akibat persoalan sosial, lingkungan dan ekonomi serta politik. Banyak komunitas lahir dari adanya persamaan hobi, persamaan selera hingga profesi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Rekomendasi Redaksi:
- Ikatan Vespa Sukabumi, Komunitas dengan Ratusan Anggota dan Punya 5 Divisi
- Komunitas CBP Sukabumi, Beda Jalur, Beda Lembur Lain Tolok Ukur
- Hobi Bersepeda Ekstrem? Tidak Salah Jika Gabung Komunitas Sukabumi BMX
Di Sukabumi, Jawa Barat, misalnya, ada komunitas Sukabumi Street Art. Sesuai namanya, anggota komunitas ini identik dengan kreativitas, seni dan idealisme.
Lebih dari itu, komunitas ini ternyata membuat seorang mahasiswa tertarik melakukan penelitian. Dalam sebuah jurnal berjudul Eksistensi Komunitas Sukabumi Street Art di Kota Sukabumi, Muhammad Farhan Nugraha, mengupas tuntas keberadaan komunitas ini.
Dalam undergraduate thesis-nya yang terbit 2022, mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha, itu berupaya menampilkan kemampuan anggota Komunitas Sukabumi Street Art dalam memelihara eksistensinya.

Rekomendasi Redaksi:
- Dalam Keterbatasan, Komunitas GMD Sukabumi Bantu Bocah Dusun Cengkuk Gapai Mimpi
- Langit Senja, Misi Mulia Komunitas di Parungkuda Sukabumi Sembuhkan Pecandu Narkoba
- Korang Bumi, Komunitas yang Peduli Kaulinan Budak Lembur di Sukabumi
“Penelitian ini menggunankan teori eksistensi untuk mengetahui bagaimana kemampuan para anggota komunitas ini dapat menjaga sehingga terjadinya perkembangan, atau sebaliknya yaitu menjadi mengalami kemunduran,” kata Nugraha dikutip sukabumiheadline.com, Ahad (28/7/2024).
“Penelitian ini adalah salah satu penelitian yang menggunakan deskriptif kualitatif. Pembahasan penelitian jenis ini yaitu berupa uraian secara deskriptif dengan menjabarkan data sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Subjek penelitian ini adalah Komunitas Sukabumi Street Art,” lanjutnya.

Rekomendasi Redaksi:
- Komunitas Sukabumi Dog Lover, Merawat yang Terlantar
- Mengenal Cara Komunitas Sukabumi Cat Lover Menyayangi Kucing Liar
- Komunitas Fotokami Sukabumi Diskusi Bangkit dari Pamdemi
Nugraha menyebut, data dalam penelitiannya itu diperoleh menggunakan data sumber yang dibagi menjadi data primer yaitu data yang diperoleh dari narasumber, dan juga data sekunder yaitu data yang diperoleh sebelumnya oleh sumber primer.
“Teknik dalam mengumpulkan data ini melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan keputaskaan,” jelas dia.

Rekomendasi Redaksi:
- Mengenal KSI, Komunitas Konten Sosial Tanpa Ketua dari Pemuda Cicurug Sukabumi
- Bayar Pendaftaran dan Bulanan, Mengenal Komunitas Bakar 98 dari Parakansalak Sukabumi
- Punya Mobil Kijang, Bisa Gabung dan Berbagi di Komunitas IKC Sukabumi
Teknik analisis pada data ini menggunakan analisis data dari model Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.
Rekomendasi Redaksi:
- Cara Mulia Komunitas Walagri Sukabumi Memuliakan Manusia
- Mengenal Komunitas Paguris Sukabumi
- Komunitas JSS, Belajar dan Jelajah Sejarah Soekabumi
“Hasil penelitian ini terhadap seluruh anggota Komunitas Sukabumi Street Art mengenai Eksistensi Komunitas Sukabumi Street Art di Kota Sukabumi mengalami perkembangan setiap harinya,” papar Nugraha.
“Kegiatan semakin bertambah dan bahkan komunitas ini sudah dikenal dan dihargai oleh masyarakat-masyarakat di Kota Sukabumi,” lanjut dia.

Rekomendasi Redaksi:
- Komunitas S3 Sukabumi Wanti-wanti Hal Ini Jika Anda Hobi Caving
- Jalan-jalan Irit ala Komunitas Backpacker Sukabumi
- Happy dan Peduli Bersama Komunitas Gisel Sukabumi Selatan
Kesimpulan dalam penelitian tersebut, tulis Nugraha, yaitu koordinator yang membentuk Komunitas Sukabumi Street Art ini berhasil menyatukan pelaku seni jalanan dari berbagai jenis karya street art seperti mural, stencil, poster dan graffiti.
“Saat ini komunitas ini semakin aktif dan terus mengadakan berbagai macam kegiatan seperti Sukabumi Bersatu dan Datang Bulan Series,” ungkap Nugraha.
Untuk informasi, undergraduate thesis adalah istilah lain yang biasa digunakan sebagai pengganti skripsi (S-1). Skripsi juga biasa disebut dengan istilah minitesis.
Istilah tersebut digunakan untuk membedakan dengan postgraduate thesis yang sering disebut dengan tesis saja, bagi mahasiswa S-2.