26.5 C
Sukabumi
Minggu, Mei 5, 2024

Thrust Defender 125, Motor Matic Maxi Bikin Yamaha XMAX Ketar-ketir, Cek Harganya

sukabumiheadline.com l Thrust Defender 125, diprediksi bakal...

Ternyata Ini Penyebab Ledakan Tabung CNG di Cibadak Sukabumi, Kepsek SD Korban Tewas

sukabumiheadline.com l Peristiwa pilu meledaknya tabung gas...

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Kisah Petani asal Sukabumi Naik Haji Setelah 20 Tahun Menabung di Celengan

SukabumiKisah Petani asal Sukabumi Naik Haji Setelah 20 Tahun Menabung di Celengan

sukabumiheadline.com l CITAMIANG – Bak sinetron Tukang Bubur Naik Haji, begitu pula yang dialami oleh seorang petani asal Kota Sukabumi, ia menabung selama puluhan tahun di celengan demi bisa menunaikan ibadah haji.

Mereka adalah pasangan suami istri Mukhtar (72) dan Juarsih (62), warga Kampung Cikangkar RT 04/01, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Diketahui, sudah sejak 20 tahun lalu keduanya berniat berangkat haji secara bersama dari penghasilannya bertani. Mereka kemudian memutuskan untuk menabung di celengan hingga uang yang terkumpul bisa memenuhi biaya keberangkatan haji mereka pada tahun 2022 lalu.

Dituturkan Juarsih, sejak niat berangkat haji dengan suaminya, mereka menabung masing-masing.

“Saya itu niat haji sama suami dua puluh tahun lalu. Kemudian saya mengumpulkan uang di celengan mulai dari 100 ribu sampai 500 ribu Rupiah besarnya,” kenang dia.

Tekad kuat keduanya untuk menunaikan keinginan berangkat ke Tanah Suci, membuat Juarsih dan suaminya semakin rajin bertani setiap hari di sawah garapan yang mereka sewa dari orang lain.

“Sawahnya nyewa per tahun 50 juta Rupiah. Setiap panen dan ada rezeki lebih saya rutin menabung di celengan selama 20 tahun,” cerita Juarsih.

Hingga ketika dibuka pendaftaran haji pada tahun lalu, mereka pun memutuskan membuka celengan berisi Rp27 jutaan. Kemudian, untuk melunasi biaya haji, Juarsih menabung kembali hingga bisa lunas biaya haji dan bisa berangkat.

Alhamdulillah saya bisa berangkat. Asalnya akan berdua sama suami, tapi tidak bisa akibat pembatasan usia calon haji,” katanya.

Sementara itu, Muhtar (72) mengaku menabung di program haji yang di salah satu bank. Setiap kali panen, sebagian hasilnya ia tabung sedangkan sebagian dipakai untuk kebutuhan hidup.

“Setiap kali panen saya nabung untuk berangkat haji bersama istri. Setahun itu panen dua hingga tiga kali,” ujarnya.

Kemudian dua tahun lalu ada panggilan untuk berangkat, namun ditunda akibat pandemi Covid-19.

“Dua tahun lalu sempat akan berangkat, tapi ada Corona. Akhirnya saya sama istri ditunda berangkat,” ucapnya.

Tahun ini, kembali ada keberangkatan haji. Namun, Muhtar harus menelan kekecewaan karena tidak berangkat akibat ada pembatasan usia.

“Sudah tiga tahun saya menunda berangkat haji sama tahun ini. Sementara istri saya sudah berangkat,” katanya.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer