Ironi Kabupaten Sukabumi Diganjar Penghargaan KLA Meskipun Pencabulan Anak Terus Terjadi

- Redaksi

Selasa, 1 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penghargaan KLA diserahkan langsung oleh Menteri PPA RI, Bintang Puspayoga kepada Bupati Sukabumi Marwan Hamami. l Humas Pemkab Sukabumi

Penghargaan KLA diserahkan langsung oleh Menteri PPA RI, Bintang Puspayoga kepada Bupati Sukabumi Marwan Hamami. l Humas Pemkab Sukabumi

sukabumiheadline.com l Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi kembali diganjar penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (KemenPPPA RI) Kategori Nindya Tahun 2022.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri PPA RI, Bintang Puspayoga kepada Bupati Sukabumi Marwan Hamami, di Hotel Padma Semarang, pada Sabtu 22 Juli 2023 yang lalu.

Berita Terkait: Bupati dan Wabup Sukabumi Pamer Penghargaan, Warga Malah Ngeluh Jalan Rusak

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penghargaan tersebut sangat ironis karena kasus pelecehan dan pencabulan anak di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat masih terus terjadi di berbagai kecamatan.

Padahal, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menganugerahi Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) 2023 kepada 360 Kabupaten/Kota, yang terdiri dari 19 kategori Utama, 76 kategori Nindya, 130 kategori Madya, dan 135 kategori Pratama.

Berita Terkait: Ironi Kabupaten Sukabumi 3 Kali Raih Penghargaan Kota Layak Anak, Apa Itu KLA?

Kasus Pencabulan Anak Terus Terjadi di Kabupaten Sukabumi 

Di Kecamatan Gunungguruh, dua gadis berusia di bawah umur, CR dan JA yang keduanya berusia 15 tahun di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dicabuli oleh seorang mandor bangunan berinisial D (54).

Orang tua korban melaporkan telah kehilangan anaknya pada Selasa (13/12/2022) malam sekira pukul 23.00 WIB. Baca lengkap: Disekap dan Dicabuli Mandor Bangunan, Dua Gadis di Bawah Umur di Gunungguruh Sukabumi

Kemudian di Palabuhanratu, seorang pria yang berprofesi sebagai pengacara, HRS, diamankan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi lantaran diduga telah melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur.

Bahkan, pada 4 Juni 2023 lalu, sebanyak tujuh pria cabul, tersangka tindak pidana kekerasan rudapaksa anak di bawah umur diamankan jajaran kepolisian Polres Sukabumi melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Unit PPA) dan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim).

Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede dengan didampingi Kanit PPA dan Kasatreskrim mengatakan para tersangka pelaku kejahatan rudapaksa yang telah berhasil diamankan di empat kecamatan berbeda.

Di Kecamatan Nagrak, seorang ayah menghamili anak kandungnya sendiri hingga hamil 5 bulan. Baca lengkap: Biadab, Pria Cabul asal Nagrak Sukabumi Perkosa Anak Kandung Hingga Hamil 5 Bulan

Kemudian, masih di Nagrak, seorang paman juga memperkosa keponakan sendiri yang masih berusia 13 tahun. Baca lengkap: Pria Paruh Baya di Nagrak Sukabumi Perkosa Keponakan Berusia 13 Tahun

Perbuatan bejad tersebut juga terjadi di kecamatan lainnya, yakni Warungkiara, Bojonggenteng, Simpenan dan Bantargadung.

Baca Terkait:

Baca Juga :  Biadab, Pria Cabul asal Nagrak Sukabumi Perkosa Anak Kandung Hingga Hamil 5 Bulan

“Para tersangka dikenakan Pasal 81,82 UU RI nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan Perpu RI Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun penjara,” tandasnya.

Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri mengajak bercanda seorang balita. l Istimewa
Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri mengajak bercanda seorang balita. l Istimewa

Naik Satu Peringkat Kategori

Kondisi serupa juga terjadi pada 2021 lalu, ketika Pemkab Sukabumi juga meraih penghargaan yang sama untuk Kategori Pratama.

Penghargaan diraih di bawah bayang bayang kasus pencabulan yang dilakukan seorang bos cilok, Hendi alias Abah Heni, seorang pria asal Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi yang terbukti telah mencabuli 10 bocah perempuan. Baca lengkap: Vonis Hukuman Mati, Bos Cilok Cabuli 10 Anak di Bawah Umur di Caringin Sukabumi

Vonis hukuman mati pun dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Tinggi (PT) Bandung dalam sidang yang digelar pada Selasa (26/4/2022). Majelis hakim yang diketuai Yuli Heryati itu menganulir putusan 15 tahun penjara yang sebelumnya diketok hakim Pengadilan Negeri (PN) Cibadak Sukabumi.

Sementara, seorang bocah berinisial MH (9) meninggal dunia setelah mengalami luka cukup parah yang diduga akibat dikeroyok teman temanya. Baca lengkap: 5 Fakta Bocah SD di Sukabumi Tewas Dikeroyok Empat Orang

Sayangnya, alih alih kasus pencabulan anak hilang, justru sebaliknya, terus terjadi dan Pemkab Sukabumi kembali meraih penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak dengan Kategori Nindya 2022, atau naik satu peringkat dibandingkan tiga tahun sebelumnya, 2019. 2020 dan 2021, yakni Pratama. Baca lengkap: Kabupaten Sukabumi Sebagai Kota Layak Anak, Antara Prestasi, Klaim dan Realita

Berita Terkait

Wali Kota Sukabumi tegaskan open bidding JPTP tak ada titipan, aktivis: Basi!
Mudah ditemui di Sukabumi, mengenal konsep bisnis dan asal-usul Warung Madura
Waspada! Ini 5 sesar aktif berdampak langsung ke wilayah Sukabumi
5 pejabat pusat komentari kematian balita Sukabumi, dari menteri hingga Ketua DPR RI
Sukabumi ditampar kasus balita meninggal digerogoti cacing, bak tikus mati di lumbung padi
Profil dan karier Brigjen Pol. Ade Ary Syam Indradi asal Sukabumi, resmi sandang bintang satu
Warga Sukabumi lebih banyak habiskan uang untuk rokok dari pada nasi
Pembangunan kilang minyak Sukabumi masuk Proyek Prioritas HKEN 1 juta barel

Berita Terkait

Selasa, 9 September 2025 - 19:07 WIB

Wali Kota Sukabumi tegaskan open bidding JPTP tak ada titipan, aktivis: Basi!

Rabu, 3 September 2025 - 13:49 WIB

Mudah ditemui di Sukabumi, mengenal konsep bisnis dan asal-usul Warung Madura

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:06 WIB

Waspada! Ini 5 sesar aktif berdampak langsung ke wilayah Sukabumi

Senin, 25 Agustus 2025 - 01:14 WIB

5 pejabat pusat komentari kematian balita Sukabumi, dari menteri hingga Ketua DPR RI

Rabu, 20 Agustus 2025 - 01:07 WIB

Sukabumi ditampar kasus balita meninggal digerogoti cacing, bak tikus mati di lumbung padi

Berita Terbaru