22.6 C
Sukabumi
Minggu, Mei 5, 2024

Thrust Defender 125, Motor Matic Maxi Bikin Yamaha XMAX Ketar-ketir, Cek Harganya

sukabumiheadline.com l Thrust Defender 125, diprediksi bakal...

Ternyata Ini Penyebab Ledakan Tabung CNG di Cibadak Sukabumi, Kepsek SD Korban Tewas

sukabumiheadline.com l Peristiwa pilu meledaknya tabung gas...

Smartphone dengan Peforma Mewah, Spesifikasi Xiaomi 13T Dilengkapi Kamera Leica

sukabumiheadline.com - Xiaomi selalu menjadi incaran bagi...

Warga Dirugikan, Jalan Kabupaten Penghubung Kota Sukabumi 10 Tahun Rusak

SukabumiWarga Dirugikan, Jalan Kabupaten Penghubung Kota Sukabumi 10 Tahun Rusak

sukabumiheadline.com l NYALINDUNG – Kerusakan Jalan Kabupaten kembali dikeluhkan warga. Diketahui ruas jalan rusak tersebut berada di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Informasi diperoleh dari salah seorang warga, Saepulloh, ruas jalan tersebut menghubungkan Desa Bojongkalong – Bojongsari dan Sukamaju hingga ke wilayah Kota Sukabumi.

“Jalan itu menghubungkan tiga desa di Kecamatan Nyalindung, dan bisa tembus juga dari Desa Sukamaju ke Lembursitu, Kota Sukabumi,” jelas Saepulloh kepada sukabumiheadline.com, Rabu (28/6/2023).

Pria yang sehari-hari bekerja di PT GSI, Cikembar itu mengaku setiap hari melintasi jalan rusak yang tinggal menyisakan bebatuan itu.

“Saya kerja di GSI, jadi setiap hari pulang pergi melewati jalan itu. Kalau musim hujan, parah. Banyak air, licin, jadi sering kecelakaan kalau pemotor,” kata Saepulloh.

Ditambahkan Saepulloh, Jalan Kabupaten rusak itu sudah sekira 10 tahun tak kunjung diperbaiki. Karenanya, ia berharap Pemerintah Kabupaten Sukabumi segera memperbaiki jalan rusak tersebut.

Baca Juga:

Ada Mayat Pria Misterius di Toilet Wisata Kuliner Karang Taruna Sukabumi

Musim Hujan Jalan Rusak, Warga Sukabumi Jangan Malas Cek 5 Komponen Motor Ini

5 Fakta Wisatawan Bogor Tenggelam di Pantai Citepus Palabuhanratu Sukabumi

Pasalnya, kata Saepulloh, warga kerap dirugikan akibat rusaknya jalan. Dari mulai motor menjadi cepat rusak hingga ongkos angkutan barang menjadi lebih mahal.

“Ya kerugiannya banyak. Motor dan bannya juga jadi gampang rusak dan tipis. Ongkos angkutan barang juga jadi mahal, kasihan warga, terutama para petani yang mau menjual hasil pertaniannya,” pungkasnya.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer